Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
Sebuah mobil hitam terparkir di bahu jalan. Pemilik mobil tersebut adalah Elion. Matanya memicing lurus ke arah samping. Tidak jauh dari mobilnya yang terparkir Elion melihat Alsa duduk dengan ketiga temannya di halte tempat menunggu bus. Bersenda gurau hingga senyuman indah pada wajah Alsa terlihat cerah hingga menular pada dirinya.
Ada cerita dibalik halte yang sedang di tempati oleh Alsa. Dulu sebelum semuanya rumit seperti sekarang Elion pernah memperhatikan seseorang yang duduk sendirian di halte bus yang sepi.
Seingatnya orang tersebut mengikat rambut dengan model ikat satu di atas, lalu menyumpal kedua telinga dengan earphone tak lupa sebuah buku tebal yang dia baca dengan serius.
Elion tidak tau siapa orang tersebut, tapi kebiasaan dirinya yang sebelum pulang mampir ke halte membuatnya penasaran. Ternyata Elion baru sadar sekarang karena orang tersebut adalah Alsa.
Perubahan drastis Alsa membuat Elion tidak percaya tapi melihat buku yang sering dia bawa membuat dirinya yakin. Ditambah tidak ada lagi orang yang menunggu bus di halte untuk pulang. Karena rata-rata siswa SMA Respati jarang pulang menggunakan transportasi umum.
Sulit dipercaya semua yang dia rasakan dan alami seakan menyambung terus menerus dengan kehadiran Alsa.
"Jadi sebenernya lo udah tau keberadaan Alsa tapi nggak tau namanya. Bukan kelas lo sama dia sebelahan?" Gia yang duduk di sebelah Elion bertanya saat Elion selesai bercerita.
Bagiamana Gia bisa ikut dengan Elion? Jawabannya ya tentu demi Alsa. Elion mengajak Gia pulang bersama untuk meluruskan sesuatu yang berkaitan dengan Alsa.
"Gue kenal dia tanpa nama udah lama, dari awal kelas 10. Tapi gue ragu, karena yang gue pikir ini cuman rasa penasaran." Balasnya.
"Dan sekarang lo nyesel?"
"Nggak, karena perjuangan gue baru dimulai."
Begitu bus sampai Alsa dan teman-teman masuk ke dalam bus menyisakan halte yang sepi.
Elion pun mulai menyalakan mesin dan mengendarai mobil dengan kecepatan
rata-rata.Elion membawa Gia ke salah satu tempat. Dia ingin menanyakan sesuatu sebelum bertemu kembali dengan Alsa.
Hingga sampailah pada sebuah Cafe milik keluarga Mahardika. Mereka berdua turun dan masuk ke Cafe tersebut. Kemudian duduk di tempat paling ujung.
"Pilih." Ucap Elion. Gia menunjuk salah satu minuman yang ada di buku menu. Elion pun berjalan ke kasir lalu memesan.
Setelah kembali Elion duduk di hadapan Gia. Dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Lalu mengeluarkan tiga lembar kertas poto polaroid bergambarkan dirinya.
"Lo bilang gue harus nyelesain masa lalu gue kan? Kalo gitun jawab, benda ini dari siapa? Cuman ini salah satu benda tanpa pemilik nama yang gue terima." Ucap Elion.
Dari sekian banyak hadiah ataupuan surat hanya sebagian kecil yang Elion terima. Yang dia terima juga dengan syarat dari orang yang jelas.
Meskipun isi dari berbagai surat adalah pernyataan cinta, Elion terima saja karena dia jadi lebih banyak tau tentang hal yang banyak disukai orang terhadap dirinya.
Dia tau kalau orang-orang mengangumi dirinya karena tampan tapi ditambah keluarga Mahardika mengklaim dirinya bagian dari mereka membuat Elion semakin populer.
Gia menghela napas berat, matanya bergulir ke samping. Kemudian bertanya dalam hati apakah saudara jauhnya ini harus mengetahui semua. Tapi kemudian Gia menggelengkan kepalanya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...