Part 50

234 20 6
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

"Aku nolak, Elion nggak setuju sama perjodohan yang kakek buat. Elion punya pacar dan kakek tau sendiri." Ucap Elion kesal dengan segala permintaan kakeknya.

"Itu perintah Elion, kakek nggak peduli kamu punya pacar atau nggak. Kamu harus datang, kalau nggak kakek bisa seret kamu."

"Jawabannya tetep nggak. Elion permisi." Ucap Elion berjalan keluar dari ruangan kakeknya, dan tidak menghiraukan panggilan dari kakeknya yang terus memanggil.

"Anak itu, dikasih jalan malah milih jalan lain." Ucap Roni pelan.

Sedangkan di mansion Mahatma, Jiya tengah mengajari kedua anaknya Alsa dan Aylina membuat kue di dapur.

"Oh gitu ya ma, sini Nala yang aduk." Alsa sudah akrab kembali dengan Jiya dan atas permintaan Jiya, Alsa harus memanggil dirinya dengan 'Mama' sama seperti Aylina.

"Nih, hati-hati ngaduk nya ya. Lili sini bantuin yang ini." Ketiganya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Tanpa sadar ada yang memotret mereka dari kejauhan.

Alsa merasakan ada seseorang yang memperhatikan mereka, dia pun menoleh langsung ke arah yang di tuju. Disana Rosa tengah berdiri dengan sebuah kamera.

"Bunda jangan poto poto, aku blepotan tau." Ucap Alsa kesal. Setelah ketauan memotret secara diam-diam Rosa berjalan menghampiri.

"Anak bunda tetep cantik kok meskipun pake bedak terigu." Ucapnya jahil membuat Alsa cemberut.

Jiya dan Aylina yang melihat tertawa karena memang benar kini wajah Alsa penuh dengan bedak terigu sebab tadi dia bermain-main dengan Aylina menggunakan terigu.

"Coba merapat, bunda mau poto lagi, jangan cemberut dong." Dengan terpaksa Alsa mengangguk kemudian terus mengaduk-aduk adonan.

Setelah selesai mereka pun bersih-bersih sambil menunggu kuenya matang. Alsa yang sudah selesai mandi langsung masuk ke kamar ibunya.

"Bunda aku izin ketemu Elion ya sekalian ngasih kue hasil buatan ku." Ucap Alsa dengan senyum lebar.

"Itu buatan mama Jiya bukan kamu loh."

"Kan aku bantuin juga bunda." Aneh sekali kenapa Rosa ini sebelas duabelas dengan kakaknya Jovan. Selalu suka menjahili Alsa, ya meskipun benar sih ucapan ibunya itu.

"Ya sudah sana, udah mateng tuh kuenya." Ucap Rosa. Alsa pun melangkah keluar kemudian berjalan ke arah dapur.

Disana ada Jiya yang sudah memasukkan kue-kue ke dalam toples. Melihat Alsa datang Jiya mengambil tas yang berisi kue yang sudah di kemas. Dia tau Alsa akan pergi sambil membawa kue ini.

"Makasih mama, aku pamit dulu." Alsa menyalami Jiya kemudian pergi keluar karena ternyata Elion sudah menjemput.

Elion sudah tau kalau Alsa pindah ke mansion Mahatma dan juga tau alasan Alsa selama ini tidak di publikasi. Banyak sekali hal yang membuat Elion terkejut tentang latar belakang Alsa. Kekasihnya itu banyak menyimpan luka dan kini telah sembuh oleh luka itu sendiri.

Tok tok tok

Elion menoleh ke samping dimana Alsa mengetuk jendela luar kaca mobil. Kemudian membukakan jendela kaca.

"Atas nama mbak Alsa Naladhipa tujuan taman kota?" Ucap Elion sambil memeriksa ponsel. Berpura-pura menjadi supir taksi online.

"Iya tapi saya lagi nunggu pacar, mas boleh nggak keluarin dulu mobilnya dari sini. Ngehalangin soalnya." Balas Alsa tak kalah jail.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang