Ketakutan Terdalam

15.8K 2.5K 245
                                    

👑

Lagahark baru saja melumpuhkan seekor rusa  ketika seorang pengawal  berlari tergopoh-gopoh dan melapor bahwa rombongan ratu baru saja diserang hewan buas.

Sang kaisar bahkan lupa pada busur dan anak panahnya karena langsung berlari menuju  kuda. Lelaki itu menunggangi kudanya dan melesat kembali ke perkemahan. Bayangan Halamara yang terluka membuat tubuh Lagahark gemetar ketakutan. Hewan buas macam apa yang bisa mencapai tempat  Permaisuri berada. Bukan tanpa alasan Lagahark memilih tepi sungai sebagai tempat sang ratu menghabiskan waktu. Sebelumnya kaisar telah memastikan bahwa tempat itu sangat aman.

Kepala Lagahark dipenuhi pikiran-pikiran buruk yang berusaha menenggelamkannya.

Dia melewati perjalanan itu dalam waktu singkat. Menebus rapatnya pepohonan dan medan yang terjal. Tak mempdulikan beberapa ranting yang menggores wajahnya.

Ketika akhirnya sampai, Lagahark melompat turun.

Pemandangan yang ditamukannya adalah hal paling mengerikan yang pernah Lagahark lihat.

Bagian hutan yang dulunya memiliki pemandangan indah itu berubah menjadi neraka di mata sang kaisar.

Tubuh terluka bergelimpangan. Para pengawalnya yang tangguh kini bersimbah darah dan tak sadarkan diri.  Luka menganga mengerikan di tubuh mereka.  Beberapa orang mulai berusaha membantu para pengawal itu.

Pohon-pohon yang rusak dengan kulit terkena cakaran dan bekas merah, bunga-bunga yang hancur, rerumputan yang dipenuhi ceceran darah diperburuk dengan  tubuh Halamara yang kaku dibawah tindihan seekor makhluk dengan dua pedang yang hampir memutuska leher makhluk itu.

Wajah sang ratu bersimbah darah dengan mata terpejam. Dikelilingi oleh para Lord dan pengawal yang juga baru sampai dan berusaha menyingkirkan makhluk buas itu dari tubuh Permaisuri.

Saat mencapai sang  Permaisuri . Lagahark langsung  membantu para prajurit dan Lord menyingkirkan makhluk buas itu.

Hewan itu sangat besar dan berat hingga membutuhkan beberapa pria untuk bisa mengangkatnya dari tubuh Halamara.

Ketika berhasil disingkirkan. Air mata Lagahark berlinang. Meski wajah sang istri dipenuhi lumuran darah, dia bisa melihat betapa pucat Halamara. Wajah wanita sepucat mayat. Mengingatkan Lagahark pada wajah Amala.

Lagahark bersimpuh, lalu mendekap tubuh Halamara dengan hati-hati. Luka-luka wanita itu membuat sang kaisar merasa ingin mati.

Sang kaisar mengarahkan jemari ke leher Halamara dan menghembuskan napasnya yang tertahan saat merasakan denyutan. Halamara belum mati. Istrinya masih hidup.

Lagahark langsung memberikan rangkain perintah untuk membawa para prajurit yang terluka menuju tenda. Sementara sang kaisar mengangkat tubuh sang istri dan berjalan menjauh.

"Yang Mulia, tandu untuk  Ratutelah siap," lapor salah seorang Lord.

"Dia tidak butuh tandu. Aku yang akan menggendongnya sampai ke perkemahan."

Lagahark kemudian menaiki kereta dengan tubuh Halamara dalam pelukannya. Ketika pintu kereta ditutup, Lagahark langsung mendekap Halamara lebih erat dan mencium kening wanita itu. Air matanya menetes, membasahi wajah sang ratu yang tak sadarkan diri.

*****

Ketika sampai di perkemahan, semua orang langsung membungkuk dan memberi jalan pada sang kaisar yang langsung menggendong  permaisuri menuju tenda utama.

Di sana tabib telah menunggu dengan para dayang yang siap membantu.

Segala yang dibutuhkan telah disiapkan. Air bersih, kain-kain untuk membalut luka. Tanaman dan ramuan untuk mengobati sang permaisuri.

Sang RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang