Kumpulan tisu malang nan kusut terlihat berkumpul pada satu tempat di sebuah tempat tidur. Tiba-tiba saja sebuah benda pipih nan tipis terlempar sedikit kasar di ranjang tersebut.
"Apaan njing!" kesal seorang gadis.
Namaku Tamara Olivia Parenta. Aku seorang mahasiswi tahun kedua di kampus xxx mengambil jurusan sistem informasi. Bertanya mengapa aku melempar sedikit kasar hpku? Itu karena aku baru saja kecewa dengan sebuah ending novel. Judulnya "Step Sister".
Lily yang malang. Hanya ingin merasakan kasih sayang dari seorang kakak, namun dia malah berakhir tragis. Itu Hera napa sih gak buka hatinya se upiiill aja? Ahh rasanya pengen nemenin Lily yang kesepian di dalam. Tapi hal yang gak aku suka dari si pemeran utama ini adalah dia tak pernah melawan dan membantah. Kalau aku jadi dia sih perkataan pedas bakal aku balas juga dengan perkataan pedas.
"Amit-amit dibully sekian lama malah diterima gitu doang, huh" gumamku dengan ekspresi menatap rendah ke hpku yang tergeletak di dekatku. Hp yang malang.
Sudah pukul 23.55 malam. Tak terasa waktu sudah begitu larut. Karena ini masih libur aku jadi berani begadang.
"Akh, tidur deh, tidur, besok mulung lagi!"gumamku lalu meraih hpku kembali dan menutup aplikasi membaca novelku.
Ini sudah jadi kebiasaan bagiku sebelum tidur aku akan mendengarkan musik sebentar. Selera musikku sih tergantung mood aja. Entah kenapa aku malah memutar lagu berjudul "Merry Go Round Life" oleh Joe Hisashi. Itu lebih mengarah ke musik instrumen. Rasanya sangat mendamaikan. Tapi setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi kepadaku...karena tepat pukul 00.00 tak ada yang dapat kudengarkan lagi. Entah kenapa aku malah terlelap begitu saja dalam tidurku.
Dan ketika aku terbangun, aku syok dengan perubahan sekitarku. Aku terdiam sejenak lalu berpikir. Yang kusadari adalah kamar ini bukan kamarku. Kuremas rambutku dengan kedua tanganku sembari mencoba mengatur nafasku. Kemudian..
"NOOOOOO!!!".
Teriakku dari dalam kamar yang terlihat asing pada waktu masih pagi-pagi buta.
What the hell?!
Batinku yang masih syok dengan keringat dingin yang mulai membanjiri seluruh wajahku.
Apa yang kulakukan dikamar asing ini?! Siapa yang berani memindahkanku?! Tapi sepertinya pemikiran tersebut tidak lama tinggal dalam otakku, ketika pintu kamar ini tiba-tiba saja terbuka, disertai dengan kemunculan dua manusia, dengan jenis kelamin yang berbeda dan usia yang terlampau jauh dari usiaku.
Klek
"Hosh..hosh..hosh.. Lily,, apa yang terjadi padamu, nak?" manusia berjenis kelamin perempuan itu bertanya sambil menatap ke arahku.
Oh, aku akui dia cantik juga dan cukup pantas bersanding dengan pria di sampingnya. Tapi, tentu saja aku bingung. Dia bertanya namun memanggil dengan nama yang berbeda.
"Siapa Lily?" balasku dengan kedua alis yang sedikit kukerutkan masuk.
Aku pun mendapatkan reaksi kedua orang itu nampak kaget, namun mereka mencoba tenang. Nah, sekarang manusia jenis laki-laki yang akan membuka suara. Tapi, woe! Sugardaddyable banget ini woe!
"Nak, apa kamu ingat kami berdua? Kami berdua orangtua kamu loh" tanyanya mencoba membuatku mengingat kembali dengan nada lembut.
Tapi, hey, aku tidak ingat sama sekali mereka. Tau saja tidak apalagi ingat.
Tempat ini sangat berbeda, penghuni rumah ini juga. Sebenarnya apa yang kulakukan disini? Ini bukan tempatku sepertinya.
batinku sambil mencoba mengamati ruangan sekitarku dan juga dua manusia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!