Manusia itu rapuh. Rapuh dalam banyak artian. Sekeras apapun mereka berusaha, berapa kali pun mereka jatuh-bangun. Mereka tetaplah manusia..dengan umur yang pendek.
Hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan demi bulan. Tahun demi tahun. Belasan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan.
Telah kulalui.
Kebahagiaan, kesedihan, kesenangan, rasa iba, kekejian, kekalahan, kemenangan, pengkhianatan, kesetiaan, ketamakan, kerendahan hati, dan yang tak kusebutkan.
Telah kulalui. Kurasakan.
Hanya satu yang belum pernah kurasakan dari apa yang dirasakan oleh kaum manusia.
Yaitu Cinta.
Aku Melfrierra Kazamektan. Bangsa iblis yang memiliki umur yang panjang. Berbagai era telah kulalui. Berabad-abad. Mulai dari serba kuno hingga serba modern nan praktis.
Aku penasaran dengan manusia.
Mereka terlihat bebas mengekspresikan diri mereka. Meski mereka itu rapuh dan mudah untuk dibunuh. Tapi aku penasaran bagaimana mereka bisa memunculkan berbagai perasaan.
Aku hanyalah iblis yang memiliki hati yang beku. Seumur hidup tanpa ekspresi lain selain datar. Tak ada yang menarik dalam diriku, kecuali jika fakta bahwa aku adalah seorang bagian dari bangsa iblis kuno yang berumur panjang.
Kepergian.
Selama berbaur dengan bangsa manusia aku sudah sangat sering melihat kejadian itu.
Kepergian dalam artian untuk selamanya.
Manusia itu aneh. Mereka bisa menjadi orang yang baik dan mereka juga bisa menjadi kejam melebihi kekejaman bangsa iblis.
Mereka bisa penuh belas kasih atau bisa saja sebaliknya.
Hati manusia itu...sangat rapuh.
Saat ini, tahun 2023. Abad ke 21. Sudah terlalu lama aku hidup. Namun, aku belum berhasil menemukannya. Perlahan aku terkubur dalam lubang kebosanan.
"Jangan sampai aku semakin bosan dan akhirnya ingin melenyapkan kota ini."
Sampai sekarang hidupku penuh kedataran.
Penampilanku. Surai hitam dengan panjang sebahu. Netra hitam kelam. Tinggi 165 cm. Aku belum pernah merasakan yang namanya gemuk. Tidak pernah, karena tubuhku tak akan pernah berubah.
Aku, Melfrides. Sekarang aku menyamar menjadi seorang anak SMA di sekolah yang bergengsi. Fansa International High School.
Aku ingin mencobanya. Rumor mengatakan jika sekolah ini kebanyakan dimasuki oleh anak-anak pejabat atau yang memiliki uang.
Maka kuputuskan untuk masuk ke dalam sekolah ini melalui jalur beasiswa. Setidaknya tiap tahun akan ada 100 siswa yang lolos jalur beasiswa. Tapi kelulusan hanya sebagian kecil saja yang mampu.
Aku ingin menyaksikannya secara langsung.
"Para iblis remaja dengan tingkah mereka."
Aku muncul di urutan ke 15 dalam sistem ranking para siswa baru. Urutan semacam ini bahkan sudah mampu menarik perhatian murid lainnya. Umumnya penerima beasiswa hanya mampu berada di urutan ke 20. Rumor mengatakan bahwa ada 1 siswa yang menempati urutan ke 5. Namun selang 2 tahun kemudian, namanya telah hilang tanpa jejak di Fansa International High School.
Usai menatap mading sekolah, aku segera berjalan menuju kelas baruku. Karena aku berada di urutan ke 15, maka aku berada di kelas A.
X MIPA - A.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!