Part 33

107 20 8
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Alsa terus mengikuti mobil putih yang ada dihadapannya. Hingga sampailah ke sebuah rumah megah, membuat Alsa takjub hingga tidak sadar mobil putih itu sudah menghilang dihadapannya.

Gerbang yang menjulang tinggi membuat Alsa penasaran apa yang ada di dalam rumah tersebut. Seketika ponselnya bergetar menandakan panggilan masuk.

"Sa, lo dimana?"

"Gue? Dimana? Eh, gue dimana!" Ucapnya terkejut. Alsa tidak sadar bahwa dia tidak mengetahui daerah ini.

"Kok lo kaget, serius ini, sekarang dimana?"

Alsa menatap layar yang tertera nama Zidan. Lalu dia mengambil napas sejenak.

"Gue lagi nganter temen, bentar lagi pulang."

"Bener? Nggak ke sesat kan? Perlu gue susul?"

"Nggak perlu, dah gue pulang ini bye." Panggilan pun terputus.

Alsa mencari maps guna mengetahui sekarang dirinya ada dimana. Setelah ketemu Alsa kemudian menjalankan mobilnya untuk pergi dari area rumah tersebut. Mungkin lain kali Alsa akan mencari tau rumah siapa ini.

Sesampainya di tempat tujuan Alsa turun dan mengetuk pintu rumah Elion. Ya dia kesini untuk mengembalikan mobil Elion.

TOK TOK TOK

"Sebentar." Sahut dari dalam rumah. Tak berselang lama pintu pun terbuka.

"Alsa apa kabar? kamu udah sehat?" Sapa Liana, ibu Elion.

"Baik ma, aku udah sehat kok." Balas Alsa.

"Syukurlah, ayo masuk." Liana mempersilakan Alsa masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kok kamu sendirian? Elion mana?" Alsa yang ditanya begitu bingung.

"Bukannya Elion ada acara keluarga ya? Tadi dia bilang nitip mobil, jadi aku anterin aja kesini." Balas Alsa.

Melihat respon Liana yang juga sama bingungnya membuat Alsa semakin yakin kalau Elion sepertinya dalam masalah.

"Sebentar ya, mama hubungin dulu Elion." Liana pun bangkit dari duduknya dan pergi.

"Alsaaa, apa kabar? Udah lama nggak main kesini." Liz datang membawa nampan yang berisi air putih dan beberapa cemilan.

"Cie kangen aku ya? Aku baik kok, kalo kamu gimana?"

"Baik juga kok, ini diminum dulu."

Alsa pun meminum air putih tersebut lalu memakan beberapa cemilan yang Liz bawa. Mereka pun larut dalam obrolan ringan hingga Liana datang.

"Wah rame banget nih ngobrolnya." Ucap Liana.

"Iya ma, oh iya Lion gimana?" Tanya Liz.

"Oh iya, dia lagi kerumah kakek Liz."

Kakek? Jadi rumah besar tadi milik kakek Elion. Pantas saja megah sekali, Alsa ingatlah bahwa Elion berasal dari keluarga Mahardika.

"Kakek? Tapi Lion nggak papa kan ma?" Tanya Liz seketika dia khawatir.

"Nggak papa, kamu tenang aja. Ayo dilanjut lagi ngobrolnya." Ucap Liana.

"Makasih ma, tapi kayaknya ini udah mau malem, aku pulang dulu aja ya." Pamit Alsa.

"Loh udah mau pulang? Tunggu sini biar mama suruh supir buat anter kamu." Cegah Liana saat Alsa beranjak dari sofa.

"Nggak perlu ma, aku udah pesen taksi kok. Kayaknya bentar lagi sampe."

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang