CHAPTER 19:
Study[playlist: Kwon Jin Ah – Something's Wrong]
***
"Mau pulang bersamaku?"
Selalu, kegiatan membasuh tangan sebelum makan akan menjadi ajang peraduan nasib bagi tawaran Jaehyun.
"Aku pulang dengan June. Kamu bersama Chaeyeon saja."
Dan wastafel kafe, kedai, atau barangkali restoran tempat perkumpulan akan menjadi saksi penolakan yang Jaehyun terima dari mulut seorang perempuan di sebelahnya.
Rose yang sempat berhenti menggosok jemari dengan sabun kembali melanjutkan usai melirik ke belakang, kepada sosok perempuan cantik yang digadang-gadang sebagai cinta pertama Jaehyun sejak SMA, dan yang konon masih Jaehyun puja-puja.
Penolakan pertama.
Jaehyun mengangguk, menerima.
Menerima kenyataan bahwa Rose lebih memilih mengisi kursi mobil June, ketimbang mobilnya yang mana kini justru berakhir diisi oleh Chaeyeon. Sepanjang perjalanan, tiada yang memecah keheningan di mobil Jaehyun kecuali putaran lagu dari tape yang sudah diatur daftarnya oleh sang pemilik untuk satu jam ke depan.
Sepekan berselang.
"June tidak datang. Mau kuantar pulang?"
Masih sama tempat kejadian perkaranya. Di depan wastafel, kali ini di sebuah restoran. Berdiri mereka berdampingan, kadang kala bersitatap lewat kaca. Masih sama, Jaehyun kembali menjadikan kegiatan membasuh tangan sebelum makan sebagai kedok untuk merealisasikan keinginan.
"Aku pulang dengan Mingyu."
Tak jauh berbeda dari yang pertama, kali kedua menawarkan pun ditolak.
"Lagipula, kamu harus mengantar Chaeyeon pulang."
Masih. Jok mobil Jaehyun diisi oleh orang yang sama seperti sebelumnya. Dan, masih pula, tiada obrolan terjalin di antara mereka, sebab Jaehyun lebih memilih menuangkan fokus pada jalanan ketika Chaeyeon sibuk melakukan panggilan video dengan seorang pria yang entah siapa. Teman pria Chaeyeon sedari SMA memang tidak bisa dihitung jari. Dan, Jaehyun tidak ingat, lebih tepatnya tidak ada waktu untuk menghafal dan mengenal.
Dulu, Jaehyun akan menjadi orang pertama yang terang-terangan mengatakan cemburu ketika Chaeyeon bergaul dengan mereka, tapi lambat laun, ke sini-ke sini, ketika Chaeyeon melakukan hal sama, Jaehyun tak menemukan apa-apa di palung rasanya, kecuali tiada.
Ayolah, Jaehyun sudah katakan berulang-ulang bahwa rasa dan kecemburuannya sudah bukan lagi milik Chaeyeon.
"Nanti pulang dengan siapa?"
Tapi, milik perempuan yang akhir-akhir ini menghantui Jaehyun dengan momen-momen kebersamaan mereka yang singka tapi melekat, yang pada saat itu mereka masih saling memuja, dan yang Jaehyun ingat selalu pelukan hangatnya waktu itu.
June tidak ada, Mingyu juga nihil bergabung. Secara serentak mereka berdua ada jadwal. Maka, Jaehyun rasa, peluang untuk diterima Rose sebagai pengantar pulang akan lebih besar kali ini. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa Rose akan menolak lagi. Jadi, alih-alih langsung menawarkan, Jaehyun memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu.
Rose tertampil kebingungan di mula. Sudah tiga pertemuan ini, ia datang tanpa Lisa. Kalau tidak June yang memberi tumpangan, kedatangannya ke perkumpulan hanya selalu diantar sopir taksi. Abai-abai begini, Rose masih menghiraukan nasihat Jaehyun untuk tidak membawa mobil sendiri ke perkumpulan yang kerap diadakan jauh dari keramaian dan kerap selesai larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET
Fanfictionkamu tahu, kamu tidak boleh menerima cinta kalau tidak sepaket dengan pahitnya. ©2022 LINASWORLD START: 24/08/22 END: 3/10/23