10-Si gantle

76 21 2
                                    

Enjoy
.
.
.

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Zora mendengus di duduknya. Posisinya sekarang ia sedang menunggu Willy sama Deon fitting baju. Loh kok malah jadi fitting baju?

Jadi tadi tuh sebenernya udah selesai tugas Zora ngebantuin Willy buat desain pelaminan mereka. Karena udah mau magrib tadinya Zora udah mau pulang aja, eh di tahan sama si kampret Willy, katanya temenin dia buat fitting baju bareng Deon.

Zora tentu nolak lah. Orang dia berdua yang mau tunangan ngapa jadi Zora yang harus repot? Terlebih lagi nanti Zora bakal jadi nyamuk di antara mereka berdua.

Tapi karena Si Willy udah mohon-mohon banget, dan berhubungan mereka sahabatan juga. Jadi si Zora iya-iya aja. Dia mau tuh karena mereka bestie-an aja yaaa, kalo bukan mah Zora ogah.

Jadilah Zora menunggu disini udah kayak anak ilang, lama banget soalnya udah mau 1 jam Zora nungguin belum kelar-kelar. Awas aja nanti kalau si Willy udah keluar, Zora jambak rambut nya ampek botak.g

"Zora."

Zora menoleh ke asal suara, ia mengurungkan niatnya untuk menjambak rambut Willy ketika melihat penampilan sang sahabat. Zora berjalan mendekat dengan ekspresi terpukau nya.

Bagaimana gaun biru itu terpasang apik di tubuh ideal Willy, dengan model split off bahu yang membuat Willy terlihat anggun dan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana gaun biru itu terpasang apik di tubuh ideal Willy, dengan model split off bahu yang membuat Willy terlihat anggun dan elegan. Zora tak henti-hentinya memuji.

"Gila! Cakep bener."

Zora mengelilingi Willy dengan terus melihat dress yang di pakai Willy dari bawah keatas dengan decakan kagumnya.

"Ck! Kamu cocok banget pake Gaun ini pas di tunangan nanti. Aku pastiin kalau semua mata bakal tertuju pada kamu doang, eh sama Deon deng."

Willy tertawa kecil menanggapi, "iya kan, cantik gaunnya. Itu alasan aku ngajak kamu. Kamu paling ngerti deh soal ginian."

"Jadi udah fix ni sama gaunnya, Deon gimana? Dia udah fix juga gak sama stelan tuxedo nya?"

"Kayak nya iya deh, tadi dia setuju-setuju aja tuh."

Bahagia lewat luka (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang