Ini adalah kisah hidupku yang aneh. Semuanya bermula pada malam hari, lebih tepatnya tengah malam. Aku yang sudah tergolong wanita berumur ini tengah berdiri sembari menatap bintang-bintang di langit. Sebenarnya, aku ini hanya merasa gabut atau bosan saja, hingga aku pun mencoba mengikuti cerita bocah sd, yang tak sengaja kudengarkan tadi ketika berangkat kerja di dalam lift.
Bocah itu mengatakan, jika kita melakukan permintaan ketika bintang jatuh, tepat pada tengah malam hari, maka apa yang kita minta itu akan dikabulkan secepatnya. Oleh karena itu aku melakukan apa yabg diceritakan oleh bocah sd itu.
Sling!
Aku melihat satu buah bintang di atas langit bergerak dengan ekornya. Aku tak boleh melewatkan kesempatan ini. Dengan segera, aku menautkan kedua jariku. Berdiri dalam pose layaknya tengah berdoa..kemudian aku menyebutkan permintaanku dalam hati.
Ya Tuhan, tolong kirimkan aku seorang pacar yang imut, yang bisa mengurangi rasa lelahku usai bekerja.
Ketika aku masih memejamkan kedua mataku, aku merasakan ada cahaya yang sangat terang terasa seperti menyinariku. Ketika aku membuka kedua mataku, aku malah dikagetkan dengan sebuah cahaya yang perlahan terlihat semakin mendekat dari atas langit.
"Apa jangan-jangan itu meteor? Apakah sudah saatnya kiamat? Tapi, tapi aku baru saja menyebutkan permintaanku kepada Tuhan!"
Cahaya itu semakin dekat, semakin membuatku harus menutupi kedua mataku karena cahayanya sangat menyilaukan. Hingga suara pecahan jendela kaca...
Prang!
Bruk
..dan aku yang tertubruk oleh sesuatu yang tak kuketahui. Seperti lendir. Tak lama kemudian lendir itu seperti bergerak dan menjauhi tubuhku. Aku pun membuka kedua mataku dan betapa terkejutnya aku ketika melihat gumpalan cairan berlendir itu bergerak. Awalnya itu berbentuk abstrak, tapi lama kelamaan terlihat mulai membentuk tubuh manusia.
"A-apa-apaan.."
Nyaris tak bersuara, aku mengatakannya. Makhluk apa sebenarnya yang tiba-tiba muncul dan menerobos jendela apartemenku? Itu menakutkan! Aku, tubuhku-tubuhku bergetar, aku sampai-sampai tak sadar jika kedua mataku mulai mengeluarkan cairan yang bernama air mata itu.
Cairan tersebut mulai membentuk tubuh manusia, dapat dilihat melalui pantulan mata coklatku. Perlahan..mulai dari sel-sel manusia, tulang-tulangnya, daging, kulit, fitur wajah, rambut. Tapi..kuakui itu terlihat sangat sempurna. Lendir itu berhasil meniru tubuhku. Ia sekarang terlihat berdiri tak jauh dariku dalam keadaan telanjang. Tiba-tiba saja aku merasa malu melihat tubuh telanjangnya yang adalah tiruan dari tubuhku sendiri.
Tak berhenti disitu saja. Sekarang aku dibuat tercengang dengan peristiwa yang selanjutnya terjadi. Serpihan kaca jendelaku, perlahan terangkat, kaca yang terasa menusuk lengan kananku hingga berdarah pun ikut tercabut. Bergerak menuju tempat yang kosong, posisi kaca itu semula berada. Saling menempel satu sama lain hingga serpihan yang terakhir. Usai semuanya terkumpul, tiba-tiba saja kaca itu terlihat seperti tersapu oleh angin, dan dalam sekejap terlihat menyatu dalam keadaan mulus, seolah-olah tak pernah dipecahkan ataupun retak. Kembali seperti semula.
"Oh..se-per-ti-nya, i-ni, me-nye-nang-kan! Ha-ha!"
Untuk pertama kalinya makhluk itu bersuara. Suaranya terdengar seperti suara robot-robot yang diprogram. Cara dia berbicara pun, masih tersendat-sendat.
Tap tap tap
Aku melihatnya mendekat. Masih saja, aku malu, sangat malu, apalagi ketika ia berjalan dalam keadaan telanjang seperti itu, dimana dua buah dadanya bergoyang. Tunggu, dia meniru tubuhku, tapi kok dadanya sedikit lebih besar dari milikku?
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!