Apdet pagi-pagi biar pada semongkoo, eh semangattttttt menghadapi senin di tanggal tua ini.😆
Ranard tahu bahwa posisinya sebagai Panglima Besar tertinggi Negeri Barat, memberinya keleluasaan dan akses nyaris tanpa batas untuk menggali informasi apa pun.
Dia tak hanya seorang pimpinan tertinggi militer kerajaan, tapi juga seorang pewaris dari salah satu keluarga bangsawan paling tua, kuat, dan dekat dengan takhta.
Namun, semua keunggulan itu tak membuat Ranard berbesar hati apalagi bertindak gegabah. Pertemuannya dengan Sang Kaisar semalam telah memberinya gambaran, bahwa jika kecurigaan Permaisuri terbukti benar, maka mereka sedang menghadapi kekuatan jauh lebih besar dari apa yang mereka duga sebelumnya.
Tidak ada yang lebih melemahkan, daripada kerusakan yang berasal dari negeri sendiri. Dan tidak ada yang lebih menghancurkan dari sebuah perpecahan yang terjadi dalam negeri sendiri. Karena sesungguhnya musuh paling besar adalah seseorang yang kita anggap kawan, bukan lawan.
Iya, setidaknya itu semua dikatakan Lagahark padanya sebelum Ranard meninggalkan kediaman Sang Kaisar.
Pertaruhan yang mereka lakukan sangat besar. Klan Bronaz salah satu klan tertua yang memegang peran penting di Negeri Barat. Meski untuk kekuatan militer, di bawah pasukan dari klan Kaisar, Ranard pemilik pasukan terbesar, tapi Klan Bronaz memiliki pasukan yang tak bisa diremehkan.
Mereka memang tunduk secara mutlak pada Sang Kaisar, tapi Klan Bronaz selalu menganggap darah selalu lebih kental daripada air.
Kaisar memang bisa menurunkan badan penyelidik seperti sebelumnya. Namun, setelah kematian Amala dianggap telah menemukan ujung dengan Pangeran Hamraz sebagai yang tertuduh, mengangkat lagi kasus ini, setelah kedatangan Permaisuri ke Negeri Barat, akan mengguncang negeri itu.
Ranard melihat sendiri bagaimana Lagahark menghadapi para menteri yang masih tidak menyetujui keputusannya. Di depan Sang Kaisar, tentu saja penolakan itu tidak dilakukan secara terang-terangan. Namun, selalu ada pihak dengan nafsu akan kekuasaan yang ingin memanfaatkan kesempatan.
Kedudukan Lagahark adalah mutlak. Rakyat Negeri Barat memiliki kepercayaan bahwa Kaisar mereka adalah titisan dari dewa. Namun, posisi Permaisuri selalu bisa digantikan. Terlebih Permaisuri yang berasal dari negeri yang dianggap sebagai negeri terkutuk karena telah merenggut Tuan Putri kesayangan Negeri Barat.
Jauh di dalam hatinya, Ranard tahu mengapa Lagahark terkesan sangat berhati-hati. Diakui atau tidak, kedua lelaki itu memahami bahwa kali ini pertaruhan Lagahark terlalu besar. Sang Kaisar tidak lagi hanya memburu kebenaran untuk saudarinya.
"Jadi jejaknya belum ditemukan?" tanya Ranard pada pria bertudung yang tengah menenggak minuman di meja di belakang lelaki itu.
Kedai minuman yang penuh dengan pria mabuk dan perempuan pelayan yang memburu uang adalah tempat untuk bertemu paling aman saat ini.
Duduk saling memunggungi di bagian tergelap di kedai itu, membuat mereka tak akan menarik perhatian siapa pun.
"Benar, Tuan. Jejak mereka menghilang. Ini sangat aneh. Karena di perbatasan pun, penjaga tak pernah bertemu dengan dua orang asing yang mungkin adalah kedua Lord yang membersamai Pangeran Hamraz. Pun dengan jejak sang Pangeran."
"Tak ada hasil tentang Lord Samael dan Lord Jayden?"
"Tak ada hasil. Tuan. Negeri Barat tak pernah mengenal kedua Lord itu. Kemungkinan besar mereka berasal dari Kranny."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Ratu
FantasyHalamara tahu bahwa dirinya adalah persembahan. Seseorang yang harus berdiri di garda terdepan dan masuk ke dalam benteng musuh untuk menyelamatkan kepala sang ayah. Dia ratu dengan mahkota juga kebencian mendalam dari lelaki yang menjadi suaminya...