PART 2

458 51 25
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Kelas 11-6 sangatlah berisik tidak jauh berbeda dengan kelas sebelah. Elion masuk pun tidak ada yang mengetahui contohnya Skala yang tiba tiba menggebrak meja.

"SETAN, KOK LO UDAH DISINI?" Deon hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan satu temannya ini. Elion hanya cuek dan memilih untuk memainkan ponselnya.

"Deon Jordanio, dipanggil Pak Geno ke ruang guru." Mendengar namanya dipanggil Deon melirik ke arah kedua temannya.

"Mampus lo. Tugas ga tuntas." Ledek Skala. Deon pun hanya pasrah mengikuti langkah Ferdi sang ketua kelas keluar.

Elion yang teringat sesuatu pun berbalik ke arah bangku Skala yang berada dibelakangnya. Ternyata Skala sedari tadi menatapnya seperti menunggu.

"Ngomong aja." Kepekaan Skala tidak perlu diragukan. Elion pun mulai menceritakan kejadian tadi di perpustakaan. Skala yang mendengar langsung menepuk jidatnya sendiri. Kelakuan Elion diluar dugaan.

"Itu cewek masih di UKS. Nah mending nanti lo samperin lagi aja, bawain apa gitu. Minta maaf yang bener yon. Tanggung jawab tuh cewek sampe sembuh." Nasihat Skala.

"Gue udah minta maaf, malahan bawa dia ke UKS." Balas Elion.

"Ya tetep aja bodoh. Kalo Bu Yerin aja sampe marahin lo ya berarti parah. Untung aja nggak gegar otak."  Setelah dipikir pikir Elion pun mengangguk.

Karena jam mata pelajaran kosong, Elion berjalan santai menyusuri lorong kelas menuju UKS. Ditangannya ada sekantong keresek berisi susu dan roti yang dia beli tadi di kantin.

Di depan pintu UKS Elion mengintip sedikit ke jendela yang bisa melihat langsung ke dalam ruangan. Dan Alsa masih disana, sepertinya perempuan itu masih tidur.

Dengan perlahan Elion berjalan masuk, kemudian duduk di kursi sebelah ranjang. Pandangannya tertuju ke wajah Alsa yang tidur begitu damai. Cantik.

Seketika dia langsung menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin hatinya bisa refleks langsung mengucapkan hal tersebut. Padahal pertemuannya dengan Alsa sangatlah jauh dari kata baik.

Elion kembali menatap luka memar di dahi Alsa dan mengingat kembali ucapannya di perpustakaan. Inikah perempuan yang dimaksud?

Ponsel di tangannya terus bergetar, sesekali Elion memeriksa tapi entah kenapa untuk membuka rasanya malas sekali. Lebih baik memandang Alsa yang sesekali membuat hatinya ikut menghangat.

Dalam lamunannya Elion kembali mengingat Erika yang kemarin sore memutuskannya.

"Kita putus." Ucap perempuan itu.

Gebrakan di meja cafe membuat Elion terkejut, perempuan yang baru 3 hari menjadi kekasihnya itu memutuskan hubungan dengannya dalam sekejap.

Tak ada niat untuk mengejar saat Erika berlari menjauh dari dirinya. Bahkan Elion tau betul kenapa semua ini terjadi.

Tentu saja karena Lusy. Dia merupakan perempuan yang membuat Elion tidak bisa berhenti memikirkannya. Padahal perempuan itu sudah mengkhianati bahkan mengakhiri hubungan dengannya dua bulan yang lalu.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang