CHAPTER 18

5.4K 295 0
                                    


Hari ini Jullian tidak masuk sekolah, ia sedang mengadakan pameran mobil di luar negeri. Jadi Shane hanya menyantap makan siangnya bersama Edwin.

Shane tidak begitu mengajak Edwin berbicara. Ia masih teringat kalau temannya itu menyukai gadis yang sama dengannya.

"Kau begitu menyukainya ya?" Tanya Edwin di tengah - tengah makan siang mereka.

"Menyukainya? Apa maksudmu?"

"Sudahlah, mengaku saja. Aku juga tidak akan membunuhmu" Shane langsung mengerti. Temannya itu pasti sedang membahas Camille.

"Ya, aku menyukainya. Biarpun kau melarangku, tapi aku tetap tidak akan menyerah"
"Ambil saja. Aku menyerahkan sepenuhnya padamu" Shane menatap Edwin.

Ia tidak menyangka kalau Edwin akan berkata begitu.

"Apa kau bilang?"

"Tuan misterius itu adalah kau kan? Aku sudah tahu semuanya, Shane"
"Tunggu, kau menyerahkannya padaku? Sepenuhnya?" Shane masih tidak percaya.

"Ya, aku meletakkan kepercayaanku padamu. Kalau kau tidak menjaganya, kau akan mati di tanganku. Aku serius"

Edwin melanjutkan makannya. Ia malas melihat ekspresi temannya yang tidak percaya itu.

"Benarkah? Terimakasih Ed. Aku janji padamu untuk menjaganya" jawab Shane kegirangan. Ia tidak menyangka kalau Edwin akan mengalah padanya.

"Hmm. Camille bukan gadis yang tepat untuk diajak main - main. Camkan itu" Edwin mengingatkan.

Seketika Shane langsung kenyang. Ia terlalu senang. Edwin memang benar - benar laki - laki dewasa. Sudah terlalu sering ia mengalah pada Shane, tapi baru kali ini ia mengalah soal wanita.

"Shane, bagaimana kalau misalnya ternyata Jason masih berada di Singapura?" Edwin mengalihkan.

Ia ingin mendengar respon Shane mengenai teman lamanya itu.

"Apa? Jason?"

Shane terdiam sebentar. Matanya seperti menerawang.

"Biarlah, mungkin aku tidak ingin bertemu dengannya lagi. Memangnya ada apa?"
"Tidak, aku hanya teringat saat Jullian melihatnya di mall waktu itu. Aku jadi berpikir bagaimana kalau ternyata ia masih ada disini"
"Aku masih tidak mengerti kenapa ia meninggalkan kita saat itu" Shane mulai teringat kembali saat - saat itu.

Ia ingat benar Jason tiba - tiba menghilang tanpa kabar.

"Ya, aku juga masih tidak mengetahui yang sebenarnya" jawab Edwin.

Semoga aku akan mengetahui semuanya sendiri saat waktunya tiba

kata Edwin dalam hati.

***

"Hei Ed"

panggil Camille saat melihat Edwin dari dalam mobilnya.

Edwin sepertinya mendengarnya lalu berbalik dan mencari datangnya suara. Lalu ia melihat Camille yang ada di dalam mobil. Ia langsung berjalan menuju mobil Camille.

"Astaga aku lupa ingin menanyakanmu soal Jaden, Cam. Bagaimana? Apa sudah mendapat informasi baru?"
"Itulah yang ingin kukatakan padamu. Kau langsung saja ke apartemenku sekarang. Apa kau bisa?"
"Tentu saja. Sampai bertemu di apartemen kalau begitu" Edwin melangkah mundur dan berjalan menuju mobilnya diparkir.

Camille langsung menutup jendelanya dan pergi dari parkiran sekolahnya itu.

Camille dan Edwin datang bersamaan. Mereka sudah berada di apartemen Camille.

PAYBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang