Shane pergi ke tempat duduk Edwin. Temannya itu sudah menatapnya."Aku perlu bicara denganmu. Taman belakang" sahutnya singkat lalu meninggalkan Edwin keluar kelas.
Shane sudah berdiri menghadap ke arah Edwin yang mulai melangkah ke arahnya. Kedua tangannya sudah dimasukkan ke dalam saku celananya.
"Ada apa?"
"Kau bilang kalau kau belum mencari tahu tentang Jason, lalu apa itu kejadian semalam?" Edwin mendecakkan lidahnya."Ya, aku sudah menyelidikinya sejak lama"
"Apa?"
"Ayahnyalah pelaku pembunuh ibumu itu. Aku sengaja mencari tahu sebelumnya, aku hanya ingin memberi tahumu saat aku sudah menemukan bukti yang jelas" Shane terdiam. Ia membiarkan temannya itu terus berbicara. "Tidak perlu tahu bagaimana aku mengetahui semua itu. Kau yang memintaku untuk membantumu""Camille?"
"Dia yang membantuku mencari tahu ini semua. Dan Jason pun berselingkuh di belakang sepupunya itu" Shane mulai menahan emosinya lagi.
"Dan Sally? Kenapa gadis itu pindah dari sini?"
"Karena aku menyanderanya"
"Apa?" Shane terkejut lagi.Ketidak hadirannya di sekolah itu ternyata membuatnya ketinggalan banyak kabar penting.
"Sally memiliki hubungan dengan Jason. Dan hanya dialah yang bisa membuat Jason mengakui semua ini"
"Tapi kenapa Jason mengatakan untuk menanyakan pada ayahmu? Kenapa ia mengaitkan ini dengan ayahmu?" Shane masih heran. Kata - kata Jason semalam benar - benar membuatnya bertanya - tanya. "Entahlah" jawab Edwin singkat.Wajahnya itu sudah terlihat putus asa. Shane melihatnya langsung berpikir. Edwin pasti terbebani sekali sekarang. Terjadi keheningan sebentar.
"Kupikir kali ini aku yang harus membantumu" Edwin menatap temannya dalam diam.
Shane melangkah mendekati Edwin. "Aku berhutang budi padamu, aku akan membantumu kali ini. Kau tenang saja"
Shane menepuk - nepuk punggung Edwin dan hendak melangkah pergi."Bagaimana jika ada hal yang tidak kita semua inginkan saat setelah kau mendapat informasi selanjutnya?" Shane menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke belakang sebentar, tapi Edwin masih tidak berbalik.
"Bagaimana kalau kau menemukan sebuah kenyataan yang tidak disangka - sangka?" Shane masih terdiam. "apa kau masih ingin bertemu denganku?"
ia menatap punggung temannya itu."Hmm, bagaimanapun kenyataannya kau adalah temanku, Edwin Alexis" lalu Edwin berbalik menatapnya. Ia tersenyum kecut sebentar dan kembali memukul bahu Shane pelan.
"Kupegang perkataanmu barusan, Shane Bradley" Edwin melangkah pergi.
Sekarang justru Shane yang ditinggal pergi. Ia memandangi temannya itu pergi. Sepertinya Edwin benar - benar kacau, Shane justru semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi hingga ia berani mengatakan hal yang diucapkannya tadi.
***
"Memangnya kau bisa memainkan gitar?" Panggil Shane dari jauh saat melihat Camille sudah memainkan gitar di bangku depan kelas. Camille menoleh sebentar lalu tersenyum.
Gadis itu sudah melihat murid - murid perempuan yang mulai berteriak, dan menutup mulut mereka. Kemudian ia melanjutkan permainan gitarnya lagi.
"Kenapa memainkan gitar di sini?"
"Kau tidak lihat aku sedang fokus?" Shane hanye tersenyum lalu duduk di sebelah gadis itu."Bermainlah, aku akan melihatmu dari sini" katanya. Camille menatapnya sebentar, lalu melihat ke arah sekelilingnya. Ia mengurungkan niatnya untuk melanjutkan permainan gitarnya saat melihat murid perempuan yang tidak pindah dari posisi berdirinya itu. Diletakannya kembali gitar tersebut di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAYBACK
RomanceSeorang gadis yang ingin mencoba kehidupan barunya di singapura bersama ayahnya, hingga bertemu kembali dengan sahabat lamanya. Dan akhirnya mereka berteman kembali seperti dulu kala, hingga suatu hari gadis itu bertemu dengan lelaki primadona di se...