Part 45

103 16 6
                                    

Happy reading

𖧷 𖧷 𖧷

Sesampainya di rumah sakit mereka mencari keberadaan ruangan Alsa karena Alsa sudah dipindahkan ke ruangan rawat.

Saat sudah sampai di nomor pintu tempat Alsa di rawat mereka terkejut dengan seseorang yang keluar dari balik pintu.

"Gita?" Ucap Rosa yang menatap Gita terkejut, dia adalah salah satu teman Rosa yang sudah lama tidak bertemu. Ya terakhir yang Rosa tau Gita menikah dengan keluarga Gentala dan memiliki satu anak laki-laki seumuran Alsa.

"Dimana anakku?" Tanya Rosa tersedu-sedu. Melihat itu Gita mempersilahkan untuk Rosa dan suaminya masuk.

Pertama kali yang dilihat adalah tubuh Alsa yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Rosa mendekat ke arah anaknya, rasa sakit di dadanya semakin mendalam kala melihat wajah Alsa yang tidak dalam kondisi baik.

Air matanya langsung saja membasahi pipinya yang baru beberapa saat kering. Dia tidak menyangka Alsa ditemukan seperti ini. Ini adalah kali ketiga setelah Alsa diculik semasa kecil, lalu hilang saat waktu itu dan sekarang dengan kondisi yang mengenaskan.

Jefry juga tak kalah terkejutnya dengan kondisi sang putri kesayangan. Rasa marah dan kesal menyelimuti dirinya. Siapa yang berani beraninya membuat Alsa seperti ini? Tapi demi menguatkan sang istri Jefry tetap menahan diri kemudian mengelus pundak Rosa agar tenang karena Alsa sudah ditangani.

Gita yang melihat itu hanya bisa menunduk lesu, dia juga terkejut saat mengetahui bahwa salah satu dari perempuan tadi yang dia bawa adalah anak dari teman semasa sekolahnya.

Kemudian Gita berjalan mendekat dan berdiri di sebrang ranjang Alsa. Matanya memandang lurus ke arah depan dimana orang tua Alsa masih menatap Alsa khawatir.

"Aku menemukan dia di jalan pinggiran kota dengan kondisi yang lebih parah sebelum ditangani. Aku tidak tau apa yang terjadi tapi sepertinya kalian kurang berhati-hati dalam menjaga putri kalian." Jelas Gita.

"Terima kasih karena telah menemukan Alsa dan membawanya kesini. Aku benar-benar berterima kasih padamu Gita." Balas Rosa setelah menghapus air matanya. Gita hanya tersenyum sebagai balasan kemudian kembali menatap Alsa yang tertidur.

Tak lama ponsel milik Jefry berdering, dia pun pamit keluar untuk mengangkat panggilan tersebut. Menyisakan Rosa dan Gita.

"Aku sepertinya ibu yang buruk Git." Ucap Rosa dengan senyum terpaksa. Gita yang mendengar pun menggeleng pelan, "tidak mungkin kamu ibu yang buruk Ros, jangan menyalahkan dirimu seperti itu."

"Tapi aku benar-benar buruk. Sudah 3 kali aku hampir kehilangan Alsa dan menemukannya dalam kondisi seperti ini."

"3 kali?" Ulang Gita terkejut. Rosa mengangguk, "saat kecil umur 5 tahun Alsa diculik bersama saudaranya. Saat itu ada pesta di salah satu perusahaan dan tanpa aku tau Alsa hilang dari pengawasanku. Tapi ternyata dia kembali setelah kejadian itu tapi kondisinya hampir sama seperti ini." Ucap Rosa.

"Aku sangat bersyukur tapi juga bersedih karena ternyata hanya Alsa yang kembali sedangkan saudaranya tidak. Dia hilang tak ditemukan. Aku sempat bertanya pada Alsa dan dia hanya menjawab kalau dia dijatuhkan di tengah jalan lalu orang-orang itu pergi membawa saudaranya." Lanjut Rosa.

Gita yang mendengar seperti tidak asing dengan ceritanya. Sepertinya dia pernah mendengar.

"Tunggu, saudaranya itu perempuan?" Tanya Gita penasaran. Rosa mengalihkan pandangannya pada Gita, "iya, namanya Aylina."

"Aylina?" Napas Gita seketika tercekat. Nama itu adalah nama anak yang dia temukan. Otaknya kemudian berputar mencari keping demi keping informasi tentang Aylina.

Gita baru ingat kalau Aylina bercerita bahwa dia berasal dari keluarga Mahatma. Meskipun umurnya 5 tahun tapi untuk nama lengkap dan keluarga Aylina tenyata dia ingat. Dan Gita juga baru sadar bahwa Rosa temannya berada dari keluarga Mahatma. Dia menatap Rosa sebentar, dalam hatinya dia bimbang untuk membicarakan ini tapi jika di pendam terlalu lama tidak baik.

"Rosa sepertinya ada yang harus aku ceritakan padamu." Rosa yang mendengar nada serius dari Gita pun mengangguk lalu mengajaknya duduk di sofa sebelah ranjang Alsa.

"Jadi apa yang mau kamu ceritakan?" Tanya Rosa penasaran. Gita menghela napas sejenak, "sebenarnya 12 tahun yang lalu aku menemukan seorang anak perempuan bernama Aylina, saat ditemukan dia seumuran dengan Alsa saat hilang."

"Dan anak itu ditemukan dalam kondisi tidak baik di pinggir jalan, persisi seperti Alsa tadi aku temukan. Saat ku tanya pertama kali dia hanya menjawab nama saja, tapi lama-lama dia mau membuka suara dan yang dia ucapkan adalah nama keluarganya. Dan yang dia sebut adalah Mahatma. Sebenarnya aku tidak yakin dengan ucapannya makanya aku merawat dia hingga sekarang. Dan saat mendengar ceritamu aku menjadi yakin kalau Aylina yang kamu maksud itu Aylina yang aku temukan." Jelas Gita.

Rosa yang mendengar langsung menutup mulutnya seolah tak percaya. Bagaimana mungkin, Aylina atau mungkin sekarang Evelin ada bersama keluarganya 2 tahun ini.

"Bagiamana bisa?"

"Maksudmu?"

"Begini Git, saudari Alsa sudah kembali 2 tahun yang lalu dan dia sekarang bersama kami." Jelas Rosa. Kepala Gita menggeleng pelan, dia yakin ada sesuatu yang salah disini.

"Itu pasti Aylina yang asli." Suara milik Jefry mengejutkan kedua wanita yang sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

"Asli? Maksudnya mas?" Tanya Rosa yang bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Jefry.

"Akhir-akhir ini aku dan Alsa mencurigai Evelin karena menemukan bukti saat dimana kejadian 2 tahun lalu di mansion. Alsa tidak bohong kalau dia memang tidak melakukan itu, tapi yang melakukannya adalah Evelin. Setelah mengetahui itu aku dan Adara juga mencari tau apa saja yang dilakukan Evelin. Tenyata kekacauan di mansion bahkan di perusahaan juga perbuatan Evelin. Adara juga sempat kembali melakukan tes DNA dan hasilnya baru keluar, tenyata dia bukan Aylina. Maaf aku dan Adara telat menyadarinya." Sesal Jefry karena telat menyadari apa yang terjadi di keluarganya.

"Dan Alsa, mungkin dia juga terseret dalam masalah ini lagi." Sambung Jefry.

Sudah berapa kali Alsa selalu manjadi korban. Semenjak kecil hingga menginjak remaja Alsa selalu menjadi sasaran, padahal dia tidak di publikasikan tapi juga tidak menutup kemungkinan kalau dia tidak diketahui orang-orang.

"Maaf aku menyela, berarti kalian harus bergerak cepat untuk mencari siapa pelakunya." Gita berjalan mendekati Rosa lalu memegang kedua tangan Rosa, "Rosa bolehkah aku membantu keluargamu? Lebih banyak orang lebih baik bukan?"

"Apa tidak merepotkanmu?" Tanya Rosa khawatir karena ini bukan masalah biasa. Gita menggeleng cepat.

"Baiklah, bagiamana mas?"

"Baiklah. Terima kasih Gita dan terima kasih juga telah menemukan Alsa." Ucap Jefry.

"Apakah kau bisa membawakan Aylina pada kami?" Pertanyaan Jefry membuat Gita menoleh ke arah Alsa lalu tersenyum tanpa memalingkan kembali wajahnya.

"Tentu saja."

𖧷 𖧷 𖧷

Vote and Comen

Ada yang nunggu nggak? Merapat dong༼⁠ つ⁠ ⁠◕⁠‿⁠◕⁠ ⁠༽⁠つ
Makasih ya yang udah selalu tunggu dan juga kasih semangat, itu berarti banget loh buat lulu (⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ


Alsa & Elion | HARUNIELLE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang