Enjoy
.
.
..
.
.Begitupun di Jepang, matahari menyambut di pagi ini. Vanara orang pertama yang membuka matanya setelah tidur selama 6 jam, ya waktu istirahatnya cukuplah setelah mereka mendarat dari Jakarta ke Tokyo sekitar pukul 1 pagi.
Vanara terduduk dari tempat tidurnya, dan pandangannya langsung tertuju ke Gavin yang tertidur di sofa, entah dini pagi tadi dia tidur di jam berapa.
Dengan pelan Vanara berjalan mendekat dengan membawa selimut tebal di pelukannya. Lalu selimut itu Vanara gunakan untuk menyelimuti Gavin yang tertidur tanpa penghangat apapun.
Vanara tersenyum lembut, dia berjongkok di depan Gavin sehingga membuat wajah mereka sejajar. Tangan kurus Vanara dengan berani mengelus wajah Gavin yang masih terlelap.
Vanara sedikit terkejut saat merasakan kulit wajahnya yang dingin, ah bodohnya Vanara baru menyadari, pasti Gavin menahan kedinginan selama beberapa jam ini, padahal posisi tidurnya juga meringkuk seperti itu.
Vanara pun mulai bergerak memeluk Gavin, selimut itupun Vanara atur posisinya agar berhasil membuat Gavin hangat.
"Mas.. bangun yuk, tidurnya di ranjang aja.." suara lembut Vanara mengalun di telinga Gavin bagaikan nyanyian merdu pengatar tidur.
Gavin bergumam pelan, kepalanya semakin mendusel pada sentuhan tangan Vanara di wajahnya.
Kali ini kekehan kecil Vanara yang keluar, "Mas Gavin.."
Ajaibnya, Gavin pun terbangun mendengar namanya di panggil lembut oleh Vanara, dengan matanya yang masih mengantuk, Gavin tatap lamat-lamat siluet orang di depannya.
"Pindah ya, tidurnya di ranjang aja biar lebih enak."
Oh Vanara ternyata, "Jam berapa sekarang?" tanya Gavin dengan suara seraknya, dia pun bergerak bangkit, sedikit heran juga ketika menyadari sudah ada selimut di tubuhnya.
"Jam tujuh, masih terlalu pagi, Mas masih bisa tidur kok."
Gavin mengangguk pelan lalu dia bangkit dan berjalan ke arah ranjangnya, Vanara mengikuti dari belakang.
"Mas tidur kemarin jam berapa?" tanya Vanara mencoba basa-basi sembari membantu Gavin untuk berbaring.
"Jam 3." balas Gavin singkat, matanya juga sudah merem melek karena udah terasa berat banget.
Vanara duduk di sampingnya dan menatap Gavin, "Emang tadi dini hari papa bilang apa sama Mas?" tanyanya lagi karena penasaran atas apa yang mereka bicarakan sehingga membuat Gavin tidur jam 3 pagi itu.
Gavin meneguk liurnya terlebih dahulu baru berbicara dengan suara seraknya, "Masalah kantor Van.. udah ya aku mau tidur dulu, nanti jam 8 bangunin karena harus ikut papa ke kantornya." setelah mengatakan itu Gavin membalikkan badannya membelakangi Vanara dan mulai terlelap tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia lewat luka (On Going)
General FictionGavin, Ceo dari Bagaskara Company. Statusnya sudah menikahi perempuan yang bernama, Vanara. Gadis lumpuh yang di jodohkan dengan Gavin, tetapi Gavin memilih untuk berselingkuh dengan sekretarisnya, Zora, karena menganggap Zora lah yang lebih pantas...