PART 40

118 16 5
                                    


Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Setelah kejadian itu Alsa semakin yakin kalau Elion benar-benar mengantar Lusy. Awalnya Alsa kira mungkin hanya membantu, tapi sepertinya bukan itu maksudnya.

Ini sudah hari ketiga Alsa mendengar Elion selalu pulang dengan Lusy padahal Elion tidak mengantar Alsa karena alasan basket.

Memang tidak banyak yang tau tapi selalu saja teman dekat Alsa yang mengetahui hal ini. Bukannya Alsa tidak membolehkan, lagipula dia belum menjadi siapa-siapa Elion. Hanya temen tambah spesial begitu.

Tapi Alsa ingin Elion jujur, dan memang setelah kejadian UKS Elion sedikit berbeda. Atau hanya perasaan Alsa saja?

Dan sekarang Alsa bukan hanya pusing karena Elion tapi juga Rena. Neneknya itu ternyata tidak henti-hentinya mengajak Alsa untuk kembali. Alsa muak, dan kini dia merasakan aura aneh si sekitar Evelin. Perempuan itu sepertinya tau apa yang Rena lakukan pada Alsa.

Evelin menatap Alsa tajam bahkan mengintimidasi. Alsa hanya bisa kembali menatap tajam Evelin tanpa rasa takut sedikitpun.

Tepukan di bahu Alsa membuat dirinya menoleh. Isyana menyuruh Alsa keluar karena Elion mencarinya.

Alsa pun keluar kemudian menemukan Elion yang bersandar pada tembok luar kelas. Tampan, Elion selalu saja tampan hingga banyak menarik perhatian.

Alsa menatap mata Elion yang bergerak kesana-kemari seperti memeriksa sesuatu. Kemudian menarik sebelah tangan Alsa untuk menjauh dari kelas.

Elion kali ini membawanya ke lapangan basket. Disini lumayan sepi dan hanya ada beberapa orang berlalu lalang. Dikarena area kelas 12 yang memang sudah kosong dikarenakan sang pemilik sudah lulus.

"Lion, kamu sebenernya kenapa sih?" Resah Alsa.

"Aku nggak kenapa-napa."

"Elion, aku mau ngomong serius tapi aku ragu. Kamu nyembuyiin sesuatu?" Bukannya menjawab Elion malah balik bertanya, "emang kamu mau ngomong apa?"

Alsa menghela napas sesaat, "soal perasaan aku."

Seketika wajah Elion berubah sendu, "jangan sekarang aku belum siap, nanti aja ya. Mending kita jajan di sana, ada menu baru."

Alsa menatap Elion tak percaya, dia kira Elion akan senang jika Alsa mengungkapkan isi hatinya namun dia salah besar. Tapi lagi-lagi Alsa menurut dan mengikuti langkah Elion yang berjalan menghampiri kantin kelas 12.

Ini juga merupakan keanehan yang Alsa rasakan. Jika ngobrol berdua Elion selalu membawanya ketempat yang hanya sedikit orang dan jajan pun Elion mengajaknya ke kantin kelas 12 tanpa Alsa tau apa alasannya.

Kemudian hari selanjutnya Alsa berangkat sendiri karena Elion ada pemeriksaan fisik di rumah sakit. Alsa sempat khawatir tapi Elion menyakinkan bahwa ini hanya bagian dari kegiatannya sebelum tanding.

Alsa berjalan menyusuri lorong kelas sendirian karena ini masih terbilang pagi. Namun tiba-tiba dari belakang ada yang tidak sengaja menubruknya hingga Alsa dan orang tersebut jatuh.

"Maaf." Ucap orang itu berkali-kali sambil memungut kertas-kertas yang dia bawa.

"Nggak papa kok." Balas Alsa sambil membantu memunguti kertas yang berserakan.

"Ini surat baru?" Tanya Alsa setelah selesai membantu.

"Iya kak, ini surat izin sama sakit tadi di pos satpam buat dianterin ke kelas-kelas." Jawab adik kelas tersebut.

"Ya udah hati-hati ya."

"Makasih kak."

Adik kelas itu pun menjauh lurus, sedangkan Alsa belok ke kanan tapi belum satu langkah Alsa menemukan surat yang tertinggal. Dia mengambil dan memeriksa siapa pengirimnya. Namun seketika dahinya mengernyit, ternyata ini surat izin Lusy dari rumah sakit yang sama dengan Elion.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang