Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
"Ini dokumen terakhir, berarti tugasku sudah selesai bukan?" Ucap seorang perempuan berusia 17 tahun menyerahkan map berwarna hitam itu ke atas meja.
"Tugasmu selesai tapi jejaknya sangat buruk! Lihat diluar berapa banyak orang yang mengawasi dirimu itu? Sangat ceroboh sekali!" Ucap orang di seberangnya.
"Maafkan aku kak."
"Berhenti memanggilku kak! Aku tidak sedekat itu denganmu!"
Perempuan itu tersenyum miring, "lalu apakah aku harus memanggilmu nona Widya Aditama?"
"Beraninya kau! Jaga batasan mu, lagipula itu bukan namaku!" Ucap geram orang yang ada dihadapannya.
"Penyamaran adalah penyamaran dan namamu itu fakta. Sudah cukup aku pergi."
"Ck, licik sekali kau menggunakan nama asli di keluarga itu."
"Itu keberuntunganku, kau pasti iri kan kak?"
"Menyebalkan! Tapi ingat tugasmu memang sudah selesai tapi jejaknya juga harus ikut selesai."
Perempuan itu mengerenyitkan dahi setelah mendengarkan ucapan sang kakak.
"Maksudmu?"
"Hapus jejaknya, dan gunakan tanganmu juga." Balas orang tersebut sambil tersenyum miring.
"Baiklah, aku permisi." Perempuan itu pun berbalik sambil mengepal kuat tangannya. Menjengkelkan sekali, selalu saja tidak puas tentang apa yang dia kerjakan.
Hari Minggu telah tiba, rasanya cepat sekali seminggu berlalu. Alsa kini tengah siap-siap untuk pergi kerja kelompok. Seharusnya hari minggu digunakan untuk liburan di pulau kapuk namun tugas kelompok mengacaukannya. Tidak apa-apa masih ada hari lain.
Alsa menatap dirinya sendiri di depan cermin. Lalu menepuk pelan kedua pipinya.
"Gue punya pacar?" Ucapnya sambil mengedipkan mata. Ponsel miliknya berdering di sebelah meja cermin. Dia melirik dan mendapatkan nama seseorang di layar.
Seketika matanya membulat sempurna melihat nama Elion terpampang di layar ponsel.
"Sayang."
Deg
Apa itu, kenapa panggilan Elion membuat jantungnya berdegup kencang di waktu pagi ini. Beginikah rasanya punya pacar? Apa Alsa terlalu berlebihan? Tapi jujur dia baru lagi mendapatkan pacar setelah sekian lama.
"Baru bangun tidur ya? Nalaaa."
"Aku udah bangun ya Lion!"
"Lagian diem aja, jadi kerja kelompoknya?"
"Jadi kok ini mau berangkat."
"Sama siapa?"
"Sepupu, aku berangkat dulu ya."
"Oke, hati-hati nanti aku jemput pulangnya."
"Iyaaa."
Panggilan pun terputus, Alsa segera bersiap kemudian turun kebawah menemui Zidan yang sudah siap mengantarkan dirinya.
"Ayo."
Alsa pun sampai di rumah Vioni. Ternyata baru beberapa orang yang datang. Tapi itu tidak masalah karena semua tugas sudah didiskusikan di grup chat jadi tinggal menyusun saja.
Tak terasa waktu pun berlalu, kini tugas mereka pun selesai. Sebagian sudah pulang hanya tersisa Alsa yang belum dijemput.
"Dijemput siapa sa?" Tanya Vioni yang duduk di sebelah Alsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...