PART 39

83 16 0
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Percaya? Apa yang harus Alsa lakukan sekarang. Informasi yang Hania dapatkan itu memang Alsa lihat sendiri kejadiannya. Bahkan Alsa bertanya dan Elion berbohong. Bukankah seharusnya Elion menjawab iya? Lagipula Alsa tidak akan menanyakan hak lebih lanjut jikapun iya jawabannya.

Alsa belum menceritakan hal ini pada siapapun. Biarkan saja sampai semuanya jelas. Alsa mungkin akan mengambil keputusan.

Kini dirinya ada di ruangan laboratorium kimia bersama beberapa teman sekelasnya. Mereka mendapatkan tugas untuk memilih beberapa peralatan yang sudah rusak lalu di masukkan ke dalam kardus bekas yang sudah di sediakan.

"Beres nih?" 

"Beres, yuk bawa ke gudang."

Mereka pun berjalan beriringan dengan masing-masing membawa 1 kardus. Setelah selesai sebagian dari mereka pergi ke kelas dan juga ke kantin.

"Han, mau kemana dulu?" Tanya Alsa.

"Toilet, cari yang deket aja yuk Sa." Alsa mengangguk lalu mengikuti Hania yang berjalan lebih cepat untuk mencari toilet.

"HEH INI ADA!" Teriak Alsa karena Hania malah melewati toilet.

"Hehe, nggak keliatan." Ucap Hania cengengesan.

"Gue tunggu di luar." Ucapan Alsa diangguki Hania.

Sambil menunggu Alsa mengeluarkan ponsel, dia sedari tadi belum memeriksa benda tersebut karena sibuk. Hingga suara laki-laki mengejutkan dirinya.

"Alsa?" Alsa tersentak lalu menoleh ke arah samping. Laki-laki bertubuh tinggi itu sedang berdiri menatap Alsa lekat.

"Iya, lo siapa ya?" Alsa bertanya seperti itu karena wajah laki-laki ini sangat asing.

"Gue Bagas dan gue pengen tau sesuatu dari lo."

"Sesuatu? Tentang?"

"Apa hubungan lo sama Elion? Jelasin ke gue!"

Alsa menatap tajam Bagas yang menatapnya lekat. Ternyata laki-laki ini ingin tau sesuatu tentang dirinya dan Elion.

"Temen." Jawab Alsa singkat dan jelas.

"Bohong!" Ucap Bagas seperti tidak terima akan jawaban Alsa.

"Gue serius! Kenapa sih lo kepo banget, kalo nggak percaya sana tanya Elion!" Bentak Alsa.

"Kalo gitu ikut gue." Bagas menarik pergelangan tangan Alsa dengan kasar. Alsa yang tak terima berusaha melepaskan cengkraman tangan Bagas. Tapi kekuatan Alsa jauh dari Bagas, membuat dirinya pasrah ditarik oleh Bagas yang tidak tau akan dibawa kemana.

"Lepas!" Racau Alsa yang berusaha menolak.

"Diem!" Bentak Bagas karena Alsa terus memberontak.

Hingga cengkraman tangan Bagas terlepas ketika Alsa tertarik kebelakang. Keduanya reflek membalikkan badannya.

"Jangan kasar sama cewek!" Ucap laki-laki yang berhasil membuat Alsa terlepas dari Bagas. Dia adalah Yoga.

"Bukan urusan lo!"

"Urusan gue lah, lo udah lakuin kekerasan sama cewek. Dan lo tau kan apa konsekuensinya? Minta maaf sekarang sama dia atau gue bakal laporin lo." Ucap Yoga yang berhasil membuat Bagas mendengus kesal.

"Dasar pengadu! Gak sudi gue minta maaf sama dia. Heh lo Alsa!" Ucap Bagas menunjuk Alsa yang berada di belakang Yoga untuk berlindung. "Urusan kita belum selesai!"

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang