Better 2 - END

579 59 5
                                    

Tak tak tak

Felicia merasa sedikit tidak nyaman saat ini. Itu karena ia sedang mencoba memasakkan sesuatu untuk dirinya dan Ruby makan pada siang hari. Tapi, mata laser milik Ruby selalu menatap ke arahnya. Rasanya ia jadi malu. Padahal ia sudah mau kepala tiga saja.

"Berhentilah menatapku seperti itu!" peringat Felicia.

"Heh~ Memangnya kenapa kalau aku menatap kesayanganku sedang memasakkan sesuatu untukku?" balas Ruby dengan nada yang mencoba menggoda Felicia.

"Po-pokoknya gak boleh!" ucap Felicia dan membuat Ruby hanya terkekeh sebagai respon.

Setelah itu hanya suara alat-alat memasak saja yang berbunyi disana. Selesai memasak, Felicia langsung menghidangkan masakannya. Mereka berdua makan dengan tenang.

"Besok kamu bakal masuk pagi kuliahnya?" tanya Felicia.

"Hmm ya, besok masuk pagi. Hei..kamu mending pindah kemari aja, biar aku gak kesepian gitu sendirian tinggal disini.." ucap Ruby sambil menatap penuh perhatian ke arah Felicia.

Sebelum Felicia pulang, ia sempat memberikan darahnya kepada Ruby. Untuk yang kedua kalinya rasanya masihlah sakit dan ia belum terbiasa.

"Baguslah jika kamu tidak menyedotnya seperti yang lalu," ucap Felicia kemudian mengancing pakaiannya kembali.

"Hehehe sebenarnya aku sedang menahan diri. Darahmu benar-benar enakkk!" ucap Ruby lalu menjilati bibir atasnya sekali.

Felicia hanya menatapnya sebentar. Lalu ia mendekat dan berjinjit ke arah Ruby.

Cup

Felicia memberikan sebuah kecupan singkat ke bibir Ruby lalu keluar dari apartemen Ruby. Meninggalkan Ruby yang hanya bisa menutupi seluruh wajahnya yang memerah.

"Aaaahh apa-apaan ituuu!"

Keesokan harinya Felicia memulai aktivitas kerjanya seperti biasa. Datang di pagi hari, menyapa bu CEO dan pak Direktur yang sedang gabut mabar Minecraft di lift.

"Fel, Fel, mabar yuk, mumpung belum jam kerja!" ajak pak Direktur dan bu CEO yang terlihat mengangguk.

"Yaudah deh bu, pak, masih ada satu jam juga, yaudah Saya login dulu deh," balas Felicia dan ia membuka aplikasi Minecraft.

Usai login di server khusus, ia pun mulai bermain. Meneruskan proyek gedung pencakar langit yang mereka buat semirip mungkin dengan gedung perusahaan mereka. Ketika waktu mendekati jam kerja, mereka pun berhenti.

"Okayy, good luck buat hari ini, semangat ya, Fel, gak usah galau!" ucap pak Direktur menghibur Felicia.

Sedang Felicia hanya bisa mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Jangan lupa ya, monitoring pekerjaan anak magang!" ingat bu CEO.

"Siap bu!" balas Felicia dan mulai bekerja.

"Sama jangan lupa ikut rapat dewan nanti,," ingat bu CEO lagi dan Felicia hanya memberikan jempol kepadanya.

Felicia memang seorang staff yang paling lama di perusahaan tersebut. Tetapi para staff lama ini sebenarnya turut andil dalam pembangunan dan perkembangan perusahaan game itu. Dan pada akhirnya Felicia pun dimasukkan dalam jajaran dewan petinggi perusahaan atas konstribusinya selama bekerja dan setia pada perusahaan.

Suatu ketika, pada sore hari, Ruby sedang melakukan siaran langsung di instagram bersama teman-teman kuliahnya. Ruby merupakan salah satu primadona di kampus. Banyak pria yang mengejar-ngejar dirinya, tapi Ruby abaikan. Banyak perempuan juga yang mengejarnya, tapi dia abaikan ketika tak merasakan bau yang enak dari diri mereka. Percuma dia punya pacar idaman di mata banyak orang jika  baunya tidak enak baginya. Ruby kan vampir, jadi tentu saja ia butuh asupan darah yang nikmat.

It's About Yuri StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang