Tisʿa Wa Tis'un

10 0 0
                                    

" ini apaan bib ? kok habibi bawa habibah kesini ? "

Dua pertanyaan yang mengarah pada satu hal yang sama itu segera keluar dari mulut si dokter spesialis syaraf ini , bersamaan dengan dirinya yang duduk di kursi yang sudah dipersiapkan oleh pihak restoran mewah ini berdasarkan reservasi yang aga lakukan tadi sore . sampai aga duduk tepat didepannya pun pertanyaan – pertanyaan ini tidak langsung terjawab , begitu si laki – laki ini duduk dikursinya , salah satu pelayan restoran mewah ini pun mendekati keduanya dan membawa sebuah nampan stainless yang diatasnya terdapat dua buku menu

" habibah pesan apa ? " dengan bahasa indonesia , aga bertanya selagi dirinya juga memilih –milih menu makanan pembuka untuk makan malam mereka berdua , laki – laki ini bukannya tidak tahu kalau kana sedang dilanda kebingungan , tapi dia memilih untuk menjelaskan semuanya pada istrinya ini nanti saja , setelah makan malam . sedangkan kana yang mendengar pertanyaan suaminya ini cuma bisa menghela nafasnya pelan .

Masih dengan hati yang dipenuhi kebingungan akan apa yang sedang direncanakan aga malam ini , kana pun juga melihat menu makanan pembuka yang tersedia di buku menu ini , dari sekian banyak pilihan , kana memilih memesan greek salad dan juga teh kahwa sebagai menu makanan dan minuman pembukanya , sementara aga memesan cheese and herbs quiche serta latte sebagai makanan dan minuman pembukanya , bahkan sampai si pelayan pergi ke dapur untuk mempersiapkan pesanan mereka , aga tidak kunjung menjawab pertanyaan istrinya ini .

Berulang kali kana memperhatikan gerak – gerik suaminya ini , berharap laki – laki ini memiliki inisiatif untuk menjawab dua pertanyaannya tadi . satu menit , dua menit , tiga menit , bahkan sampai tiga puluh menit alias setengah jam , bahkan sampai pesanan makanan dan minuman pembuka yang mereka pesan ini diantarkan ke meja mereka , aga terlihat masih belum ada niat untuk membuka suara untuk menjelaskan apa yang sedang dia rencanakan , laki – laki ini malah anteng menyantap cheese and herbs quiche pesanannya ini .

Menjelang jam sepuluh malam dan juga begitu mereka berdua selesai menyantap makanan pembuka , makanan utama dan juga makanan penutup , secara perlahan – lahan , aga mengambil sebuah paperbag berukuran sedang yang sudah dia letakkan dari bawah meja yang mereka tempati ini sejak tadi sore . seulas senyum terulas diwajah kana saat mendengar penjelasan suaminya ini , setelah bermenit – menit sampai setengah jam menunggu laki – laki ini untuk membuka mulut , akhirnya aga berinisiatif untuk menjelaskan semuanya pada kana .

" happy 1st wedding anniversary habibah ! maaf ya , habibi gak ngomong dulu sama habibah , sebenernya habibi siapin ini udah dari sore tadi , waktu habibi bilang kalo habibi ada urusan diluar , habibi niyapin ini buat ngerayain ulang tahun pernikahan kita " sembari mengulurkan paperbag yang berlabel Tiffany & Co. ini pada kana . dengan tangan yang sedikit bergetar ini , kana menerima paperbag yang diulurkan suaminya ini .

Ekspresi penasaran yang tergambar di wajah kana seketika digantikan dengan ekspresi terkejut dan tidak percaya ketika mengetahui apa yang ada didalam paperbag ini , dengan hati – hati kana membuka kotak berwarna cyan blue ini dan melihat sebuah jam tangan merk Tiffany & Co. yaitu Tiffany Hardwear Watch Sterling Silver and Steel with Diamond ada didalam kotak tersebut . jangankan belum pernah melihat jam tangan seperti ini di indonesia , dia saja tidak tahu kalau ada jam tangan semewah ini di dunia .

" ini pasti mahal kan bib ? abis nanti uang habibi kalo beli barang – barang mahal kayak gini , tapi happy 1st wedding anniversary juga habibi , ana uhibbuka fillah ya habibi " tukas kana sambil kembali memasukkan kotak berwarna cyan blue kedalam paperbag lagi , aga langsung menggelengkan kepalanya ketika mendengar perkataan istrinya ini , jujur saja , dia sama sekali tidak merasa barang yang dia belikan untuk kana ini mahal , karena dia merasa kana yang paling mahal daripada semua barang yang pernah dia beli .

Kalimat protesan itu disambung oleh kana dengan balasan ucapan selamat ulang tahun pernikahan , sama persis seperti yang aga ucapkan pertama kali tadi . aga mengulas senyum lebar dan mengangguk . laki – laki ini juga tidak lupa untuk merespons protesan istrinya ini tentang jam tangan yang dia belikan ini . bukan aga namanya kalau mengakui jam tangan yang dia belikan untuk kana ini mahal , karena dengan nada santainya , aga mengatakan kalau harga jam tangan ini cenderung murah .

" mahal dari mana ? mahalan juga habibah , Insya Allah uang habibi gak akan abis kalo buat habibah " tukas aga kalem sembari keduanya beranjak dari restoran ini dan pulang ke hotel untuk istirahat , karena saat ini jam tangan keduanya sudah menunjukkan jam setengah sebelas dan sebentar lagi restoran ini akan tutup . selagi keduanya berjalan melewati lobi dan menuju kearah parkiran , aga mengatakan kalau mereka akan jalan – jalan selama satu minggu , atau lebih tepatnya , dia ingin mengajak kana untuk berjalan – jalan .

" karena kita balik ke indonesianya dua minggu lagi , jadinya , besok habibi mau ngajak habibah jalan – jalan tiap hari semingguan " katanya aga sambil menjalankan mobil sepupunya ini menuju hotel tempat mereka menginap . sembari memasukkan ponselnya kedalam tas , kana menatap kearah aga dengan tatapan penasaran

" emang mau jalan – jalan kemana bib ? " tanya kana begitu mereka berada di jalan raya kota jeddah yang ternyata masih ramai ini , padahal sekarang sudah jam sepuluh lewat dua puluh lima , alias sudah setengah sebelas malam , tapi masih banyak masyarakat lokal yang sedang berlalu lalang disini

" habibi belom tau mau ngajak habibah kemana , liat besok aja " sahut aga sembari fokus pada jalanan didepannya dan membelokkan kendaraannya ini menuju bangunan hotel yang bernama Intercontinental Jeddah ini . keduanya segera turun setelah aga mematikan mesin mobilnya dan melangkah menuju bagian dalam hotel yang ternyata juga masih ramai ini .

Setibanya dikamar hotel , baik aga maupun kana langsung berganti pakaian dan juga beristirahat . setelah mengganti gamis , hijab dan juga niqabnya dengan piyama tidur , kana segera merebahkan badannya yang tanpa dia sadari terasa lelah karena sejak pagi dia dan aga banyak menghabiskan waktu di jalan , perjalanan dari madinah ke jeddah memang tidak begitu lama , hanya empat puluh lima menit , tapi yang membuat lama adalah karena mereka sempat mampir ke rumah salah satu dosen aga untuk memenuhi undangan makan siang .

Kana sama sekali tidak ada niatan untuk mengeluh lelah karena menghabiskan banyak waktu dijalan , karena sebetulnya dia menikmati momen jalan – jalan ini setelah sukses dibuat lelah dan stres dengan masalah yang ditimbulkan oleh winda dan juga ortunya . kana memang ahli bersikap baik – baik saja didepan orang lain , karenanya , jangan heran kalau dia bisa tampak baik – baik saja , padahal hatinya sedang dibuat lelah dan stres oleh masalah yang dia hadapi ini .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang