Hari kelulusan tiba. Seluruh wajah para murid yang hadir untuk pengumuman terlihat sangat bahagia. Hari ini mungkin kedua dari terakhir mereka untuk bertemu dengan teman - temannya.Malam ini Mc.Kenzie mengadakan pesta prom yang diadakan di ballroom hotel Bradley. Lagi - lagi dengan baiknya Tuan Devin meminjamkan ballroom hotelnya kepada sekolah putranya itu secara cuma - cuma. Entahlah menurut Shane ayahnya yang seperti ini merupakan kesenangan sendiri baginya.
Ia sudah duduk bersampingan dengan kedua teman yang lainnya. Mereka sudah mengenakan baju toga yang semakin membuat suasana kelulusan terasa di hati para murid - murid tersebut.
"Kenapa dia belum juga muncul?"
"Tunggu saja. Kenapa kau begitu panik? Toh dia juga lulus kan?" Kata Edwin sambil terus menatap ke arah panggung.
"Kau bercanda? Tidak ada murid yang tidak lulus di sini!"
"Kalau begitu tunggu saja""Diamlah, dia sudah berjalan kemari" sahut Jullian hingga membuat Shane menoleh ke arah sampingnya.
Benar saja, Camille memang sudah melangkah ke arahnya. Ya ampun, di acara seperti ini saja ia terlihat begitu cantik. Shane tidak sabar melihatnya di pesta prom malam ini. Dilambaikannya tangan Shane ke arah gadis itu. Kini Camille sudah duduk di sebelahnya.
"Kenapa kau lama sekali?"
"Better late than never" jawab Camille dengan santai seakan - akan itu bukan masalah baginya.Shane tidak menjawab karena rupanya acara sudah akan dimulai.
Di tengah - tengah acara, Camille, Shane dan Jullian dikejutkan oleh penghargaan yang diraih Edwin Alexis sebagai siswa terfavorit di sekolahnya. Tanpa rasa kaget pun Edwin maju ke atas panggung untuk menyampaikan sesuatu atas penghargaannya itu.
"Wah, dia hebat sekali!" Puji Camille dengan mata berbinar - binar.
"Edwin selalu saja menjadi bahan perbincangan di sekolah. Jadi sudah pasti dia berhak menerima ini"
"Biasa saja, tidak ada yang spesial dari ini" respon Shane setelah mendengar komentar Jullian dan Camille tentang Edwin.Keduanya langsung menoleh. Shane tidak menghiraukan dan terus menatap temannya yang hendak berbicara di atas panggung.
"Terimakasih sebelumnya kepada Ms. Cassey sudah memberikan waktu kepada saya untuk berbicara di depan teman - teman semua. Saya ingin berterima kasih karena kalian semua sudah memilih saya sebagai siswa terfavorit di Mc.Kenzie. Mungkin kalian semua berpikir kalau saya, dan dua teman saya yang lainnya tidak pernah ingin berteman dengan yang lainnya. Sebenarnya kami tidak seperti yang kalian lihat. Sejujurnya seorang Edwin Alexis, Shane Bradley dan Jullian Downson sama seperti kalian semua, tapi mungkin kebanyakan dari kalian berpikir untuk tidak memilih berteman dengan kami. Dan hal itu juga bukan masalah bagi kami. Tapi, karena di hari yang sangat berarti bagi kita semua ini kalian sudah memilih saya sebagai siswa terfavorit, saya tetap ingin berterima kasih. Sampai jumpa di saat kita semua sudah menjadi orang - orang yang sukses. Edwin Alexis, Shane Bradley, dan Jullian Downson menunggu kalian di pintu kesuksesan yang ada di masa depan. Jangan segan - segan menghubungi kami bertiga. See ya on top. Edwin Alexis"
Riuh suara tepuk tangan sudah berbunyi.
Edwin melangkah ke samping mimbar dan membungkuk dalam - dalam ke arah para siswa Mc.Kenzie.
Sontak Camille Anderson langsung berteriak dan berdiri sambil bertepuk tangan dengan keras. Melihat Camille berdiri, Jullian dan sebagian besar siswa - siswi Mc.Kenzie ikut melakukan hal yang sama dengan gadis itu. Mereka semua bertepuk tangan dengan meriah saat melihat perlakuan Edwin.
"Hei - hei kenapa kalian heboh sekali?!" Bisik Shane dengan kesal.
"Duduklah jika kau tidak malu menjadi satu - satunya yang tetap tidak berdiri saat ini" balas Jullian dengan suara yang nyaring karena tenggelam akibat riuhnya tepuk tangan dan kembali menatap temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAYBACK
RomansaSeorang gadis yang ingin mencoba kehidupan barunya di singapura bersama ayahnya, hingga bertemu kembali dengan sahabat lamanya. Dan akhirnya mereka berteman kembali seperti dulu kala, hingga suatu hari gadis itu bertemu dengan lelaki primadona di se...