Enjoy
.
.
..
.
."Gimana, Udah siap?"
Zora mengangguk semangat, "udah kok." Ia berdiri setelah selesai memasangkan Harness kepada Liu.
"Ya udah, ayo kita mulai Joging nya."
Keduanya mulai berlari kecil meninggalkan halaman apartemen. Sore-sore begini emang enaknya buat joging, panasnya tuh gak bikin gerah, jadi pas banget kalau mau joging. Titik berhenti mereka tuh di taman yang biasanya di kunjungi mereka pas lagi jalan, taman favorit mereka lah istilahnya. Soalnya taman itu juga gak jauh-jauh banget dari apartemennya Zora.
Kenapa bisa jadi taman favorit, karena disana lah tempat Gavin menyatakan cintanya 2 tahun lalu. apalagi di taman itu di seberangnya ada lapangan gitu. Biasanya sering dipake buat main bola, badminton, sama basket. Kebetulan Gavin ini hobi banget main basket kalau ada waktu luang, nah dia sering main di sana sama anak-anak yang lain.
Meskipun umur Gavin terbilang jauh kalau di bandingin sama teman-teman basketnya disini, tapi skill Gavin jangan di ragukan.
Tak terasa tempat yang di maksud sudah terlihat di mata masing-masing, yaa sekitar 2 meter lagi lah dari tempat mereka sekarang. Senyuman semakin mengembang di bibir Gavin saat melihat ada beberapa anak-anak, yaaa....remaja lah ya yang sedang bermain basket. Olahraga kesukaannya.
"Zor, aku main basket dulu ya."
"Iyaa, aku juga mau kedepan tuh, beli jajan. Minta uang!"
Gavin di buat tertawa kecil atas kelakuan Zora. Ia merogoh saku training nya, hahh untung saja ada uang disana.
"Nih, bocil!" Gavin menyerahkan uang tersebut sembari mengusap gemas kepala Zora.
"Liu, say goodbye ke Gavin."
Seakan mengerti, Liu mengeong menuruti perkataan Zora.
"Meow!"
Gavin Tersenyum, ia melambaikan tangannya sembari berjalan ke arah lapangan itu, bergabung ke anak-anak remaja yang sepertinya memang sedang menunggu Gavin.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia lewat luka (On Going)
General FictionGavin, Ceo dari Bagaskara Company. Statusnya sudah menikahi perempuan yang bernama, Vanara. Gadis lumpuh yang di jodohkan dengan Gavin, tetapi Gavin memilih untuk berselingkuh dengan sekretarisnya, Zora, karena menganggap Zora lah yang lebih pantas...