41-Hari H

36 5 2
                                    

Enjoy
.
.
.

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


Matahari sudah menjulang tinggi di tengah-tengah langit, sekarang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Dan Vanara yang tampaknya masih asik berbincang dengan Zora.

Dengan telaten tangan Vanara membereskan kotak makan yang isinya sudah ludes di santap Zora, tadi ia bawakan sayur bayam dan telur rebus, berniat memang untuk memasakkan Zora makanan itu, karena Vanara tahu pasti bahwa makanan rumah sakit sangat tidak enak, hambar.

"oh ya, aku juga udah pesan beberapa peralatan make-up, kayaknya hari ini bakal di anterin ke rumah."

yap, topik tentang per-make-up an yang sekarang sedang mereka bahas. Di mulai Vanara yang sedikit demi sedikit sudah mulai mengerti alat-alat make-up sampai sudah bisa mendandani wajahnya sendiri berbekal ilmu dari YouTube, dan tak lupa dengan Zora yang sesekali selalu membuat dirinya cantik hanya dengan polesan ajaib make-up tersebut sudah bisa menjadi motivasi Vanara untuk ikut mengoleksi berbagai alat make-up.

Wajah Zora terlihat sumringah, dia meneguk habis air di gelasnya sebelum berbicara, "ah, beneran? kamu pake brand apa? hati hati lho, Van, pilih yang benar-benar bagus dan cocok sama kulit kamu." Zora tampak serius sekarang, pembicaraan tentang make-up adalah hal yang selalu menarik baginya.

"hmm, aku liat liat di internet kayaknya brand bfb produknya bagus-bagus, jadi aku coba pesen deh. beneran bagus ga ya?"

Zora memekik seneng mendengar jawaban Vanara, dirinya heboh ketika mengetahui bahwa Vanara memakai produk yang sama dengan dirinya.

"ah! bagus kok, aku juga pake itu, produknya emang buat jenis kulit kayak kamu, putih pucat. hehe."

Vanara ikut tertawa senang, dirinya benar-benar bahagia mendapati Zora sebagai temannya.

"wah, jadi ga sabar di coba. Tadinya aku takut itu bakal ga cocok sama aku, soalnya aku berencana merias diri saat di pernikahan rekan kantor Gavin. Siapa ya namanya, ah! Deon, iya Deon sama Willy kalo ga salah."

Perlahan senyuman manis dibibir Zora mulai pudar sabar mendengar kabar itu dari Vanara, mata almond nya menatap Vanara dengan sangsi

"jadi, maksud kamu.. kamu bakal pergi bareng Gavin?"

entah sadar atau tidak Zora malah menyebut nama Gavin dengan lantang, tentu saja hal itu di sadari oleh Vanara, sama dengan Zora, senyuman yang awalnya terpatri di bibir Vanara perlahan menghilang.

"iya, Gavin yang mengajak pergi." Vanara berkata pelan, entah kenapa rasanya sangat aneh ketika Zora menanyakan hal itu, bukannya wajar saja jika dia dan Gavin pergi bersama?

Zora terdiam sebentar mendengar perkataan Vanara, lalu lambat laun senyuman getirnya terlukis, entah Vanara menyadari atau tidak.

"oh, bagus dong! ini kan kesempatan kamu buat deketin pak Gavin!" secepat kilat senyuman itu berubah menjadi ekspresi yang excited, Vanara ikut sumringah mendapati Zora yang menyemangatinya seperti itu, melupakan ke anehannya terhadap wanita itu.

Bahagia lewat luka (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang