Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
"Orang yang nyuruh Selina itu Lusy el."
"Buktinya?"
"Ya, Selina yang ngomong sendiri."
"Oke kita cari dulu kebenarannya. Sekarang mending balik ke kelas."
"Oke."
Sepanjang perjalanan ke kelas, tidak ada percakapan yang terjadi diantara mereka berdua. Elion yang memikirkan ucapan Alsa tentang Lusy dan Alsa yang memikirkan tentang Evelin.
Apa semua ini ada keterlibatan Evelin di dalamnya, tapi dia bukan mantan Elion. Itu berarti Alsa harus lebih waspada terhadap keduanya.
Tangan kiri Alsa terangkat untuk membenarkan rambutnya yang menghalangi pandangan. Tapi seketika ditahan oleh Elion.
"Tangan lo?" Elion akhirnya melihat warna merah di punggung tangan Alsa, seperti bengkak.
"Ini digigit nyamuk." Jawaban Alsa yang tidak masuk akal mambuat Elion menatap curiga.
"Bohong, nyamuk segede apa yang gigit sampe bengkak."
"Beneran tadi-"
"Sa, jujur sama gue. Apa sama cewek tadi?"
"Bukan dia, eh..." Alsa menutup mulutnya yang keceplosan.
"Sa."
Alsa berpikir sejenak, "eum.. tadi gue disuruh bawa buku ke ruang guru. Terus ada orang iseng yang nabrak gue. Bukunya jatuh, pas mau ambil balik malah tangan gue diinjek. Tapi gue lawan kok, gue cubit balik aja."
Alsa mengatakan itu dengan bangga membuat Elion tersenyum menyadari bahwa ternyata Alsa memang sekuat itu. Dia kira Alsa tidak akan melawan tapi benar-benar diluar ekspektasi.
Bayangkan saja sekarang jika kalian berada di posisi Alsa. Jarang sekali ada yang bisa bertahan. Dari mulai di benci karena tidak terpublikasi bahkan di sukai siswa jajaran atas.
Elion juga tidak ingin egois, dia ingin Alsa nyaman dan aman berada di dekatnya. Namun melihat keadaan ini sepertinya sulit. Tapi jika tidak dengan cara seperti ini usaha dia mendekati Alsa harus bagaimana lagi.
"Maaf keberadaan gue, bikin lo jadi gini." Ucap Elion merasa bersalah.
"Nggak juga, bukan salah lo kok. Dari awal gue juga bermasalah. Makanya gue mau ngasih tau lo sekali lagi, lo seriusan sama gue? Gue nggak pantes el buat lo. Masih banyak cewek lain yang lebih dari gue."
"Tapi nggak ada yang kayak lo di luaran sana." Balas Elion.
"Sa lo harus tau, gue nggak sembarangan ngejar orang yang gue suka, termasuk lo. Gue mungkin terus terang karena gue takut lo hilang." Jelasnya.
Ada pancaran kesedihan di mata Elion yang Alsa tangkap. Seperti pernah terjadi sesuatu sebelumnya.
"Kenapa gue?" Merasa dejavu Elion menggenggam kedua tangan Alsa dengan erat. Lalu menatapnya setulus mungkin.
"Lo pasti udah denger tentang gue yang gak bisa move on dari Lusy."
"Iya, gue tau."
"Dari sekian banyak orang setelah Lusy, cuman lo yang bisa gantiin dia."
"Cuman lo, yang bisa ngeluarin gue dari masa lalu dia." Ucapnya lagi.
"Hah?"
Alsa yang masih ngeblang ditarik oleh Elion untuk pergi ke UKS. Selama berjalan Alsa masih bingung akan ucapan Elion, banyak sekali pertanyaan yang hinggap di kepalanya. Hingga tak terasa mereka pun sudah sampai di depan pintu UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...