Warning!!
Mau baca sekarang?
eittss tunggu dulu yaa soalnya kapucinola mau minta maaf sama kalian soalnya jarang up, sebenarnya bukannya ga mau up tapi emang lagi banyak kegiatan di sekul dan ini juga baru selesai ujian. Yasuda sampai sini aja, pokoknya maaf banget.
Di maafin ga nih?
Okey deh let's go and happy reading!
Enjoy
.
.
..
.
.Karena bibi cuti satu bulan jadi otomatis pekerjaan rumah di ambil alih oleh Vanara, sejak tadi pagi hingga sekarang pukul 11 siang Vanara sudah sibuk sana sini beresin rumah, di mulai dari nyapu, ngepel, cuci piring, cuci baju, jemur pakaian, sama nyiram bunga pun Vanara yang kerjain. cape? cape banget rasanya, apalagi Vanara gak terbiasa sama hal hal yang ginian.
"huhh... cape~" Vanara menjatuhkan tubuhnya ke sofa yang empuk, wah rasanya kaya di gebukin satu rt, badannya sakit-sakit semua, haha lebay dikit gak ngaruh.
"kalo cape besok aku cariin yang mau gantiin bibi" mendengar suara jantan itu membuat Vanara buru-buru membenarkan duduknya, dia menoleh ke asal suara, ternyata itu Gavin yang baru aja turun dari tangga, pakainya rapi kaya mau ke kantor.
"enggak usah, lagian bibi bilangnya cuman cuti sebulan."
perkataan polos Vanara membuat Gavin terkekeh pelan, 'bodoh' batin Gavin.
Vanara berkedip pelan, dia bingung sekaligus terpesona mendengar Gavin terkekeh seperti itu, asal tau aja, ini pertama kalinya Gavin menunjukkan ekspresinya dan rasanya sangat menyenangkan, Vanara di buat semkin jatuh hati kepada Gavin, suaminya sangat sempurna.
"percaya sama aku, bibi ga akan balik lagi kesini."
Vanara terlihat berpikir sebentar, sedikit bingung juga dan agak tak percaya atas penuturan Gavin, "jika memang bibi engga balik lagi, aku tetap ga mau cari pengganti dia. Aku suka ngelakuin pekerja rumah, apalagi ngurusin suami sendiri, itu ngebuat aku menjadi istri yang baik." Senyuman manis Vanara terpatri di bibirnya saat mengatakan hal menggelikan itu bagi Gavin.
Gavin berdehem pelan, entah kenapa rasanya aneh saja mendengar kalimat itu dari Vanara. suami dan istri katanya? hah posisi itu hanya cocok untuk Zora, iyakan? tapi melihat Vanara tersenyum entah kenapa membuat Gavin merasa.... em... tertarik mungkin?
Gavin menggelengkan kepalanya pelan, "terserahlah, itu mau mu. aku pamit pergi dulu." Baru saja Gavin melangkahkan kakinya, tapi terhenti karena Vanara menahan tangannya.
"mau ke kantor ya? enggak mau makan dulu?"
"nanti anterin aja ke kantor"
setelah mengatakan itu Gavin segera berjalan meninggalkan Vanara di sana yang hanya terdiam terpaku. "di suruh anterin?" Vanara mengulang perkataan Gavin, "benaran seperti suami istri dong. aaaaaa mama~" Segera setelahnya Vanara langsung jatuh lemas ke sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia lewat luka (On Going)
General FictionGavin, Ceo dari Bagaskara Company. Statusnya sudah menikahi perempuan yang bernama, Vanara. Gadis lumpuh yang di jodohkan dengan Gavin, tetapi Gavin memilih untuk berselingkuh dengan sekretarisnya, Zora, karena menganggap Zora lah yang lebih pantas...