PART 11

208 35 1
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

KRING

Suara nyaring alarm ponsel membuat Alsa spontan terbangun. Ponsel yang ada di tangannya malah dia lempar ke lantai.

Butuh beberapa menit untuk dia sadar hingga matanya terbuka lebar. Karena ingat ponselnya dilempar, Alsa langsung mengambil ponsel yang tergeletak di lantai. Dia benar-benar tidak sadar, tapi untungnya ada karpet berbulu yang menghalangi ponselnya langsung jatuh ke lantai.

Kemudian dia berjalan ke kamar mandi untuk mulai membersihkan diri. Satu jam adalah waktu yang dibutuhkan Alsa untuk bersiap berangkat ke sekolah. Lumayan cepat bukan?

Karena bingung akan membuat sarapan apa pagi ini, Alsa memilih bergegas pergi ke sekolah. Mungkin dia akan membeli bubur di depan gerbang perumahan.

Alsa memakai sepatu dan mengunci pintu rumah. Lalu saat membuka gerbang rumah Alsa seketika terdiam.

Matanya melotot saat melihat mobil mewah berwarna hitam terparkir tepat di depan gerbang rumahnya. Merasa tidak asing Alsa menghampiri dan mengetuk kaca mobil pengemudi.

TUK TUK TUK

Kaca mobil pun turun, menampilkan wajah Elion yang dingin sedingin pagi ini.

"Beneran ngejemput?"Tanya Alsa.

Elion menoleh ke arah Alsa, "Iya. Ayo masuk, diluar dingin."

Alsa jalan memutari mobil ke pintu sebelah. Lalu duduk manis di pinggir Elion. Tapi kedua matanya langsung terfokus pada keresek putih di kursi belakang.

Melihat Alsa yang sadar akan keberadaan keresek putih itu membuat Elion langsung mengambil dan menyerahkan kepada Alsa.

"Buka." Titahnya.

Alsa mengeluarkan isinya. Tapi dia terkejut saat melihat isi kresek ini adalah 2 bungkus kotak bubur polos tanpa toping apapun di diatasnya.

"Lo beli bubur polosan gini?" Tanya Alsa keheranan.

"Oh, itu isiannya ada di bungkus satunya." Balas Elion.

"Ngapain dipisah-pisah gini?"

"Gue nggak tau lo suka bubur kayak gimana, jadi gue pisahin isiannya."

Alsa berdecak sebal, "Ya lo bisa telpon gue. Apa jangan-jangan lo nggak punya nomor gue?"

"Udah Alsa, tapi lo nggak angkat." Mendengar jawaban Elion membuat Alsa buru-buru membuka ponselnya.

Terlihat beberapa panggilan serta notifikasi pesan yang belum terbaca oleh Alsa. Dia melirik ke samping perlahan, lalu mendapati Elion tengah menatap seperti membuktikan bahwa dirinyalah yang salah.

"Maaf, di mode silent HP-nya." Elion hanya mengangguk tanda paham. Lalu mulai melajukan mobilnya menuju sekolah.

Setelah sampai disekolah Alsa keluar dari mobil terlebih dahulu, dengan menenteng 2 keresek putih yang tadi dia pegang di mobil.

Parkiran pada saat jam seperti ini masih terbilang sepi meskipun ada beberapa tapi masih bisa dihitung jari. Lagi pula siapa yang mau datang ke sekolah pagi buta, tanpa terkecuali.

"Sarapan dulu." Ajak Elion yang sudah berdiri di sebelah Alsa.

"Dimana?"

"Sana." Tunjuk Elion ada salah satu bangku di area taman parkiran.

Mereka pun duduk disana sambil menikmati pemandangan sekitar. Alsa makan dengan lahap membuat Elion tersenyum tipis kearahnya.

"Makan el, jangan liatin gue terus." Alsa yang menyadari bahwa Elion terus menatapnya membuat dia memberanikan diri untuk menegur.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang