PART 21

120 14 1
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

"Sa! Jangan senyum-senyum sendiri!" Seru Lylu. Bayangkan saja sambil mengelap meja, Alsa tersenyum sesekali. Bukan sesekali tapi sering.

"Diem deh, gue lagi seneng tau." Balas Alsa.

Lylu mendengus, "kalo lagi seneng itu jangan berlebihan, siapa tau sebentar doang."

"Iya iya..."

"Apa yang lo pikirin sih sampe seseneng itu?" Kini Lylu mulai kepo. Alsa yang tau kalau Lylu akan bertanya pun bergegas membereskan kegiatannya.

Karena jam istirahat, Alsa langsung duduk disamping Lylu.

"Gue bakalan dijemput sama El, terus bakalan makan malem di nasgor bang Udin yang terkenal itu."

"Lah itu doang?" Alsa mengangguk.

"Dijemput terus makan di nasgor bang Udin? Ck gue juga- EH APA NASGOR BANG UDIN?! IH ITU NASGOR TERENAK YANG BELUM GUE COBA."

Alsa tertawa kala Lylu baru menyadari hal itu. Memang nasgor bang Udin sedang viral dan banyak yang merekomendasikan. Hanya saja bukanya malam sekali, ditambah jaraknya jauh. Jadi terkadang selalu kehabisan.

"Gue ikut deh ya." Ucap Lylu memelas.

"Gak, gue cuman mau berdua. BERDUA" balas Alsa dengan senyuman jahil.

"Jahat lo! Gue mau nyari ayangnya dulu kalo gitu." Sambil mengotak-atik ponsel miliknya.

"Nah gitu dong biar ngedate bareng."

"Ogah! MAU BERDUA."

Setelah selesai istirahat, mereka kembali memulai kegiatan masing-masing. Hingga jam kerja pun habis.

Alsa duduk diluar sendiri karena menunggu Elion. Jam di ponselnya menunjukkan pukul 10 malam. Tapi entah kenapa Alsa merasa gelisah. Hatinya merasa tidak tenang.

Alsa memeriksa ponselnya terus menerus, berharap Elion segera membalas pesannya. Tapi mungkin sedang menyetir jadi biarkan saja.

30 menit pun berlalu, suasana semakin dingin membuat Alsa kedinginan. Padahal dia sudah menggunakan jaket yang cukup tebal.

"Apa dia lupa ya?" Ucapnya.

Memang mereka janjian ketika pulang sekolah, tapi mana mungkin Elion lupa. Apalagi ponselnya aktif hanya saja tidak ada balasan pesan maupun telpon. Sebenarnya Elion kemana.

Saat beranjak dari kursi, suara klakson mobil mengejutkan dirinya. Itu mobil Elion ada diseberang jalan.

Karena sudah kesal Alsa langsung berlari, lalu membuka pintu belakang mobil tersebut. Berniat untuk marah tapi dia terkejut bukan main saat melihat mobil tersebut berisi orang-orang yang menggunakan topeng muka seperti preman di TV.

Alsa yang menyadari langsung perlahan mundur, hingga sebelah pundaknya dipukul keras. Alsa limbung dan berakhir jatuh ketanah.

"Bawa masuk." Suara seorang perempuan dibalik topeng adalah hal yang terakhir dengar sebelum semuanya menjadi gelap.

Suara sepasang sepatu bersautan di lorong rumah sakit. Elion datang tergesa-gesa menuju ruangan yang ditujukan oleh suster di bawah.

"Ma." Elion berhenti dihadapan Liana yang tersenyum akan kedatangannya.

"Lion, dia udah ketemu nak."

"Keadaan dia gimana sekarang? Dia ketemu dimana?" Tanya Elion ribut.

"Di taman kota." Sahut seseorang yang suaranya tak asing di telinga Elion.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang