Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
Sepanjang jam mata pelajaran berlangsung Alsa tidak bisa fokus pada materi yang diberikan oleh gurunya. Banyak sekali kekhawatiran yang Alsa rasakan. Terutama sekarang pada Evelin.
Mata Alsa sedikit melirik ke arah bangku pojok dimana Evelin duduk. Terlihat bahwa perempuan itu dengan tenang tampak fokus pada ponselnya padahal di depan ada guru yang menerangkan.
Karena merasa diperhatikan mata Evelin melirik ke sana kemari untuk mencari siapa yang melihat dirinya. Alsa yang menyadari akan hal itu langsung mengubah ke posisi awal yaitu memperhatikan ke arah depan.
"Sa." Panggil Isyana sembari berbisik, perempuan itu sekarang duduk bersebelahan dengan Alsa. Sedangkan Hania sedang membahas gosip terbaru dengan Arsy dibelakang.
Alsa menoleh mengangkat dagunya."Lo bisa nyetir mobil?" Tanya Isyana tiba-tiba,
"Kok lo tau?" Tanya Alsa.
"Kemarin gue dibelakang mobil lo. Tapi itu mobil Elion kan?"
"Iya, itu mobil Elion. Gue cuman nganterin mobilnya kerumah dia."
"Emang Elion kemana?"
Alsa mengangkat kedua bahunya tanda tak tau. Isyana menatap Alsa curiga, tidak biasanya Alsa tidak tau apa yang Elion lakukan.
Tapi Isyana tidak mengambil pusing, dia kembali menyalin tulisan yang ada di papan tulis. Sedangkan Alsa masih bergelut dengan pikirannya.
Hingga dia melihat ke sebelah kanan dimana kaca jendela kelas menampilkan Elion yang tengah berjalan tanpa melirik ke kelas Alsa. Seketika dia teringat sesuatu.
Elion belum membalas permintaan maaf dari dirinya yang tidak menuruti perintah Elion kemarin. Padahal Alsa sudah meminta bantuan Lizzy untuk menyampaikan permintaan maafnya untuk Elion tapi laki-laki itu tak kunjung membalas pesannya.
"Alsa ada yang lebih menarik diluar daripada pelajaran ibu?" Suara guru yang ada didepan membuat Alsa melotot kaget.
"Nggak bu, maaf." Alsa menunduk malu, Bu Dera hanya menggeleng pelan lalu melanjutkan penjelasannya.
Isyana yang ada dipinggir merangkul Alsa, "sabar Sa istirahat sebentar lagi." Alsa mengangguk lemah.
Rasanya hari ini Alsa kehilangan banyak energi padahal ini masih terbilang pagi.
Tak lama terdengar suara bel istirahat berbunyi. Semua siswa langsung bersorak ria, termasuk ketiga teman Alsa. Bu Dera pun berpamitan lalu pergi keluar dari ruangan kelas.
"Akhirnya istirahat." Ucap Hania lega. Padahal dia sedari tadi hanya sibuk bergosip.
"Kantin yok, gas." Ajak Arsy kemudian mereka berempat berjalan keluar kelas.
Baru saja 5 langkah keluar dari kelas Alsa merasa mual dan sakit di perutnya. Ketiganya berhenti melihat Alsa yang mematung diam.
"Sa, lo kenapa?" Tanya Hania yang melihat Alsa tiba-tiba diam.
"Kalian duluan aja ke kantin, gue mau ambil obat dulu di tas."
"Loh! Lo sakit Sa?"
"Kayaknya maag gue kambuh."
Ketiganya langsung heboh, terutama Hania.
"Ayo balik lagi ke kelas,"
"Eh nggak usah." Tapi penolakan Alsa tak didengar.
Alhasil mereka kembali lagi ke kelas dan duduk di bangku masih-masing. Menenangkan Alsa dan mencari obat yang Alsa tunjuk di dalam tas.
"Sa dimana sih, kok nggak ada." Ucap Hania yang memeriksa tas Alsa.
Alsa yang menahan sakitnya ikut melihat ke dalam tas. Seingat Alsa, dia selalu menyimpan obat itu di dalam tasnya.
"Ke UKS aja, udah ayo kita ke UKS."
Alsa pun di papah oleh Isyana dan Arsy menuju UKS. Sesampainya disana Alsa dibaringkan lalu diperiksa oleh Bu Yeria.
Alsa memejamkan matanya karena tak kuat menahan sakit, dia menyesal tidak sarapan tadi pagi. Mampus sudah pasti sepulang dari sini Zidan akan memarahi dirinya habis-habisan.
"Ini diminum obatnya sekarang, nanti kalau udah 30 menit baru boleh makan ya, harus makan nasi oke?" Ucap Yeria. Alsa mengangguk patuh.
Isyana duduk di kursi sebelah kasur Alsa. Sedangkan Hania dan Arsy pergi duluan ke kantin untuk membeli makan.
"Sa, gue disuruh ke ruang guru sebentar, lo nggak papa sendiri dulu?" Tanya Isyana, dia tadi baru saja mendapatkan pesan dari walikelas untuk segera ke ruangan guru.
"Iya gak papa, gue udah mendingan kok, cepet sana nanti dimarahin Bu Chae."
Isyana mengangguk lalu pergi keluar. Alsa memandang tirai hijau yang tertutup. Rasa sakit yang dia rasakan tadi sudah mulai menghilang.
Suasana di UKS sangat sepi sehingga rasa kantuk menerpa Alsa. Mungkin sambil menunggu Hania yang beli makanan Alsa bisa tidur dulu sebentar.
Dia pun membenarkan posisinya untuk tidur tapi belum ada 5 menit tiba-tiba dari luar ada yang membuka pintu UKS dengan kencang.
Alsa terduduk kembali, lalu melihat sepatu seseorang di balik tirai hijau berjalan ke tirai sebelah.
"Yaampun,ini kenapa?" Suara Bu Yeria membuat Alsa penasaran. Tapi sekatan tirai membuat Alsa tidak bisa apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia jatuh dari tangga bu."
DEG
Itu suara Elion. Pantas saja sepatu itu tidak asing di mata Alsa.
"Elion jangan tinggalin aku." Ucap seorang perempuan lirih. Suara ini Alsa rasa tidak asing.
"Gue masih ada urusan."
"Temenin aku Elion, aku mohon." Setelah mendengar kalimat itu Alsa melihat sepatu Elion yang akan pergi seketika berbalik dan diam ditempat.
"Ibu obati dulu ya."
Setelah ucapan Bu Yeria percakapan mereka pun berhenti. Suasana UKS hanya diisi rintihan sakit dari perempuan yang bersama Elion.
Haruskah Alsa melihatnya? Rasa penasaran itu semakin menjadi tapi hatinya menolak untuk melihat.
"Sudah selesai, ibu tinggal dulu ya."
"Makasih bu."
"Sama sama." Suara sepatu milik Bu Yeria perlahan menjauh. Kini hanya ada 3 orang di UKS.
Alsa masih bergelut dengan pikirannya, haruskah dia buka atau dibiarkan saja. Tapi dia ingin tau siapa yang bersama Elion. Alsa pun mencari keberadaan ponsel miliknya.
Setelah menemukan itu Alsa langsung mengetik pesan yang akan dikirim kepada Elion.
"Elion."
Tapi seketika Alsa terdiam karena lagi-lagi perempuan itu memanggil Elion. Alsa memilih untuk mengurungkan niatnya mengirimkan pesan dan fokus mendengar percakapan mereka.
"Kamu nggak akan ninggalin aku kan?"
"Jelasin dulu kenapa lo lakuin itu."
"Iya tapi kamu harus janji dulu Elion."
"Oke."
"Janji Elion."
"Iya gue janji Lusy."
𖧷 𖧷 𖧷
Vote and Comen
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...