👑
Lagahark memisahkan tubuh mereka, membuat Halamara langsung meringkuk membelakangi lelaki itu. Pahanya terasa nyeri, sekaligus kebas, lembab dan menyisakan berbagai perasaan yang membuat Halamara benar-benar merasa menyedihkan.
Namun, bahkan air mata tak lagi mampu mengaliri pipi wanita itu. Tumpukan rasa sakit di dadanya, membuat Halamara tak bisa lagi mengungkapkan dengan cara apa pun. Jadi wanita itu masih diam dan terus menatap kaki-kaki kursi.
Ia berharap Lagahark pergi, seperti sebelumnya. Meninggalkan wanita itu sendiri setelah memuaskan nafsunya.
Namun, lelaki itu tak beranjak dan malah berbaring di samping Halamara.
Waktu terasa membeku di antara mereka. Karena sunyi menyelimuti dengan pekat hingga akhirnya Halamara merasakan kehangatan tubuh lelaki itu kembali di punggungnya.
Halamara takut. Tubuhnya yang rentan dan kesakitan menggigil. Ia tak sanggup jika Lagahark menyetubuhinya lagi secepat ini.
Lelaki itu adalah Kaisar yang adil, pria yang berkata dan bersikap terhormat. Tak akan ada orang yang meragukan hal itu. Namun, pada Halamara, saat mereka hanya berdua, lelaki itu berubah menjadi binatang, liar, buas dan siap menyantap tubuh serta jiwanya tanpa ampun.
Tubuh Halamara tersentak saat merasakan bibir Lagahark di punggungnya. Sebuah kecupan yang berakhir menjadi gigitan. Halamara hanya meringis kecil, tapi ia bahkan tak berkedip.
Jemari kokoh Lagahark mencengkeram bahunya. Lelaki itu menarik tubuh Halamara hingga sangat rapat padanya.
Ketika gigitan itu terlepas, udara dingin menyapa kulit yang terbentuk dan menyisakan perih.
"Kamu milikku," bisik Lagahark parau dan penuh kuasa. "Akan selalu begitu."
Halamara membisu. Ia tak lagi ingin menentang atau membalas Lagahark. Untuk saat ini, wanita itu merasa sudah terlalu lelah.
"Kau akan ikut bersamaku ke Barat. Menjadi Permaisuriku. Aku akan membawamu pergi, meninggalkan tanah busuk ini. Meninggalkan semua yang mengikatmu."
Kegetiran bagai hantu menyelimuti dalam jiwa Halamara. Kata-kata Lagahark begitu indah, andai tak disampaikan dalam keadaan penuh kebencian.
Halamara tahu bahwa apa yang dikatakan Lagahark adalah caranya menunjukkan seberapa besar kekuatan yang dimiliki atas Halamara. Bahwa wanita itu tak lagi memiliki kendali atas hidupnya sendiri.
Lagahark semakin merapatkan tubuh mereka. Kembali memberikan satu gigitan di bahu wanita itu.
*****
Halamara memandang kejauhan, pada jalan yang menuju kota kerajaan tempat istana ayahandanya berada. Halamara mengenal jalan itu dengan sangat karena sudah tak terhitung berapa kali ia melintasinya.
Meski dirinya adalah putri yang anggun, tapi Halamara juga seorang petarung. Ayahandanya yang bijak, memberi kesempatan pada Halamara untuk mengikuti pelatihan layaknya pangeran. Wanita itu setidaknya menguasai seni pedang, panah juga berkuda dengan sangat baik.
Halamara mencintai Kranny, bahkan lebih dari dirinya sendiri. Meski terlahir sebagai perempuan, dan sejak kecil menerima fakta bahwa ia tak ditakdirkan untuk mahkota dan singgasana Negeri Merah itu, Halamara tetap mencintainya.
Di nadinya mengalir darah pendiri Kranny. Para leluhurnya yang memimpin dan mencintai rakyatnya selama berabad-abad. Halamara tumbuh dengan didikan bahwa baik laki-laki atau perempuan di keluarganya, mereka tetaplah anak-anak dari para pelindung. Seseorang yang dipilih dewa. Para penjaga dinasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
FantasyHalamara tahu bahwa dirinya adalah persembahan. Seseorang yang harus berdiri di garda terdepan dan masuk ke dalam benteng musuh untuk menyelamatkan kepala sang ayah. Dia ratu dengan mahkota juga kebencian mendalam dari lelaki yang menjadi suaminya...