Enjoy
.
.
..
.
.Hari pun berganti, mari kita lupakan hal yang terjadi semalam.
Zora berjalan pelan memasuki kantor yang di sambut dengan sapaan dari pak security. Zora datang sendirian kali ini karena Gavin yang katanya pingin datang agak siangan, kebetulan juga hari ini gak ada jadwal untuk Gavin, jadi Zora boleh-boleh in aja.
Zora berdiri di depan Lift, bisa ia lihat lift yang sedang naik sepertinya masih harus mengantar orang didalamnya. Jadi Zora memilih menunggu.
Saat asik menunggu Zora mendengar seperti ada yang memanggilnya, ia menoleh ke asal suara dan ternyata itu Simon. Zora di buat deg-degan sendiri oleh nya.
"Bisa kita bicara sebentar?" Ucap Simon setelah berada di hadapan Zora.
Zora menggigit bibirnya sebentar, ia ragu harus menjawab apa.
"Aku lagi nunggu lift."
Ting!
Pintu lift terbuka,
"Kalau begitu kita bicara di lift aja, sekalian aku juga mau ke atas."
Zora berfikir, dia hanya takut jika kejadian malam kemarin terjadi lagi.
"Zora?"
Zora membuang nafasnya, tangannya saling menggenggam erat. "Huhh... O-oke."
Keduanya memasuki lift, dengan Simon yang memencet tombol angka 7. Pertanda bahwa dia akan berhenti di lantai itu.
"Tidak apa kan jika berhenti di lantai 7?"
"Iya."
Sekitar 1 menit keduanya diam, sebelum suara Simon terdengar.
"Sebelumnya, aku minta maaf soal kejadian kemarin."
Zora hanya diam mendengarkan.
"Aku gak tau kenapa aku bisa mabuk kayak gitu, dan malah ngelakuin hal yang gak pantes, maafin aku Zora."
"Iya, aku tau kamu gak bakal ngelakuin hal kayak gitu jika kamu sadar."
"Tapi tentang perasaan aku-
Ting!
Pintu lift kembali terbuka memotong perkataan Simon, dan hal selanjutnya membuat Zora mengernyitkan alisnya heran.
"Kenapa kamu malah naik lagi? Dan malah ke lantai 12, tempat aku."
"Aku cuman mau bilang kalau perasaan aku sama kamu itu benar adanya."
Zora semakin mengerutkan keningnya, bukannya menjawab apa yang di tanyakan malah berbicara hal yang mampu membuat Zora bingung harus bereaksi seperti apa.
"Aku tau kalau udah ada yang mendampingi, aku hanya ingin mengutarakan perasaan yang sesak di dada ini. Dan yaa, setelah aku mengatakannya, rasanya lega."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia lewat luka (On Going)
General FictionGavin, Ceo dari Bagaskara Company. Statusnya sudah menikahi perempuan yang bernama, Vanara. Gadis lumpuh yang di jodohkan dengan Gavin, tetapi Gavin memilih untuk berselingkuh dengan sekretarisnya, Zora, karena menganggap Zora lah yang lebih pantas...