Happy reading
𖧷 𖧷 𖧷
"Tapi mending lo buktiin dulu ke mereka kalau Elion itu yang ngedeketin dan suka lo duluan."
"Caranya?"
"Terserah lo. Mau ngejauh atau ngehindar kan bisa."
"Terus kalo misal dia beneran nggak ngedeketin gue lagi gimana?"
"Ya berarti dia beneran cuman kasian Alsa."
Alsa memikirkan semua yang Lylu katakan saat di Cafe. Seperti dia memang harus membuktikan kalau Elion benar mendekatinya duluan. Bukan semata-mata karena tanggung jawab atas kesalahan saja.
Hania memandang Alsa dengan dahi mengkerut. Dia heran, sedari pagi Alsa seperti orang yang sedang berpikir keras. Padahal pelajaran sekarang tidak terlalu sulit bahkan tidak ada tugas.
"Sa lo sehat?" Pertanyaan Hania tidak didengar oleh Alsa.
Hania pun mendekatkan mulutnya ke telinga Alsa, "SA LO SEHAT?"
Alsa terkejut sambil memegang dada, "ANJIR HAN! LO APA APAAN?"
"Gue nanya, kok apa apaan." Balas Hania.
"Oh, hehe. Sorry nggak denger." Ucapnya sambil cengengesan.
"Lagian lo mikirin apa sih sa, kek orang gila. Jangan-jangan lo tertekan sama gosip yang nyebar." Ucap Hania sedikit keras. Alsa langsung memukul lengan Hania secara spontan.
"Bukan itu, gue lagi mikirin strategi. Mending lo ikut gue."
"Kemana?" Alsa tersenyum kecil.
Taman sekolah berada jauh dari kawasan kelas. Tempat tersebut sengaja dijauhkan agar keindahan dan kenyamanan tetap terjaga. Selain itu sebagian siswa yang kesini juga memang ingin mencari ketenangan. Selain luas tempat ini juga teduh dan banyak pohon rindang.
Di salah satu bangku taman Alsa sedang duduk menunggu seseorang. Dia akan menjalankan rencananya kali ini.
Sedangkan Hania di sebrang sana mengintip dari balik tembok. Alsa menyuruh memperhatikan dengan jelas apa yang dilakukan olehnya.
"Ngapain lo disini?" Hania menoleh ke samping. Ternyata itu Skala.
"Gue lagi mantau Alsa." balas Hania sambil melihat Alsa kembali. Skala mengikuti arah pandang Hania. Dia berdehem kecil, lalu menarik pergelangan tangan Hania.
"Daripada ngintip mending ikut gue."
"Gak, gue mau disini." Ucap Hania. Tapi tetap saja Skala memaksa. Dan terjadilah pertengkaran hebat.
"Gue traktir." Ucapan Skala langsung membuat Hania terdiam.
"Seharian?"
"Selamanya juga boleh, asal jadi pacar gue." Ucapan Skala mendapat geplakan hebat dari Hania.
"PACARAN TUH SAMA TEMBOK!" Lantas Hania pergi tapi langkahnya terhenti kemudian menoleh, "katanya mau traktir."
Kembali kepada Alsa yang masih duduk di taman dengan tenang.
Terdengar suara langkah kaki mendekat, Alsa berbalik dan Elion tepat berada di belakang. Lantas Alsa berdiri, kini mereka berdua berhadap-hadapan.
Elion memerhatikan wajah Alsa yang kini tidak lagi diperban, hanya warna kecoklatan tipis bekas memar yang terlihat.
"Al."
"El."
Ucap mereka bersamaan, lantas keduanya langsung memalingkan wajah satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓
Teen Fiction|| COMPLETED Didekati crush saat sudah move on sungguh hal yang mustahil, bukan? || DISCLAIMER : •100% FIKSI ( JANGAN DI BAWA KE REAL LIFE IDOL) •KARYA SENDIRI •PICT : PINTEREST, GOOGLE, DLL •LIKE, COMEN AND SHARE Publish Pertama : Kamis, 15 Desemb...