32-Mas Gavin

78 16 2
                                    

Enjoy
.
.
.

Enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Suara dentingan sendok dan garpu itu memenuhi ruang makan pada saat ini. Vanara, Hito, Lia, dan Rossa sedang makan dengan hikmat dan sesekali berbincang. Sejak tadi, Vanara tak lepas menatap ke arah pintu utama, dengan cemas dia menunggu kedatangan Gavin, kemana Gavin? kenapa dia masih belum datang? tadi juga mama Rossa sudah menghubungi Gavin dan menyuruhnya untuk pulang, tapi sudah 10 menit berlalu Gavin tak kunjung hadir.

"Tak perlu cemas, Mama sudah menyuruhnya pulang Gavin pasti akan pulang."

Atensi Vanara terfokus pada Rossa, dia tersenyum kecil mendengar penuturan Rossa. Vanara mengangguk singkat, ya dia tidak perlu cemas, Gavin pasti akan segera tiba.

"Jadi bagaimana sekarang sama rumah tangga kalian, aman-aman aja kan?"

"Gavin ada berperilaku ga baik ga sama kamu?"

Vanara tertawa kecil mendengar pertanyaan dari mamanya dan mama Rossa, Vanara menggeleng pelan, "engga kok, Gavin baik-baik aja sama ku ma." Vanara tersenyum manis sembari mengusap lengan Rossa. Dalam hati Vanara meringis pelan menyadari dia telah berbohong, tapi apa boleh buat, tidak mungkin Vanara menceritakan masalah Gavin yang masih suka berteriak bahkan membentak dirinya.

"Baguslah, sekarang tinggal tunggu kapan punya little Gavin."

Mendengar celetukan dari Hiro, papa Vanara, membuat Semuanya tertawa dan Vanara yang tersipu malu.

Suara langkah kaki itu membuat semuanya menoleh ke asal suara, di sana, ada Gavin dengan setelan kantornya berjalan mendekati mereka.

"ma.. pa.."

Gavin memeluk satu persatu orang berumur yang ada di sana, di mulai dari mamanya, Hiro si papa mertua, lalu Lia mama mertua. Setelahnya dia bergerak mendekati Vanara, dan duduk di kursi yang tersedia di samping Vanara.

"Maaf, aku telat, tadi ada pekerjaan.."

"Pekerjaan dimana, mama telpon kantor kamu gaada di sana. huh, jangan dibiasakan seperti itu Gavin, tadi siang Vanara menjenguk mu ke kantor buat anterin makan siang, kamu malah gaada. Kamu kemana?"

Pergerakan menyendok Gavin terhenti mendengar perkataan mamanya, Gavin melirik sedikit ke arah Vanara yang terdiam kaku di kursinya, sepertinya dia juga tidak expect Rossa akan mengatakan hal itu.

"Ma, aku ada kerjaan di luar kantor." setelah menjawab pertanyaan sang mama, Gavin sekarang benar-benar menatap Vanara. "kamu kenapa ga ngabarin kalo ada di kantor tadi siang?"

Vanara menggigit bibir bawahnya, mata bulatnya menatap Gavin dengan alisnya yang berkerut. "aku sudah hubungin kamu, tapi.. ga aktif."

Gavin merubah ekspresinya seakan mengerti, "ah, ponsel ku mati tadi siang, jadi aku ga tau kalo kamu ada hubungin. maaf ya, udah bikin kamu menunggu." Vanara hanya mengangguk menanggapi ucapan Gavin.

Bahagia lewat luka (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang