Lips - 3 END (18+)

5.2K 127 0
                                    

Iriana membuka kedua matanya dengan perlahan. Ia memperhatikan langit-langit ruangan cukup lama.

Ini bukan kamarku?

Iriana merasa aneh, rasanya seperti ada sesuatu yang memeluk tubuhnya. Ia menoleh ke samping lalu melihat wajah yang tak asing lagi baginya. Seketika pipinya merona menatap wajah tidur wanita itu.

Demi apa aku sekarang bersama Clarissa?!

Memberanikan diri, Iriana mengubah gaya tidurnya menjadi menyamping, menghadap langsung ke arah wanita tersebut. Ia memberanikan dirinya lagi dan membiarkan jari telunjuknya menjelajahi wajah Clarissa. Dari kening, turun ke hidung dan berakhir di bibir manis itu. Namun tak lama kemudian bibir itu bergerak dan menampilkan sebuah senyuman yang mengejutkan Iriana.

"!?"

Kemudian kedua mata Clarissa terbuka dan otomatis melihat ke arah Iriana yang tengah terkejut dalam diam. Iriana belum tersadar dari keterkejutannya. Ia baru tersadar ketika pergelangan tangan kanannya telah di pegang oleh tangan kiri milik Clarissa.

"A-anuu maaf--"

Cup

Perkataannya terpotong dengan kecupan singkat dari Clarissa.

"Selamat sore" ucap Clarissa usai mengecup bibir mungil Iriana.

Untuk beberapa saat otak Iriana berhenti berfungsi. Perulangan dari kecupan lalu ucapan selamat sore terus-terus melintas di kepala Iriana. Dan akhirnya membuat kepalanya terlihat berasap sementara wajahnya memerah. Clarissa yang melihatnya berteriak dalam hatinya.

IMUUUUUTTTTTT

Seakan ada panah yang melesat dan menancap tepat di jantungnya dan terdapat tulisan di atas kepalanya.

100% jatuh cinta!

"A-anu..ba-bagaimana bisa aku berada disini??" tanya Iriana dengan perasaan yang deg deg an.

Pakaian kami masih lengkap, tapi kami berada di ranjang yang sama  /(/>/^/</)/

"Hemm" respon Clarissa yang terlihat menjilat bibirnya sendiri.

"Later, my dear, there's more importan than that.."

Begitu cepat, sekarang Clarissa berada di atas tubuh Iriana. Itu membuat Iriana terkejut sekaligus berdebar-debar. Tatapan sayu Clarissa, menatap tepat ke arah Iriana. Clarissa tersenyum lembut lalu segera mengecup bibir mungil Iriana. Awalnya itu hanya sebuah kecupan, tapi satu gerakan, dua gerakan, dan selanjutnya, bukankah itu sekarang adalah lumatan?

"Hhnghh!"

Suara yang aneh.

Apa yang barusan itu?!

Iriana tak mampu mengumpulkan energi. Bagian dalam mulutnya mulai dijajah oleh lidah milik Clarissa. Iriana tanpa sadar mengalungkan kedua tangannya di leher Clarissa. Membuat Clarissa kegirangan dalam hati dan bersemangat memiliki Iriana saat itu.

"Ahh"

Bibir keduanya sedikit menjauh, saliva yang terlihat mengalir begitu saja dari mulut Iriana. Dan nafas dari keduanya terdengar pendek. Hangat.

Seperti ini kah orang dewasa melakukan hal yang dewasa?

Cup

Clarissa mengecup kening Iriana penuh kasih sayang.

"Kamu mau lanjut?" tanya Clarissa tepat di dekat telinga Iriana.

Itu menciptakan sensasi yang aneh. Itu geli tetapi membuatnya sekaligus merasa aneh.

It's About Yuri StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang