'Yang Penting Survival' 1

370 36 9
                                    

Lantai kayu yang terasa dingin. Penglihatan yang tak jelas seperti tujuan hidupku. Perut yang terasa nyeri. Bukannya nyeri karena pembentukan otot, malah nyeri karena kekurangan gizi dan kekerasan fisik.

Begitulah yang kurasakan ketika pertama kali terbangun di ruang yang asing ini. Dekil, bau, kadang tikus suka pamer lewat kesana kemari mulai dari emaknya, bapaknya, kakaknya, adiknya, ponakannya, cucunya, cicitnya, etc.

Kesimpulannya..aku sudah is dead karena tak sengaja makan, pakai tangan yang lupa kucuci usai memegang racun tikus bentuk permen. Aku tak mengharapkan jika aku bisa hidup kembali karena keajaiban atau praktik sihir hitam.

Tapi nyatanya aku hidup kembali!

Hebat! Hebat! Bravo!

Hidup kembali sih...tapi di tubuh orang lain yang lagi disekap pake 'kata' banget.

"SIALAN!! ANAK TAK BERGUNA! JUAL SAJA DIA KE PASAR BUDAK!"

Karena penculiknya frustasi, aku akhirnya aku dipindahkan. Kabar baiknya, aku keluar dari ruang sialan itu. Kabar buruknya, aku akan dibawa ke pasar budak karena aku tak berguna.

Oh? Kenapa bisa mereka frustasi?

Sejauh yang kuketahui, ketika penculik itu tengah membuat rekaman video pengancaman ke Keluargaku, mereka bahkan menyebut-nyebut bahwa aku akan dibunuh sehingga garis keturunan keluarga Zilgard jadi berkurang.

Kenyataan tak sesuai ekspetasi, Keluarga Zilgard malah lebih setuju jika mereka membunuhku. Karena statusku yang rupanya adalah seorang anak yang lahir diluar nikah alias anak haram.

"Masuk!"

Aku dituntun ke arah truk yang dari luar dilihat hanyalah sebuah truk pengedar produk makanan biasa. Nyatanya, isi dari angkutan truk itu adalah beberapa manusia yang bernasib sama sepertiku. Aku berakhir patuh dan memasuki truk tersebut dengan kedua tangan yang diborgol.

Ngomong-ngomong namaku Chyntia. Maksudku, itu nama dari kehidupan sebelumku. Aku tak tahu nama dari raga yang kutempati saat ini. Penculik tadi hanya mengatakan 'anak itu'.

Ketika aku memasuki truk, aku melihat beberapa anak perempuan. Mungkin ada sekitar 8 orang. Aku sedikit terkejut namun itu hanya sebentar. Aku berdiri menatap mereka satu per satu hingga sang penculik menutup pintu penjara, menguncinya, lalu menutup pintu truk tersebut dan menguncinya.

Aku memilih duduk di tempat yang masa kosong. 8 anak perempuan itu tadi menatapku dengan tatapan yang bervariasi. Tapi intinya mereka menatap ke arahku. Selama truk bergerak aku hanya diam sambil sibuk dengan pikiranku sendiri.

"WAAAH! GILA SEKALI! AKU TIBA-TIBA HIDUP KEMBALI DI RAGA ORANG LAIN?!"

"ADUUH PERUTKU NYERINYA PENGEN MINTA DIAMPUNI KARENA DOSAKU YANG BEGITU MENGGUNUNG!"

"CIH, DEKIL SEKALI AKU!"

"APA AKU DAN MEREKA BENAR-BENAR AKAN DIJUAL?"

"JADI INI YANG NAMANYA 'KESIALAN' HUH?"

"HMM BAGAIMANA CARANYA AGAR AKU BISA HIDUP DALAM KEDAMAIAN YA?"

"BIASANYA KAN MAIN CHARACTER YANG BERTRANSMIGRASI AKAN MELAKUKAN APAPUN AGAR BISA HIDUP DENGAN ENAK DAN PENUH KEDAMAIAN."

"TAPI APA BENAR-BENAR AKAN TERWUJUD? SECARA KAN, INPUT HUKUMNYA,

'INGIN HIDUP ENAK' =
'BANYAKNYA MASALAH YANG BERKUNJUNG' : 'TINDAKAN YANG DIAMBIL' = 'HASIL REAKSI PARA TOKOH ATAU ORANG YANG DIHADAPI MAUPUN BERPIHAK PADA KITA' SEBAGAI OUTPUTNYA. SIMPELNYA, KESALAHPAHAMAN YANG BERKELANJUTAN!"

It's About Yuri StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang