Sabʿa Wa Sab'un

14 0 0
                                    

Pesawat Saudia B787 – 300 ER yang take – off di jam 10 pagi dari salah satu runway bandara internasional King Khalid di riyadh ini , akhirnya mendarat dengan selamat di runway A12 milik bandara internasonal Soekarno – Hatta jakarta , setelah sempat transit di thailand dan malaysia terlebih dahulu untuk menurunkan beberapa penumpang di dua negara ini .

Angin malam jakarta langsung menerpa aga dan kana saat keduanya melangkah menuju basement bandara untuk pulang . beres membayar biaya penginapan mobil , aga kembali menjalankan BMW I8 miliknya menuju kediaman mereka . kondisi badan yang terlampau lelah karena perjalanan yang cukup panjang ini membuat aga memilih untuk mampir ke KFC melalui sistem drive – thru untuk dimakan dirumah .

" mampir ke drive – thru kfc dulu ya habibah , gak apa – apa kan ? " tanya aga sembari membelokkan mobilnya menuju restoran KFC yang paling dekat dengan posisi kendaraan mereka sekarang

" iya bib , gak apa – apa " sambil melepaskan niqab yang dirinya pakai sedari pagi tadi , kana merespons pertanyaan aga barusan . meski badannya terasa remuk saking lelahnya , kana jelas merasa lapar .

Keduanya cukup menunggu beberapa menit untuk menerima pesanan mereka yang terdiri dari dua ayam , dua nasi , dua coca – cola dan juga dua mocha – float . setelah melewati empat lampu merah dan deretan gedung perkantoran dan bank , akhirnya mobil rakitan jerman ini berbelok dengan mulus dan masuk kedalam komplek perumahan Thamrin Residence ini . begitu keduanya sampai dirumah , baik aga dan kana pun segera menyantap makan malam setelah mereka berganti baju .

Beres makan malam dan membuang bungkusan makanan kedalam tempat sampah , baik kana maupun aga segera menaiki tangga dan memasuki kamar utama . tidak sampai setengah jam , kedua dokter dengan spesialis yang sama ini sudah tertidur pulas . terlepas dari fakta kalau badannya masih terasa remuk , aga tetap bangun di jam satu malam untuk menunaikan shalat tahajudnya , dan seperti biasa , kana lagi – lagi terbangun karena pergerakan aga .

" ikutan shalat tahajud , habibah ? " tanya aga yang dijawab anggukan kepala kana , berbulan – bulan menikah dengan aga , kana sudah terbiasa mendirikan shalat tahajud berdua dengan aga .

Hembusan nafas kecewa keluar dari mulut kana , disaat aga sedang sibuk berwudhu , kana malah sibuk membersihkan area pribadinya yang mengeluarkan beberapa tetes darah . untuk kesekian kalinya , kana kedatangan " tamu " bulanan

" bib , gak jadi ikut shalat tahajud , barusan dapet " kana bisa mendengar jelas kalau dalam suaranya , terdapat nada kecewa ,

" ya gak masalah , habibah bisa lanjut tidur , nanti habibi juga tidur lagi kok " katanya aga sambil bersiap untuk shalat tahajud terlebih dulu , kana pun kembali berbaring dan segera tertidur pulas .

Sementara itu , aga yang barusan selesai shalat tahajud pun segera melepaskan gamis dan kembali memakai kaos sama celana pendeknya . ada perasaan kecewa dihati aga saat tahu istrinya datang bulan untuk yang kesekian kalinya , padahal dirinya sudah berencana untuk meminta jatah biologisnya besok pagi . tapi di balik kecewanya itu , aga tetep merasa senang karena kana punya niat untuk ikut shalat tahajud , meski hari ini harus tidak bisa ikut shalat tahajud bersama di tengah malam seperti ini .

Dengan hati – hati , aga menaiki ranjang dan kembali terlelap tidur sembari mendekap kana dari samping . tiga jam kemudian , aga kembali terbangun karena suara azan yang terdengar samar – samar dari masjid yang tidak begitu jauh dari rumah mereka . disaat aga bersiap untuk pergi shalat subuh berjamaah di masjid , kana sendiri menyiapkan setelan kerja buat mereka berdua dan bergegas mandi .

Setengah jam kemudian , kana sudah rapi berbalut setelan yang terdiri dari kemeja semi formal warna light grey dan celana . beres dengan urusan berdandan , si dokter spesialis syaraf ini segera turun untuk memasak sarapan . wangi nasi goreng sosis telur , kopi juga teh langsung tercium beberapa puluh menit kemudian . disaat kana selesai menata nasi goreng , kopi dan teh buatannya diatas meja , aga pun sudah pulang dari masjid dan memarkirkan mobil BMW X6 miliknya di garasi .

Sambil mengucap salam , aga membuka pintu dan berjalan memasuki rumahnya , dengan membawa kakinya menuju dapur , sementara itu , kana yang mendengar suaminya mengucap salam pun segera merespons

" wa'alaikumsalam bib , tumben lama pulangnya ? " tanya kana sembari menyalami aga

" tadi sekalian sholat jenazah , soalnya tetangga kita yang di blok B , ada yang meninggal " jelas aga yang membuat kana terkejut , karena dia tidak mendengar berita duka itu disiarkan dari masjid

" jadi nanti malam abis shalat isya , kita tahlilan ya habibah " ajakan spontan aga pun membuat kana refleks menoleh dan mengangguk ,

" innalillah , siapa bib ? masih jamaah masjid juga ? " tanya kana yang sudah selesai mengurusi kembali menaiki tangga untuk mencapai kamar utama .

" iya , yang meninggal itu anaknya , katanya bapak – bapak tadi meninggalnya karena kecelakaan , pagi ini mau dikubur , nanti kita ikut nganter ke makam ya habibah " lagi – lagi ajakan aga langsung diiyakan sama kana .

Beres bersiap dan sarapan , keduanya segera keluar dan memasuki mobil BMW I8 milik aga , si dokter sekaligus pemilik utama rumah sakit PrIH ini mengarahkan mobilnya menuju pemakaman umum yang tidak begitu jauh dari komplek perumahan mereka . diwaktu mereka sampai disana pihak keluarga dan juga beberapa tetangga mereka yang mereka kenal juga sudah ada di area pemakaman .

Samar – samar kana bisa mendengar tangisan sedih yang berasal dari salah satu anggota keluarga , mengingat mereka hari ini masih ada pasien rawat inap dan juga pasien rawat jalan , aga dan kana memutuskan untuk berpamitan segera setelah prosesi pemakaman selesai , si ayah pun berterima kasih karena kedua dokter ini bersedia untuk ikut mengantarkan anaknya ke pemakaman . aga sama kana juga berjanji bakal ikut tahlilan selama tiga malam dirumah beliau .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang