Arba'a Wa Tis'un

7 0 0
                                    

Mobil Lykan Hypersport yang dikendarai aga ini akhirnya memasuki kota mekkah dengan melewati gerbang Al – Qur'an setelah melewati dua kota yaitu khumrah dan bahrah , kekaguman kana terhadap kedua kota yang baru saja dia lewati ini semakin bertambah ketika mobil bertipe sport – car ini melewati gerbang Al – Qur'an yang melintang diatas mereka . selagi kana dibuat kagum dan takjub dengan pemandangan kota mekkah , aga terus saja melesatkan mobil milik sepupunya ini menuju salah satu hotel yang tidak jauh dari area pengambilan miqat , yaitu di Bir Ali atau Zulhulaifa .

" turun yok habibah , kita udah sampai di hotel nih " ajakan aga sukses membuat kana refleks menoleh kearahnya dan menganggukkan kepalanya . bersamaan dengan aga turun dari mobil , kana juga menjejakkan kedua kakinya di paving block setelah membuka pintu mobil milik sepupu suaminya .

Karena pelataran parkir didepan hotel Jumeirah Makkah ini terbilang sangat luas , aga tidak butuh mengerahkan banyak usaha untuk mencari spot parkiran yang nyaman . beres berurusan dengan pihak hotel yang mengurusi proses penginapan kendaraan serta membayar biaya parkir inap untuk sebelas hari . baik aga maupun kana kembali melangkahkan kakinya menuju pintu utama hotel ini . terpaan angin dingin dari AC yang berada diatas pintu kaca otomatis ini seakan menyambut kedatangan keduanya . untuk ketiga kalinya kana dibuat takjub dengan kemewahan hotel yang akan jadi tempat dia dan aga menginap selama melaksanakan ibadah haji ini .

Dari sekian banyak pilihan kamar , aga memilih menyewa kamar bertipe deluxe suite dengan pemandangan Masjidil Haram , berkat bahasa arabnya yang fasih , dalam delapan menit saja , aga berhasil menyelesaikan urusan booking dan membayar sewa kamar selama satu malam hari lamanya . dengan tangan yang bertaut , aga dan kana berjalan menuju lift untuk bisa sampai ke lantai dimana kamar yang mereka sewa berada , setelah menerima kartu kunci dan juga tiket makan pagi satu kali selama menginap di hotel Jumeirah Makkah ini , lagi dan lagi kana dibuat kagum dengan kemewahan kamar hotel yang disewa aga ini .

Pemandangan ratusan atau ribuan jamaah haji yang sedang melakukan thawaf dengan mengelilingi ka'bah menyambut kedua netra kana ketika si dokter spesialis syaraf ini membuka tirai jendela . sembari dia melepaskan hijab dan niqabnya , kana terus saja memperhatikan pemandangan yang baru kali ini dia lihat secara langsung , karena sebelumnya dia cuma melihat melalui televisi di rumah lamanya . saking seriusnya memperhatikan kegiatan thawaf itu , kana sampai tidak sadar kalau aga sudah berganti pakaian dan merebahkan badannya diranjang .

" bib , kapan kita mulai hajinya ? " kana bertanya sembari berganti pakaian setelah kembali merapatkan tirai jendela yang sempat dia buka , setelan terusan panjang warna hitam dan abaya hitam yang sudah seharian ini menempel di badan kana akhirnya berganti dengan kaos santai dan celana pendek .

" besok kita udah mulai ngelaksanain haji kok habibah , tapi besok kita ambil miqat dulu di Bir Ali baru thawaf liqa' " masih dengan posisi berbaring terlentang dan matanya yang masih tertutup , aga menjawab pertanyaan istrinya ini ,

Setelah menyiapkan setelan hitam yang terdiri dari terusan , abaya , hijab dan niqab yang akan dia pakai besok untuk hari pertama melaksanakan haji , si perempuan ini pun ikut berbaring disebelah aga , kana yang mendapati suaminya ini sudah lebih dulu tidur pun mengulas senyumnya , dia tahu aga pasti kelelahan setelah mengendarai mobil dari bandara internasional King Abdul Aziz , apalagi mereka sempat mampir ke masjid terapung untuk shalat maghrib dan masjid King Saud untuk mendirikan shalat isya . setelah menelusupkan badannya kedalam selimut dan juga membenahi selimut yang menutupi badan mereka berdua , kana pun akhirnya ikut tertidur pulas disebelah aga .

Keesokan paginya , seusai shalat subuh , kana dan aga pun segera mandi secara berganti – gantian dan juga bersiap – siap . bersamaan dengan kana yang sudah berbalut setelan hitam yang terdiri dari terusan tanpa lengan dan juga abaya warna hitam , aga pun keluar dari kamar mandi dengan pinggangnya berbalut handuk yang memang sudah mereka siapkan dan bawa dari jakarta . tidak butuh waktu lama , aga sudah berbalut pakaian ihram . setelah sarapan khushari dan mengurusi check – out dari hotel , mereka berdua segera beranjak dari kamar dan menuju tempat miqat , yaitu Bir Ali .

Biarpun mereka melaksanakan ibadah haji ini tanpa menggunakan jasa travel haji , tapi baik aga maupun kana memilih untuk shalat sunnah ihram berjamaah di masjid Bir Ali ini , atau tempat pengambilan miqat bagi jamaah haji yang datang dari indonesia . kurang dari empat menit , mereka berdua pun langsung bergerak menuju mekkah begitu selesai mendirikan shalat sunnah , ketika jamaah haji yang menggunakan jasa travel khusus haji pergi ke mekkah dengan menggunakan bus , keduanya memakai lykan hypersport yang dipinjamkan oleh sepupu aga sebagai sarana transportasi mereka selama disini .

Tepat ketika arloji keduanya yang sudah menunjukkan angka sembilan pagi , mobil dengan kapasitas dua orang ini segera meninggalkan parkiran hotel dan melesat menuju mekkah . setelah melewati delapan kota yang membuat mereka menghabiskan waktu selama enam jam di jalan raya , akhirnya keduanya sudah sampai di kota mekkah . bukan aga namanya kalau tidak menginap di hotel bintang lima , karenanya tidak heran kalau aga memilih untuk menginap di hotel yang bernama Hilton Makkah Convention Hotel . aga tidak cuma memilih untuk menginap di hotel bintang lima , tapi si pemilik utama rumah sakit PrIH dan IRH ini juga memilih kamar hotel bertipe Royal Suite dengan pemandangan Masjidil Haram .

Setelah menaruh barang bawaan di kamar hotel , keduanya segera saja pergi menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan Thawaf Liqa' atau Thawaf Qudum . seiringan dengan langkah kaki mereka yang semakin mendekat kearah ka'bah , dengan sigap aga meraih tangan kiri istrinya ini . seakan tahu apa yang ada dipikiran kana , aga langsung saja membuka suara untuk menjawab pertanyaan yang bahkan belum sempat ditanyakan kana .

" kita gandengan aja habibah , biar gak hilang atau kedorong sama jamaah lain "

Diam – diam kana mengulas senyum ketika mendengar jawaban aga . genggaman tangan aga pada tangan kana semakin kuat begitu mereka sudah berada belakang jamaah yang berdiri dibagian depan . bahkan ketika Thawaf Liqa' resmi dimulai , laki – laki ini sama sekali tidak berniat melepaskan pertautan tangan mereka .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang