PART 19

151 22 2
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Suasana kelas 11-5 hari ini sangat berisik. Padahal sekarang jam mata pelajaran yang tidak pernah absen sekalipun ada hujan badai angin ribut halilintar.

Mata pelajaran tersebut adalah Matematika Wajib. Dimana semua jurusan mendapatkan mata pelajaran tersebut.

Tadi pagi ada pengumuman untuk para guru yaitu rapat yang diadakan secara tiba-tiba. Dan kebetulan sekali kelas Alsa mendapatkan mata pelajaran matematika wajib. Free? Oh tentu tidak. Mereka tetap mendapatkan tugas yang harus dikumpulkan setelah mata pelajaran berakhir.

Dan sekarang sebagian siswa akan mengandalkan para siswa pintar dan rajin untuk mengerjakan tugas tersebut.

Termasuk Alsa. Dia memang tidak terlalu pintar hanya saja rajin, berbeda dengan ke-tiga temannya.

Hania yang memilih pindah bangku ke pojok belakang sambil membuka akun Twitter untuk membaca cerita kesukaannya. Lalu disusul Arsy yang menonton drakor di ponselnya. Terakhir Isyana yang memilih mendengarkan musik dan masih duduk di bangkunya dengan posisi menumpu tangan di meja untuk dijadikan bantalan kepala.

"Sa, kita percaya sama lo." Ucap mereka bertiga sebelum berpencar.

"Beban lo pada." Tunjuk Alsa pada mereka yang malah menampilkan wajah cengengesan.

Bukan mereka memanfaatkan Alsa tapi hanya saja sedang malas dan terlihat dari gelagatnya seperti sedang ada masalah. Jadi biarkan saja, Alsa malah senang ketika mereka mempercayai Alsa.

Kini Alsa mulai fokus pada tugasnya. Hingga suara decitan kursi membuatnya buyar. Dia menoleh ke bangku Hania yang semula kosong kini terisi oleh laki-laki yang menempati peringkat pertama di kelas.

"Gue boleh kan duduk disini?" Alsa mengangguk membalas ucapan laki-laki dihadapannya lagipula tanpa minta izin dia sudah duduk disini.

Laki-laki itu bernama Wira. Siswa peringkat 1 dikelas dan peringkat 5 paralel dari seluruh angkatan MIPA kelas 11. Dia merupakan siswa yang berasal dari keluarga kalangan atas yang dimana tidak bisa dipungkiri bahwa Wira juga termasuk anak populer.

Alsa tidak begitu mengenal Wira. Tapi yang jelas, Wira selalu mencari kesempatan untuk duduk berdua dengan Alsa, itu menurut pendapat Hania.

Perempuan itu selalu heboh bahkan pernah menaikan kapal WIRALSA. Memang agaknya Hania seperti ingin di lemparkan dari lantai 3 ke lantai dasar.

"Lo udah nomor berapa aja?" Tanya Wira yang melihat Alsa serius membaca bukunya.

"2,4,6. Itu juga jawabannya belum pasti." Jawab Alsa seperlunya.

Wira langsung merebut catatan Alsa yang tengah di baca oleh sang pemilik buku. Dengan teliti Wira memeriksa setiap cara yang Alsa tulis.

"Sa! Gue udah ngerjain nomor yang tadi lo tanyain." Tiba-tiba saja Candra menyerahkan bukunya pada Alsa yang fokus memerhatikan Wira memeriksa bukunya.

"Ini kok 7/10?" Tanya Alsa bingung karena dirinya menjawab 9/10.

"Gue itung itu bener segitu." Balas Candra.

Wira yang mendengarkan langsung memberikan catatannya kehadapan mereka berdua.

"Isinya 1/2." Ucap Wira. Membuat Alsa dan Candra menoleh bersamaan.

"SERIUS?"

Candra pun menarik kursinya agar mendekat pada Wira untuk mendengarkan penjelasan. Alsa pun ikut tergeser dan tanpa sadar sekarang dirinya terhimpit oleh dua laki-laki tersebut.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang