Kring
Kring
Helena mengkayuh sepedanya dengan santai pagi ini. Seragam SMA yang melekat pas pada tubuhnya, sepatu hitam bertali, kaos kaki hitam, tas punggung berwarna hitam, dan ada tupperware di kantong bagian kanan tasnya.
Pukul 06.20
Helena sampai di sekolah. Ia memarkirkan sepedanya di parkiran khusus sepeda. Usai memarkirkan sepedanya, ia berjalan menuju kelasnya. Ketika ia memasuki kelas, ia malah mendapati siswi yang paling akhir biasanya datang sekarang malah paling pertama datang.
Tapi Dorothy sepertinya terlihat sangat mengantuk, ia bahkan tidak terbangun ketika Helena muncul. Helena memilih tetap berjalan, tapi ia memperingan langkah sepatunya. Ia takut bunyi dari langkah sepatunya akan membuat Dorothy terbangun. Dan akan mulai masuk mode singa betina.
Helena duduk di kursinya, menyimpan tasnya, dan mulai memperhatikan Dorothy.
"Ayo pacaran!" ucap Helena iseng dengan penuh senyum.
Brak!
Helena sedikit terkejut ketika Dorothy mengangkat kepalanya dan menggebrak meja.
"Loh, kupikir kamu sudah pulas." ucap Helena tanpa menurunkan kadar senyumnya.
"Kamu..kamu!" kata Dorothy sedikit geram sambil menatap tajam ke arah Helena.
Bahkan Dorothy tanpa sadar menghilangkan keformalannya.
"Aku kenapa? Apa kamu sudah jatuh pada pesonaku?" tanya Helena mulai menggoda Dorothy.
Pipi Dorothy terlihat sedikit memerah. Namun rasa kesal mendominasi dirinya.
"Dasar orang jelek! Miskin! Orang sepertimu tidak akan pernah pantas dicintai oleh siapapun!"
"..."
Krek
Deg
Usai mengatakannya, Dorothy malah merasakan hatinya yang retak. Ia merasa sakit hati usai mengatakannya.
"Sialan! Mulut sialan! Aaarghh!!" jeritnya dalam hati.
"Ooh..aku mengerti.." respon Helena yang suaranya terdengar pelan.
"Tidak, bukan itu respon yang kumau! Harusnya kamu diam saja seperti biasanya! He-hey, Helena! Helena!" batin Dorothy mulai aneh.
Helena terlihat mengeluarkan ponsel androidnya, ia juga mengeluarkan headset dari dalam tasnya. Memasang headset tersebut pada ponsel androidnya, dan mulai menempelkannya pada kedua lubang telinganya. Helena membuka ponsel androidnya dan memutar lagu tertentu. Dan mulai menelungkupkan kepalanya dengan kedua lengannya sebagai bantalan.
Dorothy yang melihat adegan tersebut, berpikir jika Helena sakit hati mendengar perkatannya barusan. Ia ingin meminta maaf, namun sayang para murid mulai berdatangan. Ketika murid sekelasnya mulai terdengar berisik, ia mulai melayangkan tatapan tajam ke arah mereka.
"Berisik sedikit, Saya beri pelajaran kepada kalian!" ancam Dorothy dengan tatapan tajamnya.
Anehnya Dorothy hanya duduk diam, tapi sesekali ekor matanya memperhatikan Helena yang terlihat tertidur mungkin.
"Apakah kamu sudah memasuki alam mimpi?" tanya Dorothy dalam hatinya.
"Do-ro-thy!!" panggil salah satu sahabat Dorothy ketika memasuki kelas.
Dorothy yang mendengar suara melengking tersebut, langsung beralih menatap ke arah sahabatnya itu.
"Eliii jangan berisik!" tegur Dorothy dengan tatapan mode singa betinanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!