PART 36

98 16 0
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Apakah begini rasanya cemburu? Tapi untuk apa cemburu pada orang yang belum menjadi milik kita. Hubungan tanpa status memang lebih indah dan juga sekaligus sakit.

Alsa cemburu tapi dia siapanya Elion? Ah, bahkan Alsa belum membalas perasaan Elion dengan jelas. Tapi jujur saja jika sekarang Alsa sudah benar-benar jatuh hati pada Elion hanya saja belum sempat di ungkapkan. Terlalu gengsi dan dia belum menemukan waktu yang pas.

Tapi apakah dia terlambat? Bahkan sekarang Elion kembali lagi kepada masa lalunya, mungkin. Alsa tidak tau.

Setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Elion dengan menyebut nama Lusy membuat Alsa memilih untuk tidak lagi mendengar percakapan mereka. Terlalu serius dan Alsa tidak ingin tau lebih banyak lagi.

Tapi keputusan Alsa sepertinya salah. Plin-plan sekali memang dirinya ini. Kini Alsa sedang duduk sendirian di taman belakang sekolah. Taman yang sangat lekat sekali dengan Elion. Lagi-lagi pikirannya sekarang penuh dengan Elion.

"Sa."

Merasa namanya dipanggil membuat Alsa menoleh kebelakang.

Isyana berdiri dengan menenteng sekresek makanan.  Dia tersenyum lega kala menemukan Alsa yang berada di taman.  Dengan perlahan Isyana mendekat dan duduk di samping Alsa. Lalu mengeluarkan 2 box makanan yang tadi Arsy dan Hania beli. Karena sekarang tinggal dirinya dan Alsa yang belum makan siang.

Alsa melihat kegiatan Isyana membukakan box makanan dan botol minum tanpa membantunya. Entah kenapa Alsa lebih takut kalimat apa yang akan Isyana katakan. Bukankah saat kembali Isyana seharusnya juga tau apa yang terjadi di UKS.

"Nih dimakan dulu. Istirahat masih lama jadi makannya pelan-pelan aja." Ucap Isyana sembari menyodorkan box makanan dan juga minum.

Alsa masih memandang tangan Isyana yang terulur, kemudian beralih menatap Isyana lekat.

"Makan dulu, gue tau kok." Seakan mengerti Isyana tersenyum.

Alsa menerima lalu mulai memakannya menggunakan sendok. Keheningan menyelimuti mereka. Tidak ada percakapan hingga selesai makan.

Sesudah selesai mereka membereskan sisa makanan lalu dimasukkan lagi ke dalam kantong plastik yang tadi dijadikan pembungkus.

"Masih sakit perutnya?" Alsa menggeleng sambil minum.

"Sa, kenapa keluar dari UKS?"

"Lo juga pasti tau."

"Karena ada Elion sama Lusy."

Alsa menghela napas berat, "dia kayaknya nyerah sama gue."

"Jangan nyimpulin hal yang belum pasti Sa, tapi cati tau dulu." Ucap Isyana menenangkan Alsa.

Isyana juga tau apa yang Alsa lihat di UKS. Setelah menemui walikelas Isyana berjalan ke kantin untuk mengambil pesanan dia dan Alsa. Kemudian kembali lagi ke UKS.

Tapi setibanya di sana Isyana tidak menemukan Alsa. Kasur yang ditempati Alsa kosong kemudian dia berniat untuk mencari Bu Yeria tapi malah melihat Elion di bilik sebelah sedang diam dipeluk oleh Lusy dengan erat.

"Lagi ada masalah sama Elion?"

Alsa menggeleng cepat, "nggak, bahkan kemarin baik-baik aja. Cuman pas semalem sampe sekarang chat gue belum dibales."

Isyana hanya mengangguk-angguk kecil, lalu terdiam membiarkan Alsa yang masih kesal.

"Apa gue harus jujur sekarang sama perasaan gue ke Elion ya, dipikir-pikir Elion nggak mungkin nyerah semudah itu. Gue sama dia kenal nggak sehari dua hari tapi berbulan-bulan bahkan dia masih tetep sama gue. Menurut lo gimana ya na?" Tanya Alsa yang berbalik menghadap pada Isyana.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang