Sang Ratu

Kamea

👑

Dayang itu menyelinap keluar. Ini adalah kesempatan paling bagus untuk melakukannya. Dia beralasan sedang kurang enak badan pada temannya yang lain. Permaisuri boneka itu memiliki sisi baik hati yang mudah dimanfaatkan. Si Dayang telah diberitahu tentang kelemahannya dan terbukti benar. Hanya perlu memasang tampang orang sakit dan dia diizinkan untuk tak melayani malam ini.

Dia kini bisa beristirahat lebih awal. Namun, tentu saja setelah kembali ke kediaman para dayang dan memberitahu pada pengurus bahwa dia memiliki izin dari Permaisuri untuk istirahat hingga keesokan paginya, gadis itu bisa kembali ke kamarnya dan mengunci pintu. Dayang itu telah berpesan agar tidak diganggu hingga keesokan paginya karena obat yang diberikan oleh tabib akan membuatnya terlelap sepanjang malam. Dia hanya perlu mengganti pakaian yang telah disiapkan, sebelum menyelinap keluar di waktu yang tepat. Tak akan ada yang mencurigainya. Karena dia hanyalah dayang junior yang dianggap cukup mampu melayani Permaisuri.

Jadi kesempatan baik ini akan digunakannya untuk melapor pada lelaki yang berani memberinya jaminan akan kenaikan pangkat dayang di masa depan. Lelaki yang juga membuatnya bisa melayani wanita dari Negeri Merah yang menyedihkan itu.

Dia akan melakukan pekerjaan ini dengan senang hati. Menjadi dayang junior tak menyenangkan. Bukan karena beban tugas yang lebih besar dari dayang lainnya, tapi gadis itu memang memiliki ambisi yang besar. Dia berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Karena tekadnyalah dia berhasil memasuki istana dan akhirnya ditemukan oleh sang tuan hingga dipilih menjadi pelayan Permaisuri.

Namun, dia tak berencana berada di sisi wanita yang tak memiliki kekuatan itu selamanya. Itu hanya akan membuat cita-citanya sebagai dayang utama, tak akan pernah terwujud. Dia cukup cerdas untuk bisa melihat kemana arah angin di istana. Dan angin kini berhembus ke istana para selir, tempat wanita kesayangan Kaisar berada. Selir Clane yang memiliki begitu banyak pendukung kuat di belakangnya.

Gadis itu mempercepat langkahnya. Gelap mulai turun dan istana masih sibuk. Terutama di bagian dapur istana yang akan menyiapkan hidangan untuk makan malam Kaisar.

Hal ini mengingatkannya kembali pada si Permaisuri boneka yang malang itu. Seperti malam-malam sebelumnya, Sang Permaisuri hanya makan malam sendiri, ditemani lilin dan cahaya bulan. Wajahnya yang sendu mengguratkan penderitaan.

Permaisuri itu juga pasti memiliki ambisi yang besar, hingga rela menahan sakit diabaikan. Wanita tak tahu diri memang adalah gambaran yang pas untuknya.

Akan tetapi hal ini membuat laporan yang akan disampaikannya lebih banyak. Semakin banyak laporan semakin berguna dirinya di depan sang tuan. Dia sudah menyusun kalimat yang meyakinkan di kepalanya, bahwa Permaisuri boneka tak berguna itu, tidak lagi didatangi setelah malam terakhir Sang Kaisar menghabiskan malam bersamanya.

Benar-benar sungguh menyedihkan. Sudah lebih dari satu purnama Permaisuri tiba di Negeri Barat, tapi baru hanya sekali Sang Kaisar bermalam di kediamannya.

Ini tentu saja adalah berita yang menarik dan pasti akan membuat senang tuannya. Dia bisa membayangkan kepingan emas yang akan diterima untuk informasi yang disampaikannya kali ini. Tentang Permaisuri yang kesepian. Tentang Permaisuri yang mengunjungi istana dalam.

Gadis itu mengenal jalur rahasia yang akan membuatnya keluar dari istana dengan mudah. Sebuah gerbang dekat taman yang ditutupi tanaman rambat. Gadis itu hanya perlu keluar dari istana, kemudian menuju kota, berbaur di sana sebelum akhirnya bertemu sang tuan di tempat yang telah dijanjikan.

Senyum gadis itu terkembang seiring langkahnya yang semakin cepat. Dia telah berhasil membuka gerbang besi di balik tanaman rambat itu. Gerbang ini adalah gerbang kecil rahasia di taman istana Putri Amala. Istana yang kini ditempati Permaisuri. Jadi, jika ada pengawal yang melihatnya sempat berkeliaran, tak akan menjadi masalah selama dirinya tak diketahui telah diizinkan beristirahat lebih awal. Lagi pula dia telah menyiapkan banyak alasan jikapun ada yang menanyakannya.