28: Tarnation

2.1K 420 98
                                    

CHAPTER 28:
Tarnation

[Playlist: d.ear feat. Jaehyun – Try Again]

***

"Jadi, pikirkan baik-baik kalau kau berniat mengajak Rose ke arah sana."

Petuah-petuah Kai segera kekal dalam akal Jaehyun yang hanya sejengkal.

Jaehyun baru saja memperdengarkan kabar baik setelah seniornya itu bertanya "Kau dan Rose bagaimana?"—yang mana sempat menuai kaget dari seluruh manusia di dalam kediaman Kai hari itu.

Jaehyun dengan bangga mengakui bahwa Rose sedikit lagi betulan digapainya bukan hanya di depan Kai, tetapi juga rekan-rekan satu grupnya—NCT 127 yang kebetulan hadir dengan formasi lengkap—dan senior-seniornya yang lain.

Ini adalah perkumpulan yang kerap diadakan secara dadakan sepulang latihan, dan apartemen Kai selalu langganan jadi markasnya.

"Benar. Apalagi di usia karir kalian yang masih terbilang muda. Kalian sedang keren-kerennya di mata dunia. Agensi dan fans tentu akan sangat kecewa."

Baekhyun menimpali Kai. Dua sosok itu, semua orang tahu, adalah yang paling berpengalaman dalam menjalin hubungan. Maka, tidak terdengar sangkalan apa-apa. Semua mengangguk setuju.

Tidak ada ramai. Tidak ada canda.

Ini suasana paling serius yang pernah ada di tongkrongan mereka.

Kai menuang soju. Meletakkannya di ujung meja, dekat Jaehyun, seraya berkata, "Tapi menurutku, tidak apa-apa. Jalani saja!"

Lantas semua orang menyorak, "Hei! Yang benar saja?!"

Kai tak mau kalah. Dengan keras ia berseru, "Hei, Rose, Men! Roseanne Park. Dia terlalu 'wah' sangat menawan. Kalian tidak berpikir, semua laki-laki mungkin menginginkannya? Dia terkenal sulit didekati. Chanyeol, sudah buktikan. Sayang, kalau dilepaskan begitu saja."

Malam itu, Jaehyun sungguh-sungguh membawa pulang perasaan gamang. Di satu sisi, ia setuju perkataan Baekhyun bahwa menjalin hubungan asmara sesama idol taruhannya karir yang dibangun setengah mampus. Namun, di sisi lain, ia juga setuju perkataan Kai.

Dalam mendekati Rose, Jaehyun tidak bilang itu mudah. Kalian bisa hitung sendiri, berapa kali, Jaehyun kena tolak. Lantas, setelah menengok ke belakang dan melihat banyaknya batu loncatan yang ia lewati, lalu menatap ke depan dan melihat tujuannya nyaris terlampaui, haruskah Jaehyun tamatkan kisahnya dengan perempuan itu sampai di sini?

Rasa-rasanya, seperti membuang benda berharga: sayang sekali.

***

"Jung Jaehyun, bisa jelaskan, kita ini apa?"

Ruang tengah apartemen Jaehyun melahirkan kesunyian panjang setelah terdengar sepatah pertanyaan. Dua manusia di dalamnya saling menatap. Tidak ada kata lahir dari sosok yang berkewajiban menjawab.

"Aku benar-benar bingung sekarang. Bagimu, aku ini sebenarnya apa? Dan, aku harus menganggapmu sebagai apa?"

Ruangan hanya gaung oleh suara perempuan. Terdengar serak, juga sesak di waktu yang bersamaan.

"Apa artinya semua perlakuan yang kamu berikan padaku? Perhatian-perhatian itu, apa hanya basa-basi saja?"

Masih gaung yang sama, dari sosok yang sama. Sementara sosok lain, masih betah dalam diamnya.

"Jangan keluyuran sendirian, tengah malam begini! itu apa artinya? Apakah kamu berharap aku benar-benar melakukannya? Lalu, kalau tidak sendirian, aku harus pergi dengan siapa? Apa itu denganmu? Haruskah aku menghubungimu? Lalu, apakah kamu akan benar-benar datang?"

BITTERSWEET [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang