PART 13

182 31 4
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Alsa menatap Elion curiga, sepanjang jalan Elion tidak mengatakan apapun selain "orangnya ketemu". Padahal tinggal bilang saja bukannya malah diam tak mengatakan apapun dan menarik Alsa ke suatu tempat.

Apalagi area yang dilalui ini lumayan jauh dari gedung kelas. Bahkan sudah melewati kantin dan taman.

"Kemana sih? Nggak ngajak bolos kan?"

"Nggak sa." Ucapnya lembut. Entah kenapa jika sudah begini Alsa mengalah.

Sampailah di salah satu ruangan seperti bekas gudang tak terpakai. Tapi setau Alsa ini adalah basecamp anak-anak yang membolos. Karena ruangan ini tidak kotor bahkan sangat bersih dan nyaman. Pantas saja pada betah.

"Hei bro!" Seru seseorang dari arah samping.

Alsa mundur kebelakang Elion, dia terlalu takut. Elion yang melihat pergerakan Alsa langsung menggenggam tangan Alsa dan memposisikan badan Alsa di sampingnya.

"Udah di dalem tuh,"

"Gue pinjem dulu tempatnya." Laki-laki di hadapan Elion pun mempersilahkan Alsa dan Elion masuk.

BRAK

Pintu pun terbuka, di hadapan Elion dan Alsa kini terdapat seorang perempuan berambut terurai tengah duduk di kursi dengan tangan terikat tali.

Alsa menoleh menatap Elion seolah bertanya siapa orang di depannya ini. Elion hanya tersenyum tipis lalu melirik ke arah perempuan itu.

"Dia yang udah ngunci lo di toilet." Alsa membelalakkan matanya tak percaya. Secepat ini Elion menemukan orang yang dicari, ngeri sekali.

"Kenapa harus dikurung gini? Dia ngadu gimana?"

"Ya adu balik," balasnya dengan santai, "Tenang sa, lo punya gue." Alsa tersenyum paksa mendengar ucapan Elion.

"Ya udah sana tunggu diluar, gue selesaiin sendiri." Mendengar ucapan Alsa, Elion pun keluar dari ruangan tersebut.

Beralih ke perempuan yang masih menunduk dihadapannya. Alsa maju perlahan, lalu berjongkok untuk memastikan wajah perempuan tersebut.

"Angkat wajah lo." Ucap Alsa.

Perempuan itu yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepalanya perlahan. Alsa yang melihat jelas wajah perempuan itu menutup mulutnya tak percaya.

"Selina?"

Orang yang dipanggil Selina ini tersenyum kecil kepada Alsa. Matanya sembab seperti habis menangis.

Alsa yang khawatir langsung membuka ikatan tali yang melingkar di tangan Selina. Apa yang dilakukan Elion dan teman-teman itu. Kenapa harus sampai begini.

"Ini bukan sama mereka sa." Kini Selina bersuara. Mereka yang dimaksud adalah Elion dan temen-temennya.

"Terus sama siapa?"

"Orang yang benci sama lo."

Setelah melepaskan ikatan Selina, Alsa menarik salah satu kursi yang ada di dekatnya. Lalu duduk menghadap Selina.

"Terus kenapa lo kunci gue di toilet? Apa karena lo benci gue juga?" Selina menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak, gue nggak benci lo. Tapi gue di ancam dan gue nggak berani lawan mereka, jadi gue turutin kemauan mereka."

"Mereka?"

"Mantan mantan Elion." Alsa melotot tak percaya.

"Seriusan sel! Astaga!" Alsa benar-benar tak percaya. Dia yang disukai tapi dia yang kena imbasnya. Tidak adil sekali. Tapi bukan Alsa jika tidak melawan.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang