Pada waktu itu hujan sangatlah deras mengguyur bumi. Di sore hari, seorang gadis berseragam SMA terlihat berjalan menggunakan sebuah payung. Ketika ia memasuki halaman rumahnya, lalu berjalan mendekati pintu rumahnya, ia dikejutkan dengan sebuah benda berbentuk keranjang anyam. Gadis itu makin mendekat dan terkejut ketika melihat isi dari keranjang anyam itu.
"Bayi..? Sejak kapan rumahku ini menjadi tempat penitipan anak?" ucap gadis itu menatap tak suka.
"Oh..?" ia mengambil secarik kertas yang berisikan beberapa kalimat di dalamnya.
Kepada sang pemilik rumah ini, siapa pun itu, Saya tidak tahu harus melakukan apa lagi. Nama putri kecil ini adalah Violet, kalau Anda mau, Anda bisa menaruhkan nama belakang keluarga Anda di belakangnya, mohon maaf karena Saya merepotkan Anda, karena Saya tidak punya banyak waktu. Tolong jaga dan rawat Violet seperti anak Anda sendiri.
"Tapi masalahnya, aku belum pernah punya anak, bagaimana cara melakukannya huh," ucap gadis itu lagi lalu meremas kertas tersebut.
"Uuu.."
"Uuu.."
"Uuuaaa! Uaaaa!!"
Mendengar tangisan Violet membuat gadis tersebut jadi terkejut.
"Aish, merepotkan saja, " keluh gadis itu namun ia tetap membawa Violet ke dalam rumahnya.
Gadis tersebut memiliki rambut hitam yang bergelombang, hanya melewati bahunya beberapa centi, mata coklat cerah dan tinggi tubuh yang pendek. Mungkin hanya sekitar 158 cm. Tubuhnya tidak gemuk maupun kurus.
"Uuaaaa!!" tangis Violet.
Gadis tersebut menggendong tubuh Violet secara naluriah, dan mencoba menenangkan Violet. Anehnya, Violet tiba-tiba menjadi anak kalem. Violet menatap ke arah wajah gadis tersebut. Violet menatap gadis itu kali ini sambil menghisap jempolnya. Tatapan Violet yang polos membuat gadia itu jadi tidak tahu harus berlaku seperti apa.
Violet, bayi yang baru berumur 3 bulan, memiliki rambut hitam yang legam nan lembut, alis mata yang tajam, mata berwarna biru cerah dan hidung yang mancung. Bisa dikatakan jika Violet ini mungkin adalah anak korban perseteruan dalam sebuah keluarga besar. Mungkin saja Violet ingin dimusnahkan bersama keluarganya, namun sang ibu berhasil membuatnya lolos dari maut.
Gadis itu menatap Violet dengan datar.
"Ibumu menyuruhku merawatmu, bahkan tak keberatan jika aku menambahkan nama belakang keluargaku pada namamu. Akasia. Violet Akasia..."
Ketika mendengar nama itu, terlihat Violet tersenyum lebar ke arah gadis itu.
"Terdengar bagus bagimu, huh?" ucap gadis itu dengan senyum tipis.
"Selamat datang Violet Akasia, mulai saat ini, aku, Kenya Akasia, akan menjadi walimu, sekaligus ibumu dan merangkap menjadi ayahmu.." ucap Kenya menyambut Violet dengan senyum lebarnya dan dibalas dengan tawa oleh Violet.
"Ehehe,"
Kenya segera membawa Violet ke dalam kamarnya. Ia langsung membuka ponselnya lalu membuka aplikasi google. Berbagai pencarian ia lakukan yang bersangkutan dengan cara merawat seorang bayi. Kenya beralih membuka aplikasi belanja online, lalu dia membeli beberapa perlengkapan untuk Violet. Setelah itu Kenya hanya diam sambil menggendong Violet. Ia tak tahu harus melakukan apa. Ingin mandi, tapi takut Violet akan celaka selama ia pergi mandi. Oleh karena itu ia membuka aplikasi google lagi lalu melakukan pencarian tentang cara memandikan bayi.
--------
Menurut Dr. Atilla ada beberapa langkah mudah yang harus dilakukan saat memandikan si kecil tergantung dari usianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!