Part 29

99 20 0
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Selesailah sudah kegiatan makan Alsa. Kini dia merasa lega karena makanannya sudah habis. Makanan rumah sakit ternyata tidak buruk juga, soalnya disuapin Elion. Hehe.

"Lion, cerita dong..."

"Cerita apa?"

"Yang kemarin, katanya mau ceritain."

Elion mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian dia mengambil posisi ternyaman untuk bercerita. Dengan sebelah tangannya menggenggam tangan Alsa, Elion pun mulai bercerita.

"Jadi kemarin Liz hilang. Waktu tau kabar itu aku lagi diluar, dan langsung ngehubungin bodyguard yang biasa jaga Liz kalo keluar. Tapi sayangnya nggak ada kabar juga. Mama yang nangis-nangis karena Liz nggak kunjung ketemu bikin aku juga kalut. Disitu aku juga pusing nyari dia. Takutnya dia diculik lagi kayak waktu dulu."

"Emang dulu Liz kenapa?" Tanya Alsa yang tidak sengaja memotong pembicaraan.

Elion berhenti sejenak saat Alsa menanyakan hal itu. Melihat Elion yang malah diam membuat Alsa tidak enak. Sepertinya dia salah bertanya.

"Maaf Lion." Ucap Alsa pelan.

"Nggak papa aku ceritain juga. Jadi dulu pas kelas 10 Liz pernah diculik dan hampir dilecehin. Karena pelakunya belum ketangkep, makanya dia sampai sekarang homeschooling karena takut pelakunya masih ngincer."

Alsa yang baru tau faktanya langsung memasang raut wajah sedih. Dia baru tau kalau Liz mengalami hal yang malang. Dan Alsa baru menyadari satu hal kalau Liz tidak pernah bilang sekolah dimana, padahal seharusnya mereka satu angkatan.

"Jadi selama ini Liz dirumah terus karena itu?"

"Iya, dia bakalan keluar sama aku, atau nggak papa mama. Kalau sendiri jarang, makanya kemarin sempet bingung dia keluar sendiri, ya meskipun sama bodyguard."

"Terus?"

Elion pun meneruskan ceritanya, "dan akhirnya ketemu dalam keadaan pingsan di alun-alun kota. Dia juga langsung dibawa ke rumah sakit yang sama kayak kamu."

"Loh Liz disini? Mau ketemu..." Ucap Alsa terkejut.

"Iya dia disini, nanti kita ketemu."

"Terus ponsel kamu kenapa nggak aktif?"

Elion kembali mengingat hal itu, sebenarnya dia juga tidak tau kenapa ponselnya mati dan tiba-tiba berada di jok belakang mobil.

"Kayaknya aku banting pas prustasi."

"Ih! Kebiasaan deh kalo kesel banting barang. Ponsel kamu itu mahal tau!" Bentak Alsa kesal. Karena memang Elion kalau marah lebih banyak merusak barang daripada mengumpat atau pun berbicara tak jelas.

"Ya kan nggak sadar Nala." Elion mulai memanggil Alsa dengan sebutan 'Nala'.

"Nala? Panggilan aku ya."

"Iyalah, masa hantu."

"Ihh," ucap Alsa sebal. "kamu tau nggak itu panggilan aku waktu kecil."

"Oh ya? Bagus dong. Aku panggil kamu Nala, kamu panggil aku Lion." Ucap Elion antusias.

Alsa terkekeh geli, "lucu."

"Terus terus yang nemuin Liz siapa?" Tanya Alsa penasaran.

"Yang nemuin Liz itu-"

Tiba-tiba suara pintu terbuka kencang memotong pembicaraan Elion. Terlihat ketiga orang sahabatnya Alsa tengah berdiri di ambang pintu. Disana berdiri Hania, Arsy dan Isyana. Dengan dramatis Hania masuk lebih dulu lalu memeluk Alsa sambil menangis.

Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang