Part 47

101 20 2
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

"Alsa." Yang memiliki nama menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Senyuman Alsa mengembang kala melihat siapa yang datang.

Alsa sudah siuman beberapa jam yang lalu kini dia tengah menghabiskan makanannya sendiri. Karena Jovan kakaknya yang menjaga sedang keluar menerima telpon. Penting katanya.

"Lo datang sendiri na?" Tanya Alsa pada Isyana orang yang menjenguknya.

"Nggak, yang lain ada diluar." Balas Isyana yang kemudian duduk di kursi sebelah ranjang.

"Kenapa nggak masuk aja?"

"Lagi ada urusan mungkin." Mendengar jawaban itu Alsa hanya mengangguk lalu kembali menghabiskan makanannya.

"Gue suapin ya." Tanpa persetujuan dari Alsa, Isyana langsung mengambil sendok yang ada pada tangan Alsa lalu menyuapinya.

Alsa tidak keberatan soalnya tangannya memang masih lemas, tadi saja di suapi kakaknya tapi ada urusan keluar jadi dia berusaha menghabiskan sendiri. Dia selalu ingat kata-kata Elion, jika ingin keluar dari rumah sakit harus makan makanan rumah sakitnya.

Ngomong-ngomong soal Elion, Alsa jadi rindu laki-laki itu. Tapi sayangnya Alsa tidak bisa menghubungi Elion karena ponselnya hilang. Jovan juga tidak ingin meminjamkan dirinya ponsel, 'lagi sakit jangan main hp'. Begitu katanya.

"Alsa udah makannya belum?" Tanya Rosa yang muncul di balik pintu. Alsa yang melihat ibunya datang pun menunjuk ke mulutnya yang sedang mengunyah. Rosa yang melihat itu tertawa kecil.

"Aylina, sini tante aja yang suapin Alsa." Seketika Alsa tersedak makanan saat mendengar ucapan Rosa. Apa dia tidak salah dengar, Aylina?

Buru-buru Alsa diberi minum oleh Rosa, "pelan-pelan sa kamu ini ya."

"Bunda tadi panggil apa ke Isyana? Aku salah denger kan?"

Mendengar itu keduanya malah tertawa, lucu sekali Alsa yang terlihat terkejut dan bingung.

"Nggak kok, dia Aylina sepupu kamu yang asli."

Alsa menatap Isyana yang mengangguk, tapi otaknya masih berputar keras. Ayolah kejutan apalagi ini, dia baru saja siuman otaknya belum bisa bekerja dengan baik.

"Habisin dulu, nanti bunda cerita."

Karena rasa ingin tahunya tinggi Alsa langsung mengangguk dan makan sisanya. Setelah habis dia langsung minum dan menunggu penjelasan dari Ibunya.

"Jadi..."

Setelah mendengar penjelasan tentang semua hal yang baru Alsa tau dia langsung tercengang. Jadi selama ini Evelin palsu dan Isyana adalah Aylina. Benar-benar plot twist terbesar dalam hidupnya.

Dia beralih pada Isyana, eh Aylina yang di sampingnya lalu merentangkan kedua tangannya tanda ingin dipeluk. Aylina terkekeh kecil lalu membalas pelukan Alsa. Akhirnya keduanya kembali bersama. Rosa yang melihat pun tersenyum hangat.

Tanpa mereka sadari Rena dan Jiya yang baru saja masuk tengah menatap ke arah Alsa dan Aylina yang sedang berpelukan. Senyuman hangat terus mengembang kala melihat itu. 

"Lili, Nala." Rena memanggil membuat mereka menoleh ke asal suara. Pelukan mereka terlepas, Aylina tersenyum saat ibu dan neneknya datang tapi tidak dengan Alsa. Dia malah menundukkan kepalanya karena takut.

"Boleh minta waktunya sebentar." Pinta Jiya.

"Tentu, Aylina ayo." Rosa mengajak Aylina keluar untuk memberikan ruang pada Alsa dan kedua orang yang tengah berdiri tak jauh dari mereka.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang