Camille sedang makan siang dengan Sally. Lagi - lagi di tempat duduk yang menghadap ke taman belakangnya. Saat akan duduk ia melihat ke arah taman itu.
Tidak ada siapa - siapa.
"Apa kau diundang ke pesta Edwin?" Tanya temannya itu.
"Ya. Dan kau?"
"Tidak. Harusnya aku tidak bertanya padamu, sudah pasti kau akan diundang. Aku ingin sekali kesana. Tapi, aku bahkan tidak mengenalnya sepertimu" Sally cemberut seketika."Nanti aku akan bilang pada Edwin apa kau boleh ikut. Tenang saja" jawab Camille sambil tersenyum.
"Benarkah? Kau baik sekali! Terimakasih, Cam!" Sally langsung bersemangat.
Camille hanya mengangguk dan tertawa pelan melihat temannya itu. Kemudian mereka melanjutkan makan nya masing - masing.
Tiba - tiba ponsel Camille bergetar. Ada sebuah pesan masuk untuknya, tetapi ia tidak mengenali nomor tersebut.
'Kau dimana? - teman kelas yang duduk di belakangmu'
Shane?
Bagaimana ia tahu nomor telepon Camille?
Camille kaget mengetahui siapa yang mengiriminya pesan itu. Kemudian ia membalasnya.
'ruang makan bersama Sally. Kau dapat nomorku dari siapa?'
Ponselnya bergetar lagi
'datanglah ke kursi panjang, aku ingin bicara'.
Camille langsung melihat keluar. Benar, laki - laki itu sudah duduk disana.
"Sally, aku ingin ke kamar mandi sebentar. Kalau aku belum kembali, kau duluan saja. Dah"
Camille langsung beranjak dan meninggalkan Sally sendirian. Sally pun bingung melihat temannya yang terburu - buru itu. Ia hanya bisa mengamati dan membiarkannya pergi.
Camille sudah berada di belakang laki - laki itu. Ia tidak mau langsung duduk di sampingnya.
Bagaimana pendapat murid yang melihatnya nanti?
"Ada apa? Kenapa kau memanggilku kemari?"
"Kemarilah. Aku bahkan tidak bisa melihatmu dari sini"Mau tidak mau Camille langsung mendekati Shane dan duduk di sebelah laki - laki itu.
"Ada apa? Kau seperti terlihat sedang frustasi"
"Memang benar. Kau ini jago sekali menebak keadaanku, ya? Ah aku jadi sulit untuk berbohong padamu"
"Kau memang tidak ahli berbohong. Sudahlah ada apa kau memanggilku kemari"Camille kesal pada laki - laki yang ada di sebelahnya itu. Ia tidak segera memberitahu alasan kenapa memanggilnya datang.
"Aku hanya butuh seorang pendengar" jawab Shane dengan nada sedikit serius.
"Pendengar? Kau ingin bercerita?"
"Hmm. Kau harus mendengarkannya, aku tidak peduli. Kau sudah disini tandanya kau menuruti apa yang kuminta"
"Kau ini selalu saja membuatku sulit untuk menolak apa yang kau katakan. Yasudah, berceritalah"Shane tersenyum melihat gadis yang ada di sebelahnya itu. Ekspresi itu, ia benar - benar menyukainya.
"Aku menyukai seorang wanita, tapi sepertinya dia tidak menyukaiku. Aku hanya dianggap sebagai pria yang menyebalkan, dan dia sedang menyukai orang lain. Jadi aku hanya berusaha untuk menyembunyikan itu semua. Tamat" kemudian Camille menoleh.
Ia kira akan mendengarkan celotehan panjang tentang kekesalan tentang sesuatu atau sebagainya.
Ternyata hanya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
PAYBACK
RomanceSeorang gadis yang ingin mencoba kehidupan barunya di singapura bersama ayahnya, hingga bertemu kembali dengan sahabat lamanya. Dan akhirnya mereka berteman kembali seperti dulu kala, hingga suatu hari gadis itu bertemu dengan lelaki primadona di se...