Kepanasan. Itulah keadaan yang dapat dilihat dari seorang gadis SMA. Gadis itu mengenakan seragam putih abu dengan papan nama yang dapat dibaca dari jarak dekat. Iriana J. Adalah nama gadis itu.
Sambil mengibaskan kedua tangannya, ia duduk di kursi halte bus, menunggu bus datang untuk membawanya pulang ke rumah tercinta. Tak lama kemudian seseorang pun datang lalu duduk di samping Iriana. Iriana melirik ke arah orang tersebut. Wanita tersebut terlihat seperti seorang pekerja kantoran. Ia terlihat lumayan dewasa, mengenakan kacamata dengan rambut agak kecoklatan yang terurai. Keadaannya yang baru pulang kerja membuat penampilannya terlihat sedikit berantakan. Wanita itu mengenakan pakaian berbahan kain lengan panjang berwarna putih, dengan rok yang agak ketat berwarna hitam sedikit di atas lutut.
Iriana memperhatikannya, sosok itu terlihat kepanasan namun ia agak menunduk sambil memainkan ponsel androidnya. Entah apa yang ada dalam pikiran Iriana sehingga ia menatap penuh minat terhadap wanita itu, terurama bibir merah mudanya yang terlihat begitu seksi di mata seorang Iriana.
Pengen ku sosor..
Enggak enggak enggak! Apa yang sedang kupikirkan?!
Tanpa Iriana sadari, wanita tersebut menoleh ke arahnya. Sesaat Iriana merasa grogi karena tertangkap basah menatap wanita itu. Ia merasa kedua pipinya sedikit menghangat ketika tatapan matanya bertemu dengan tatapan wanita itu.
Mati kamu, na! Mati aja sana!! ejek suara hati Iriana.
Sesaat kemudian Iriana sangat sangat harus berterima kasih kepada bus yang datang menyelamatkannya tepat waktu. Bus itu pun berhenti di hadapan keduanya, sehingga tatapan mereka berdua terputus. Wanita itu berdiri lalu berjalan menaiki bus itu, disusul oleh Iriana. Tapi sayang beribu sayang, lagi lagi Iriana harus dibuat grogi di saat ia duduk bersama wanita itu, karena busnya tinggal menyediakan dua tempat duduk bahkan berdampingan.
Bus pun mulai berangkat dari halte menuju ke halte berikutnya, entah mengapa Iriana merasa malu pada dirinya sendiri. Ahh, andai saja ia tidak ketahuan menatap wanita itu, pasti dia tidak akan merasa se-grogi saat ini.
Tapi si cantik ini terlalu sayang untuk dilewatkan. suara hati Iriana yang lain mencoba menenangkan Iriana.
"??"
Iriana merasa pundaknya sedikit memberat sebelah. Ia pun menoleh dan melihat wanita tersebut tanpa sengaja menyandarkan kepalanya ke pundak Iriana. Bahkan wanita itu langsung tertidur.
Mungkin ia kecapekan..
Tapi jantuuung!!! Oooh jantuung!! Bisakah sedikit bekerja sama saat ini saja?!
Jantung Iriana terpacu begitu cepat. Ia takut wanita tersebut belum tertidur dan malah mendengar suara jantungnya yang berdetak tak karuan. Iriana merasa pipinya menghangat lebih hangat dibanding ketika terpergok di halte bus tadi. Iriana memberanikan diri menatap wajah wanita yang tengah tertidur itu. Kemudian tatapan matanya berlabuh ke arah bibir merah muda yang sedari tadi menggoda dirinya. Iriana memperhatikan sekitarnya dan terlihat semua penumpang bus yang memungkinkan mampu melihatnya tengah tertidur.
I'm sorry, pretty. Bibir kamu benar-benar berhasil membuatku tak berdaya...-batin Iriana.
Perlahan gadis berseragam itu menundukkan kepalanya ke arah wajah wanita yang terlihat tengah tertidur pulas. Iriana tak menyangka jika bibirnya telah menempel pada bibir penggoda itu, walau hanya beberapa detik karena bus tiba-tiba berhenti, membuat sang pemilik bibir yang diminati oleh Iriana terbangun.
Dengan cepat Iriana menjauhkan wajahnya dan bersikap seolah-seolah tak ada yang terjadi selama bus berjalan hingga berhenti. Wanita tersebut tersadar jika ia tertidur di pundak seorang gadis SMA yang ada di sampingnya. Ia pun meminta maaf lalu memperkenalkan dirinya. Di perhentian berikutnya, wanita yang Iriana kenal bernama Clarista tersebut turun. Ketika bus berjalan meninggalkan halte, Iriana melihat Clarista melambaikan tangan kanannya pelan ke arah Iriana sambil tersenyum. Iriana yang melihat dari kaca jendela bus, hanya merespon dengan membalas lambaian Clarista di sertai senyuman yang kaku. Setelah wanita itu turun, Iriana pun kembali bernafas dengan lega.
"Fyuhh, untung gak ketahuan," gumam Iriana pelan saat bus semakin menjauh.
Berbeda dengan wanita yang tengah berjalan ke arah apartemennya. Ia menyentuh bibirnya dan dengan senyum yang licik ia berkata, " Anak nakal..rasanya aku ingin menghukum tindakan lancangnya itu~". Ya, wanita itu tahu segalanya sedari awal ia berada di halte bus. Ia menyadari ketika gadis SMA di sampingnya menatap dengan cara yang berbeda. Sekarang Clarista memiliki tujuan lain dalam hidupnya, yaitu PDKT. "Iriana..aku ingin memilikimu sesegera mungkin~" ucap Clarista dengan tatapan dan senyum percaya dirinya ketika ia berhasil mendapatkan biodata diri gadis tersebut.
Sementara itu di tempat lain..
"Hetchimm!" Iriana bersin tiba-tiba di dalam kamarnya.
"Gak ada angin gak ada apa-apa, malah bersin, hadeh gini amat hidup,," keluh Iriana.
.
.
.
.
.
.
..
It's been a long time I'm not update. Well selera ceritaku seperti biasa girl x woman. Sankyuu bagi yang baca dan maaf jika ada typo lain. (。’▽’。)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Yuri Story
General FictionBerisi cerita-cerita pendek tentang yuri atau girls love. Warning! GL Area! Random Update!