Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
"LO SEBENERNYA NYEMBUYIIN APA DARI ALSA BANGSAT!" Bentak Skala saat tau dirinya dijadikan tameng untuk menutupi kebohongan Elion.
Awalnya Skala menahan keinginan tahuannya tentang apa yang dilakukan Elion. Karena memang akhir-akhir ini Elion terlihat berubah tak seperti biasanya. Tapi setelah dia tau kalau dirinya dilibatkan tanpa tau apa permasalahan membuat emosinya tidak terkontrol.
"Gue sahabat lo yon, nggak sehari dua hari gue kenal sama lo tapi bertahun-tahun, gue selalu percaya sama lo tapi kalo hal kayak gini gue juga nggak bisa maklumin lo. Bukannya mau ikut campur tapi setidaknya lo kasih tau gue apa yang lo alamin biar gue ngerti, tapi kalo lo nggak mau juga gak papa. Maaf gue emosi tadi."
Skala menghela napas berat melihat Elion yang termenung setelah ucapannya. Kini mereka sedang berada di gudang belakang sekolah. Hanya ada mereka berdua karena sedang membolos seperti biasa.
"Gue cerita dulu deh, tadi gue ke kantin sendiri dan ketemu Alsa. Dia bilang lo bawain gue makanan katanya gue males ke kelas padahal lo bilang mau ke UKS. Karena Alsa nanya nanya mulu gue iyain aja kalo makanan yang lo beli itu suruhan gue. Dan gue juga ke UKS liat lo sama Lusy."
Henti sejenak, Elion melirik ke samping dimana Skala menatapnya penuh tanya.
"Gue bingung jelasinnya." Balas Elion pelan. Dia pun kembali memalingkan mukanya ke arah lain.
"Kalo lo bingung gue aja yang nanya deh. Lo kenapa bohong soal makanan yang lo beli? Tanya Skala.
"Itu sebenernya buat Lusy, dia nyuruh gue beli."
"Terus akhir akhir ini gue sering liat lo juga sama Lusy, ada hubungan lagi lo ama dia?"
Elion menggeleng pelan, "cuman menuhin keinginan dia sebelum pindah sekolah."
Skala terkejut kemudian dia menjadi semakin serius mendengarkan Elion bercerita.
"Gini kal, gue selama ini menuhin keinginan Lusy selama seminggu sebelum dia senin depan pindah. Gue mau karena dipaksa dan dia udah nolongin adik gue waktu itu. Lusy juga ngasih tau ke gue tentang Alsa yang diculik waktu itu. Dan gue sekarang tau siapa pelakunya." Jelas Elion.
Skala mengangguk paham,"Oh jadi saling timbal balik antara lo sama Lusy. Tapi yon menurut gue lo jujur sama Alsa sebelum dia kecewa berat sama lo."
"Gue sebenernya pengen ngomong ke Alsa, tapi keluarga besar gue rese! Gue nggak mau Alsa kenapa-napa, apalagi Kakek gue lo tau sendiri kan?"
Skala mengangguk paham, dia sedikit tau tentang keluarga Elion yang harus memiliki pasangan sederajat dalam keluarga. Dan yang paling berpengaruh adalah kakeknya, Skala saja enggan bertamu jika Elion berada di rumah besarnya itu.
"Gue di mata-matain dimanapun dan itu yang bikin aktivitas gue terbatas."
"Bentar, jangan bilang Lusy pengalihan?" Pertanyaan itu mendapat anggukan dari Elion. Baiklah sekarang Skala mengerti. Dia harus memikirkan rencana terbaik untuk sahabat baiknya ini.
"Nah kalo gitu bawa aja dua-duanya." Tepukan di bahu Elion dati Skala membuat dirinya tersungkur ke depan.
"Santai woy!"
"Sorry sorry yon, ada ide cemerlang di otak gue. Sekarang lo tenang aja gue yang bakal atur." Ucap Skala sambil cengengesan.
Disebuah taman kecil belakang rumah terlihat seorang perempuan tengah duduk sendirian sambil memandang langit biru yang sebagian dipenuhi awan putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...