Apdettttttt ....
Inak itu lagi sibuk sama naskah Shadow yang mau dibuatin Ebook.
Ingat Shadow nggak?
Ituloh yang dienchop stalkernya di malam pengantinnya. 😌Tungguin ebooknya yakkkk. 😁
👑
Halamara masuk kembali ke tenda dengan pandangan kosong. Kakinya seolah tak menginjak tanah. Halamara tak tahu bagaimana cara menguraikan perasaannya saat ini.
Rasa sakit yang ditanggungnya terlalu brutal. Dan melihat ketidakpedulian di mata Lagahark, harapan wanita itu pupus tak terselamatkan.
"Selamat datang, Yang Mulia. Hamba di sini untuk melayani Yang Mulia Permaisuri."
Halamara tak melirik sedikitpun pada dayang yang memberi hormat padanya.
"Adakah hal yang Permaisuri butuhkan?"
"Tinggalkan aku."
"Ampuni hamba, Yang Mulia. Hamba diperintahkan untuk selalu menemani Yang Mulia."
"Oleh siapa?"
"Ini perintah langsung dari Paduka Kaisar."
Halamara tersenyum. Lagahark mungkin mengira Halamara akan mengunjungi tenda selirnya dan menebas kepala Clane. Sungguh, Halamara ingin melakukannya dan tahu tak akan sulit membunuh wanita itu.
Clane tampak seperti wanita bangsawan manja yang hanya mengandalkan kecantikannya dan ... keluarganya. Namun, Halamara tak bisa melakukan itu. Karena jauh di lubuk hatinya, Halamara tahu bahwa Clane tak mungkin berada di samping Lagahark tanpa keputusan lelaki itu sendiri.
Lagahark yang memilih Clane. Sang Kaisar yang menginginkan wanita itu.
Rasa panas membuat Halamara kembali kesulitan bernapas. Kenyataan di depannya bagai pisau yang berulang kali ditusukkan ke jantung. Halamara kesakitan dan ingin meminta pertolongan. Namun, ia tahu tak akan ada yang mampu dan mau membantunya. Halamara dibiarkan sekarat sendiri dan semua orang menikmatinya.
Rasa sakit ini akan dibawa Halamara sampai mati.
"Kalau begitu siapkan air mandiku."
"Yang Mulia ingin mandi lagi?"
"Apa aku harus mengulang perintahku?"
"Ampuni Hamba, Yang Mulia. Akan segera hamba siapkan."
Para dayang melakukan tugasnya dengan sangat cepat. Halamara memerintahkan agar mereka meninggalkannya ketika sudah berada di bilik mandi.
"Tunggulah di luar. Masuk kembali setelah aku memanggil kalian."
Para dayang memberi hormat sebelum kemudian mengundurkan diri.
Halamara menatap ke arah bak mandi yang dipenuhi bunga. Perlahan, wanita itu melucuti gaunnya. Satu persatu hingga tak ada yang tersisa.
Halamara kemudian masuk ke dalam bak mandi. Wanita itu mendongak sebelum perlahan mulai menenggelamkan diri.
Kini seluruh tubuhnya telah masuk ke dalam air. Halamara mulai merasakan kesulitan bernapas. Namun, bayangan tentang bagaimana Clane bersama Sang Kaisar mampu mengalahkan rasa sesak dari kekurangan udara.
Dulu Lagahark mencintainya. Dulu Lagahark memujanya. Dulu, hanya ia satu-satunya.
Halamara menjadi yang terbuang hanya karena dirinyalah yang tersisa. Bagaimana jika ia juga tiada? Apa Lagahark akan kembali mencintainya? Kalaupun tidak, setidaknya Halamara tak perlu merasakan sakit sehebat ini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
FantasyHalamara tahu bahwa dirinya adalah persembahan. Seseorang yang harus berdiri di garda terdepan dan masuk ke dalam benteng musuh untuk menyelamatkan kepala sang ayah. Dia ratu dengan mahkota juga kebencian mendalam dari lelaki yang menjadi suaminya...