Khamsah Wa Ishrun

21 0 0
                                    

Ini pertama kalinya mobil BMW I8 milik aga mendatangi pondok pesantren Ash – Shiddiq yang letaknya masih didaerah perkotaan jakarta , meskipun harus masuk kedalam area yang sangat asing bagi aga . setelah ngelewatin lima gedung sekolah MTS dan MA , akhirnya BMW I8 yang dikendarai aga berbelok masuk kedalam lapangan parkir ponpes Ash – Shiddiq .

Suasana ponpes yang ternyata jadi incaran orangtua ini cukup ramai dengan ratusan santri dan juga santriwati yang lagi ngejalanin kegiatan keagamaan , beberapa santriwati disana ngeliat mobil BMW itu dengan tatapan penasaran sekaligus kagum . menurut mereka , mobil yang paling bagus itu cuma punya si pemilik ponpes berlantai dua ini , ternyata mobil yang barusan dateng ini lebih bagus dari milik ustad pengasuh ponpes ini .

Berbekal nanya sama salah satu santri yang kebetulan lagi jalan kearah ruang belajar , aga ngelangkahin kakinya yang terbalut sepatu pantofel merk Brygan Craftmanship warna hitam itu menuju kearah rumah yang keliatan bersih dan rapi meskipun sederhana milik si pengasuh pondok . meski terlahir di kalangan keluarga konglomerat , aga tetep diajarkan sopan santun dalam bertamu kerumah orang .

" assalamu'alaikum " baru dua menit aga ngucap salam dan hati – hati ngetok pintu rumah ustadzah retni , pintu kayu dengan ukiran sederhana itu kebuka , ustad aris yang kebetulan ada dirumah langsung ngebukain pintu buat tamu yang datang disiang hari ini

" wa'alaikumsalam , eh ada nak aga , silakan masuk nak aga " ustad langsung ngajak aga buat masuk kedalam rumahnya dan duduk disalah satu sofa diruang tamunya yang sederhana ini . gak sampai setengah jam , ustadzah retni sama winda pun ikutan bergabung diruang tamu sambil ngebawa keempat gelas es teh manis dan bolu cokelat diatas meja .

Bagi keluarga ustad aris , kedatangan aga seakan menjadi jawaban kalau aga bener – bener menerima perjodohannya dengan winda , bahkan wajah ketiganya tampak sumringah , terutama winda yang udah yakin bahwa dia akan jadi istri dari seorang Said Syeikh Muhammad Sulthan Aga Margono ini ,

" kalau yang namanya jodoh , pasti tidak akan kemana – mana toh , buktinya saja nak aga sudah bawa contoh undangan " seloroh ustadzah retni sewaktu ngeliat ada dua undangan ditangannya aga , sementara itu , dalam hatinya ngeringis ngeliat gimana berharapnya pasangan pemilik pesantren ini agar anaknya bisa menikah sama dia .

" sebelomnya saya minta maaf kalau kedatangan saya kesini sangat mendadak , juga saya ingin memberikan undangan lamaran dan undangan pernikahan ini ke keluarga ustad . saya sejujurnya ingin meminta maaf kalau saya tidak bisa menerima perjodohan saya dengan winda , karena saya mencari pasangan yang satu kerjaan sama saya . maaf kalau sekiranya perkataan saya mengecewakan bapak , ibu dan juga winda , tapi saya tidak mungkin menikahi anak bapak karena saya tidak melihat adanya kecocokan diantara saya dan winda . saya tidak bisa berlama – lama disini , karena siang ini pun saya ada jadwal operasi , terima kasih atas waktunya dan saya pamit pergi dulu " katanya aga sambil beranjak dari sana sambil diantar sama ustad aris .

Sementara itu didalam rumah , winda sama ustadzah retni ngebuka undangan lamaran itu , didalam undangan itu terdapat sederet nama yang tidak mereka kenal , yaitu " Axelle Kanara Rahardian " , keduanya juga ngeliat gelar spesialis dibelakang nama aga dan kana , yaitu Sp.N alias Spesialis Neurologi , atau Spesialis Syaraf , sementara dia sendiri lulusan ilmu hadist , emang bener apa yang aga bilang , keduanya gak akan cocok jadi pasangan suami istri .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang